Tag: Angkat

FKK UMJ Angkat Isu Stroke dalam Seminar Internasional

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar seminar internasional dengan tema Stroke, its Diagnostic and Therapy : What Medical Students and Young Doctors Need to Know. Seminar ini diadakan secara daring dan luring di Auditorium dr. Syafri Guricci FKK UMJ, Sabtu, (16/09/2023). Berbagai sudut pandang penyakit stroke menjadi pembahasan dalam seminar yang menghadirkan narasumber dari Jepang.

Baca juga : Kuliah Umum Jadi Pembuka Perayaan Dies Natalis FKK UMJ Ke-20

Pada pemaparannya, narasumber yang berasal dari associate professor from Department of Neurology The Jikei University School of Medicine, Kenichi Sakuta, MD., PhD., membahas tentang Diagnosis and Emergent Therapy of Acute Ischemic Stroke-Trombolytic Therapy. Stroke Iskemik terjadi karena adanya penyembutan pembuluh darah pada pembuluh arteri.

Time is brain atau waktu adalah otak, menjadi kunci utama dalam mendiagnosis gejala stroke. Dengan mengetahui gejala sejak dini, maka akan lebih banyak jaringan otak yang terselamatkan,” tutur Kenichi.

Selain itu, terdapat dua cara untuk mendiagnosis stroke yang dijelaskan oleh Kenichi, yaitu berdasarkan diagnosis mekanisme stroke melalui CT-Scan, dan diagnosis berdasarkan terapi trombolis. Akan tetapi, untuk penggunaan terapi trombolis tentu ada dampak tersendiri baik positif maupun negative.

Penyakit stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan nomor satu di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh narasumber dari FKK UMJ, dr. Robiah Khairani Hasibuan, Sp.S., yang membahas tentang status stroke terkini di Indonesia.

“Prevalensi stroke tertinggi terdapat di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Stroke juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun di negara berkembang. Maka dari itu, stroke harus menjadi prioritas tertinggi dari semua urusan baik di tingkat kesehatan nasional maupun internasional,” ujar dr. Robiah.

Turut hadir dua narasumber lain, Professor Department of Cerebrovascular Surgery, Saitama Medical University International Medical Center, Hidetoshi OOigawa, MD. PhD., membahas tentang Open Vascular Neurosurgery on Aneurysms, AVMs, and Ischemic Lesions. Sementara itu, Assistan Professor from Department of Neurology, Gunma University Graduate School of Medicine, Hiroya Shimauchi-Ohtaki, MD., PhD., membahas tentang Diagnosis and Emergent Therapy of Acute Ischemic Stroke-Neuroendovascular Therapy.

Dekan FKK UMJ, Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P, FAPSR.,FISR., berharap akan terus ada seminar internasional lainnya yang menggugah semangat mahasiswa kedokteran. “Seminar ini membahas berbagai macam sudut pandang tentang stroke, keadaan di masyarakat, bagaimana tata laksana, sampai pada operasi pada gangguan pembuluh darah.”

Seminar Internasional FKK UMJ yang berkolaborasi dengan Asosiasi Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan Muhammadiyah (APKKM) dan Japanese Medical School Internasional Collaborative Assembly (JMICA) merupakan rangkaian dari acara Dies Natalis FKK UMJ ke-20. Kegiatan ini dihadiri 400 peserta daring dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.

Editor : Budiman


17

MIPHCM Ke 3 Angkat Isu Tantangan Kesehatan Menghadapi Bonus Demografi 2045

Muhammadiyah International Public Health and Medicine Conference (MIPHCM) tahun ketiga angkat isu tantangan kesehatan dan menghadapi bonus demografi pada 2045 mendatang. Konferensi yang digelar secara daring, Kamis (27/07/2023), mengusung tema Demographic Dividend Towards The Transformation Of Health Services.

Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ), Dr. dr. H. Muhammad Fachri, Sp.P, FAPSR., menyambut kehadiran para pakar yang membagikan pengetahuan, perwakilan pemerintah, asosiasi dan organisasi non pemerintah. Menurutnya konferensi ini menjadi tempat bertukar informasi dan pengetahuan sehingga bermanfaat bagi seluruh pihak yang terlibat.

Baca Juga : FISIP UMJ Gelar Seminar Internasional Peringati 34 Tahun Peristiwa Tiananmen

Pada kesempatan ini, Fachri menyampaikan kondisi Indonesia yang mengalami penuaan penduduk yaitu meningkatnya penduduk usia lanjut di atas 60 tahun. Jumlah penduduk lansia diproyeksikan mencapai 19.8 persen pada 2045. Oleh karenanya Fachri menyampaikan agar sektor kesehatan di Indonesia dapat melakukan penyesuaian dengan perubahan struktur usia penduduk.

Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan pengobatan dan pencegahan penyakit-penyakit kronis. Selain itu pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi perlu ditingkatkan. Ia juga menegaskan agar pemerintah memberikan perhatian lebih besar pada kesetaraan dalam konteks pelayanan kesehatan.

Senada dengan hal tersebut, Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menyampaikan bahwa Indonesia akan menghadapi tantangan besar. Maka dari itu pemerintah dan pihak terkait perlu memastikan bahwa sistem kesehatan dan sosial memiliki kesiapan untuk memanfaatkan transisi demografis dengan baik.

Narasumber yang terlibat yaitu Prof. Anwar Mallongi, S.K.M., M.Sc., Ph.D. (Universitas Hasanuddin, Makassar), Prof. Dr. Juliana Jalaludin (Universiti Putra Malaysia), Prof. Asnawi Abdullah, BSc.PH., MHSM., M.Sc.HPPF., DLSHTM., Ph.D. (Universitas Muhammadiyah Aceh), Dr. Kraichat Tantrakarnapa (Mahidol University, Thailand), Prof. Janvier Gasana, MD., M.P.H., Ph.D. (Kuwait University), Prof. How-Ran Chao (University of Science and Technology), dan Dr. Wesan Al Madhoun (Global Ambassadors of Sustainability).

Konferensi yang digelar rutin setiap tahun ini merupakan kolaborasi antara FKM, FKK, FIK (Fakultas Ilmu Keperawatan) UMJ dengan HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia). Sebanyak 210 orang peserta yang berasal dari 29 perguruan tinggi mengikuti rangkaian konferensi yang berlangsung selama dua hari hingga Jumat (28/07/2023).

Pada hari kedua, peserta konferensi akan membagikan hasil temuannya seputar epidemiologi, kebijakan kesehatan, kesehatan lingkungan, bedah, ilmu penyakit dalam, keperawatan, hingga kebidanan. Dekan FKM UMJ, Dr. Andriyani, M. Kes., mengatakan bahwa konferensi yang digelar setiap tahun mendapatkan respons dan apresiasi yang baik dari akademisi luar negeri.

Hal ini dikatakannya karena mendapat banyak permohonan dari pakar di bidang kesehatan yang memiliki keinginan untuk turut serta dalam konferensi. Andriyani menyampaikan bahwa konferensi akan menghasilkan luaran berupa prosiding internasional. “Harapannya nanti prosiding terindeks scopus dan dapat lebih banyak menjaring mahasiswa maupun dosen dari luar negeri,” ungkap Andriyani saat ditemui di Gedung FKM UMJ,  Kamis (27/07/2023).

Editor : Budiman


19

Ketua DPD PORMIKI DKI Jakarta Pimpin Angkat Sumpah Profesi Manajemen Informasi Kesehatan Esa Unggul

 

Esaunggul.ac.id, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul TA. 2022/2023 mengadakan Acara Yudisium dan Angkat Sumpah Profesi Lulusan Prodi S1 Terapan Manajemen Informasi Kesehatan.

Kegiatan acara ini dilaksanakan di Universitas Esa Unggul Kampus Bekasi yang bertempat di ruang 206 lantai 2, Yudisium dan Angkat sumpah Profesi tahun ini diikuti 13 peserta, para peserta yang mengenakan setelan kebaya mulai mempersiapkan diri mereka untuk melakukan sumpah profesi yang didampingi oleh Rohaniawan. Para peserta pun dipisahkan berdasarkan agama mereka masing-masing.

Hasan Sadikin, A.Md Perkes, S.ST, MKM Rohaniawan mendampingi mahasiswa melakukan sumpah Profesi menurut agama masing – masing

Prosesi pengambilan sumpah sendiri dipimpin oleh Ketua DPD PORMIKI DKI Jakarta, Hasan Sadikin, A.Md Perkes, S.ST, MKM  dan Rohaniawan yang disaksikan oleh tamu undangan yang hadir. Kegiatan ini juga di hadiri oleh Direktur Universitas Esa Unggul Kampus Bekasi, Ir. Nixon Erzed, MT dan Ka.Prodi Manajemen Informasi Kesehatan, Dr Hosizah, SKM, MKM.

Direktur Kampus harapan Indah, Ir. Nixon Erzed, MT dalam sambutannya

Dalam sambutannya Direktur Universitas Esa Unggul Kampus Bekasi menyampaikan ucapan selamat kepada para lulusan yang telah berhasil menyelsaikan pendidikannya hingga lulus dan menjadi sarjana.

“saya berharap lulusan tahun ini bisa mengambil peran dalam bidang kesehatan dan mempunya ide-ide kreatif yang belum ditemukan dan dapat membantu masyarakat dalam segi kesehatan”ucap Nixon.

Ketua DPD PORMIKI DKI Jakarta, Hasan Sadikin, A.Md Perkes, S.ST, MKM dalam memberi sambutan kepada Mahasiswa yang melakukan kegiatan sumpah profesi

Ketua DPD PORMIKI DKI Jakarta dalam sambutnnya menyampaikan terimakasih atas undangnnya dan dipercaya untuk mewakili prosesi pengambilan sumpah, beliau juga berpesan untuk wisudawan dalam sumpah profesi itu yang artinya teman-teman sendiri sudah di angkat menjadi orang yang proferesional di bidangnya.

“saya berharap dari sumpah profesi yang kalian lakukan, kalian akan memegang teguh janji kalian yang tadi diucapkan menurut agama kalian masing-masing, setelah pengangkatan sumpah jangan hanya diingat tapi harus dipraktekan, jaga etika jika kalian terjun di dunia tenaga kesehatan”Tuturnya.

“Sebagai penyemangat kedepannya sebagai mahasiswa lulusan tahun ini, bisa menjadi lulusan terbaik dan amanah dibidang Menejemen Informasi Kesehatan dan mempunya ide-ide yang baru untung mengembangan kesehatan terutama di Indonesia”tutupnya.

Rangkai selanjutnya dalam kegiatan ini Penandatanganan naskah sumpah yang di wakili dari masing-masing agama yang didampingi oleh rohaniawan, kemudian dilanjut dengan penyematan pin kepada perwakilan peserta sumpah profesi. Acara kemudian ditutup dengan pemberian pesan-pesan dari Ketua DPD PORMIKI DKI Jakarta kepada peserta sumpah profesi dan diwakili  oleh salah satu mahasiswa dan diakhiri dengan foto bersama-sama.

Rangkai kegiatan Yudisium dan Angkat Sumpah Profesi MIK

 

Prodi Gizi FKK UMJ Angkat Isu Peningkatan Gizi Anak

Program Studi Gizi Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta mengadakan Kuliah Pakar Nutrilinks 2.0 dengan tema Upaya Peningkatan Status Gizi Anak Melalui Konseling Gizi dan Pengembangan Produk Pangan Fungsional. Kegiatan ini diadakan secara daring pada Minggu, (25/06/2023).

Baca juga : Mahasiswa Prodi Gizi FKK UMJ Gelar Bazar Makanan

Ketua Program Studi Gizi, Dr. Sugiatmi, SP., MKM. Membuka Kuliah Pakar 2.0 dengan memberikan pernyataan bahwa tema yang diangkat merupakan isu yang harus diketahui masyarakat umum, bukan hanya mahasiswa gizi FKK UMJ saja.

“Masalah gizi di Indonesia masih tergolong masalah kesehatan masyarakat sehingga perlu untuk di tindak lanjuti yang bisa berupa konseling gizi untuk pencegahan, interpretasi, dan juga pemanfaatan pangan-pangan fungsional. Semoga ilmu yang kita dapat dari para narasumber hari ini dapat menambah wawasan kita dalam menanggulangi masalah gizi di Indonesia,” ujar Sugiatmi.

Acara berlanjut dengan penyampaian materi yang dibawakan oleh Ahli Gizi Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, Diah Maunah, S.Gz, RD. Topik yang diangkat Diah yakni Konseling Gizi yang Efektif Pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Anak di Rumah Sakit.

“Konseling gizi bertujuan untuk membantu klien mengidentifikasi dan menganalisis masalah, memberikan alternatif pemecahan masalah, serta membimbing kemandirian mengatasi masalah. Pada pelaksanaannya, konselor harus membangun kepercayaan diri agar klien mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalahnya sendiri,” tutur Diah.

Masih di pembahasan yang sama, narasumber kedua yang merupakan Ahli Gizi dari Klinik MPASI dan Ahli Gizi ID di media sosial, Qonita Rachmah, S.Gz., M.Sc. menuturkan perihal Tren Parenting dengan Konseling Gizi Online dalam Peningkatan Status Gizi Anak.

Pengetahuan seorang Ibu akan gizi sangat penting untuk mengetahui kadar gizi, perkembangan, juga status gizi. Oleh karenanya, dikatakan Qonitah bahwa di masa depan akan semakin banyak konseling secara online karena pengaruh perkembangan media dan teknologi serta tidak terikat tempat dan waktu antara konselor dan klien.

Pemaparan materi terakhir dibawakan oleh Dosen prodi Gizi Universitas Airlangga, Prof. Dr. Ir. Anis Catur Adi, M.Si. yang menyampaikan tentang pengembangan produk pangan fungsional untuk peningkatan status gizi anak. Gizi berperan penting dalam kehidupan manusia sejak lahir hingga memasuki golden period.

Pasca golden period, pertumbuhan manusia akan semakin berkembang dengan kecukupan jumlah dan jenis zat gizi. Di era modern seperti saat ini, gizi harus diperhatikan dalam memilih makanan. Terkadang banyak masyarakat lebih tertarik dengan makanan cepat saji ketimbang makanan sehat yang dimasak sendiri. (MT/KSU)

Editor : Budiman


1