22

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menyebutkan dua kunci menuju pendidikan unggul dan berkemajuan. Pertama, adanya pemimpin yang memiliki visi dan misi kuat. Sedangkan kunci kedua adalah political will.

Baca juga : Rektor UMJ Letakkan Batu Pertama Pembangunan TK Aisyiyah Cinangka

Hal ini disampaikannya dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Kemang bekerja sama dengan Muhammadiyah Boarding School Ki Bagus Hadikusumo, di Aula Masjid MBS 2, Kemang, Parung, Kab, Bogor, Sabtu (09/12/2023).

Dalam seminar yang mengusung tema “Membangun Lembaga Pendidikan yang Unggul Berkemajuan” ini, Ma’mun menegaskan bahwa pendidikan unggul berawal dari pemimpin yang tidak hanya memiliki visi dan misi tapi juga kesungguhan untuk mengimplementasikan kebijakan. “Berkaca pada negara lain yang dulunya berada di bawah kita (Indonesia), sekarang maju karena ada political will,” ungkapnya.

Pendidikan adalah salah satu indikator indeks pembangunan manusia yang saat ini di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Padahal, menurut Ma’mun, pendidikan telah diatur dalam konstitusi yang anggarannya mencapai 20 persen dari APBN.

“Anggaran itu menguap ke mana-mana. Akhirnya gedung-gedung sekolah sangat memprihatinkan. Selain itu ada bias antara pendidikan negeri dan swasta, diskriminasi seolah-olah hanya negeri yang diberikan kesempatan untuk membangun sumber daya,” katanya.

Berkaitan dengan itu, ia menyoroti kontribusi Muhammadiyah yang hingga saat ini memiliki ribuan sekolah. “Perguruan tinggi negeri jumlahnya hanya 10 persen. Jumlah perguruan tinggi Muhammadiyah jauh lebih besar. Padahal konstitusi jelas menyatakan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa itu tugas negara,” ujar Ma’mun.

Selain dua kunci tersebut, Ma’mun juga menjelaskan bahwa untuk memajukan pendidikan maka tidak boleh ada konflik internal lembaga pendidikan apalagi hingga terjadi perpecahan, serta permasalahan keuangan yang cukup sensitif. Keduanya akan memengaruhi keberlangsungan lembaga pendidikan.

Seminar nasional dalam rangka Milad ke-111 Muhammadiyah ini juga menghadirkan tiga narasumber lainnya, yaitu Pendiri Bangun Indonesia Ir. H. Alfiantono, MBA., Tokoh Pendidikan Kabupaten Bogor Asep Wahyuwijaya, M.IPOL., dan Ketua BMPS Kabupaten Bogor Dr. H. Agus Sriyanta, M.Pd.

Seminar ini diikuti oleh kurang lebih seratus peserta yang terdiri dari warga persyarikatan, organisasi otonom di lingkungan Desa Kemang, Kec. Parung, Kab. Bogor dan santri MBS Ki Bagus Hadikusumo. Hadir pula Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bogor, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kemang, dan Pimpinan MBS Ki Bagus Hadikusumo.

Editor : Tria Patrianti