Tag: Dua

UMJ Kembali Kukuhkan Dua Guru Besar

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengukuhkan dua Guru Besar baru,  yaitu Prof. Dr. Dra. Andriyani, M.Ag, M.KM., dan Prof. Dr. Gofur Ahmad, S.T, M.M. Acara pengukuhan digelar di Auditorium dr. Syafri Guricci, Selasa (22/08/2023).

Baca juga : Guru Besar UMJ Ciptakan Inovasi Human Big Data

Prof. Dr. Dra. Andriyani, M.Ag., diangkat sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Islam berdasarkan SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nomor 37256/M/07/2023 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen. Andriyani merupakan Guru Besar urutan ke-31 di tahun 2023 dengan angka kredit sebesar 850.

Sementara itu, Prof. Dr. Gofur Ahmad, ST. MM., diangkat sebagai Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia berdasarkan SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nomor 19384/MPK.A/KP.05.01/2022 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen. Gofur menerima SK pada Maret 2022 dengan perolehan angka kredit sebesar 854.

Dalam acara pengukuhan ini,  Prof. Andriyani menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Tasawuf, Kesehatan Spiritual, dan Pendidikan Agama: Refleksi Terhadap Pengalaman Diskursus Tasawuf dan Fiqih dalam Penggalan Sejarah Umat Islam Indonesia”. Sedangkan Prof. Gofur menyampaikan orasi ilmiah tentang “Human Intelligence Management: Human Challenge“.

Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menyampaikan ucapan selamat dan ungkapan rasa bangganya pada kedua Guru Besar ini. Ma’mun juga mengungkap  keistimewaan pengukuhan kali ini karena kedua Guru Besar baru ini merupakan kakak-beradik.

Selanjutnya Ma’mun mengatakan bahwa gelar Guru Besar merupakan hal yang lazim bagi seorang dosen, sebagai bagian dari rangkaian jabatan fungsional setelah Lektor Kepala. Artinya, gelar Guru Besar hanya bisa dimiliki oleh seorang dosen. Oleh sebab itu, selain gelar Doktor Honoris Causa,  Ma’mun tegas menyatakan tidak akan memberikan gelar Guru Besar Kehormatan.

“Nalar saya tidak memahami kebijakan pemberian gelar Profesor Kehormatan. InsyaAllah, selama saya jadi Rektor, saya tidak akan menerbitkan gelar profesor kehormatan. Bagi saya ini hal prinsip yang akan mencederai akal sehat. Semestinya kebijakan ini tidak ada,” tegas Ma’mun.

Senat UMJ, Rektor UMJ, Guru Besar tamu dari Universitas Hasanuddin Makassar Prof. Sukri Palutturi, SKM. M.Sc, PH. Ph.D., bersama Prof. Gofur Ahmad, ST., MM., dan Prof. Andriyani, M.Ag., M.KM., seusai pengukuhan di Auditorium dr. Syafri Guricci, Selasa (22/08/2023).

Pada kesempatan itu juga Ma’mun mengungkapkan rasa bangga atas kelahiran dua Guru Besar UMJ, setelah beberapa bulan lalu UMJ baru saja mengukuhkan dua Guru Besar dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan. Menurutnya, ini merupakan prestasi bagi UMJ sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang merupakan lembaga pendidikan yang mandiri.

“Saat ini kebijakan Pemerintah masih sangat diskriminatif. Ada pembeda yang jelas dan tegas antara PTN dan PTS. Kebijakan terakhir, PTN boleh menerima mahasiswa sebanyak mungkin, seolah pemerintah menganggap PTS tidak penting. Padahal jumlah PTS 90% dari seluruh PT di Indonesia,  sedangkan PTN hanya 10% saja. Bayangkan apabila yang 90% ini tutup berjamaah, Pemerintah mau apa?” tutur Ma’mun.

Ma’mun berharap ke depannya nanti Indonesia akan memiliki pemimpin dan menteri yang dapat mengubah kebijakan-kebijakan paradoks sebagaimana yang dijelaskannya.

Pernyataan Ma’mun terkait kebijakan pemberian gelar Guru Besar Kehormatan ditanggapi oleh Ketua Badan pembina Harian UMJ, Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed. Menurutnya, UMJ adalah salah satu perguruan tinggi yang selektif memberikan gelar kehormatan. Diketahui sampai pada usianya yang hampir menginjak 68 tahun ini, UMJ baru memberikan gelar Doktor Honoris Causa pada dua orang, yaitu Ir. Soekarno dan Ustaz Adi Hidayat.

Mu’ti juga mengomentari orasi ilmiah Prof. Gofur yang membahas tentang big data. “Muhammadiyah yang dianggap modern ini belum memiliki data valid tentang jumlah anggota. Tentu saja soal big data menjadi masalah serius di Muhammadiyah. Apa yang baru disampaikan Prof. Gofur telah memperkuat yang ditulis para ahli tentang big data. Hal ini penting bagi Muhammadiyah agar bisa lebih baik menggerakkan umat dalam membangun masyarakat Indonesia yang berkemajuan. Maka kami mendukung Prof. Gofur,” ujar Mu’ti.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., memaparkan bahwa tingkatan dalam jabatan akademik mempengaruhi kepentingan institusi. Oleh karenanya, setiap dosen seharusnya dapat menjadi Guru Besar.

“Di dalam proses akreditasi, yang dilihat adalah tingkatan Rektor ke atas. Saya berharap pak Rektor dapat mendorong para dosen UMJ untuk menaikan jabatan akademiknya hingga tingkat Guru Besar. UMJ memiliki skor 360 ke atas. InsyaAllah dalam waktu dekat UMJ akan submit ke BAN-PT untuk proses menjadi universitas unggul,” tutur Toni.

Toni juga memberi apresiasi atas kinerja Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., karena UMJ telah melahirkan Guru Besar yang membanggakan. Ia juga menyarankan Rektor UMJ untuk membuat forum Guru Besar. Nantinya para Guru Besar ini akan memberikan motivasi kepada para dosen untuk lebih semangat menempuh akselerasi Guru Besar.

“Kami sangat yakin UMJ mampu menjadi inspirasi untuk Perguruan Tinggi lainnya dan menjadi teladan Jakarta untuk Indonesia,” tutup Toni.

Pengukuhan Guru Besar dihadiri oleh Senat UMJ, Ketua Badan Pembina Harian UMJ Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Ketua Senat UMJ Prof. Dr. Masyitoh, M.Ag., para Wakil Rektor, Dekan dan para Wakil Dekan di lingkungan UMJ, Ketua LLDIKTI Wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Jamhari Makruf, MA., Guru Besar tamu dari Universitas Hasanuddin Makassar Prof. Sukri Palutturi, SKM. M.Sc, PH. Ph.D, serta keluarga dan kerabat kedua Guru Besar yang dikukuhkan.

Editor : Tria Patrianti


6

Dua Jurnal Ilmiah UBL Naik Peringkat SINTA Indonesia

Bandar Lampung – Dua jurnal ilmiah yang diterbitkan Unversitas Bandar Lampung berhasil naik peringkat di Sistem Nasional Terindeks (Sinta) Indonesia. Melalui pengumuman pemberitahuan Hasil Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode I Tahun 2023, Akreditasi Jurnal Ilmiah Nasional (ARJUNA), ke dua jurnal ilmiah UBL naik peringkat menjadi SINTA 4. Hal ini disampaikan Direktur Pusat Publikasi dan Penerbitan UBL, Robby Yuli Endra, M.Kom saat ditemui di kampus UBL, Selasa 1/8/2023.

“Alhamdulillah, dua jurnal ilmiah UBL yaitu EXPERT: Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi dan EXPLORE : Jurnal Sistem Informasi dan Telematika (Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika) berhasil naik peringkat menjadi SINTA 4. Jurnal EXPERT reakreditasi naik peringkat dari peringkat 5 ke peringkat 4 mulai Volume 12 Nomor 1 Tahun 2022 sampai Volume 16 Nomor 2 Tahun 2026 sedangkan Jurnal EXPLORE naik peringkat dari peringkat 5 ke peringkat 4 mulai Volume 13 Nomor 1 Tahun 2022 sampai Volume 17 Nomor 2 Tahun 2026,” terang Robby.

Menanggapi hal tersebut, Rektor UBL Prof Dr. M. Yusuf S. Barusman, MBA mengapresiasi pencapaian ini sebagai komitmen dari UBL untuk terus mempromosikan penelitan ilmiah dan mendorong para peneliti untuk terus berinovasi dan berkarya.”UBL akan terus mendorong dan mendukung penelitian ilmiah dan inovasi di kampus serta mempublikasikannnya sebagai bentuk kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Yusuf.


REKTOR UHN IGB SUGRIWA KUKUHKAN DUA GURU BESAR PADA KEGIATAN DIES NATALIS 3

BANGLI, UHN SUGRIWA – Bertempat di Kampus Jln.Nusantara Kubu, Bangli, Universitas Hindu Negeri UHN IGB Sugriwa Denpasar menggelar Rapat Senat Terbuka, Kamis (25/5/2023). Rapat Senat dalam rangka Dies Natalis ke-3 diisi dengan agenda Pengukuhan dua guru besar.

Adapun guru besar yang dikukuhkan berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 024970 / B.II/3/2022 yakni: Prof. Dr. Dra. Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani, M.Pd, NIP 195808201987032002/2420085801 Profesor / Guru Besar dalam bidang ilmu Pendidikan Agama Hindu, dengan angka kredit sebesar 900 kumulatif dan Prof. Dr. I Nyoman Subagia, S.Ag., M.Ag, NIP 198201112006041004/2411018201 Profesor/Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Agama Hindu dengan angka kredit sebesar kumulatif 940 sesuai Keputusan Menteri Agama Nomor: 024987 / B.II / 3/2022 kumulatif yang ditetapkan di Jakarta Tanggal 16 Agustus 2022 oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Pengukuhan yang ditandai dengan pengenaan kalung Jabatan Guru Besar secara langsung dilakukan oleh Rektor Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana., M.Si. Pidato Orasi Ilmiah Guru Besar oleh Prof. Dr. Dra. Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani., M.Pd dengan judul Harmonisasi Transformasi Pendidikan Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana, sementara Pidato Orasi Ilmiah dengan judul Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu : Sustainable Development Goals ( SDGs) dan Pendidikan Berkualitas disampaikan oleh Prof. Dr. I Nyoman Subagia, S.Ag.,M.Ag.

Rektor pada kesempatan itu mengucapkan selamat kepada kedua guru besar yang baru dikukuhkan. Diharapkan ini menjadi motivasi bagi dosen lainnya. (nia)

Dua Mahasiswa UNJA Zikril dan Shitu Raih “Best Position Paper” pada ASEAN Youth Symposium di China

MENDALO,- Muhammad Zikril Pratama Mahasiswa Fakultas Hukum UNJA dan Sithu Moe Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Jambi berhasil raih “Best Position Paper” pada ASEAN Youth Symposium di China. Kegiatan dilaksanakan di Peking University, China, 18-21 Mei 2023.

ASEAN Youth Symposium di China ini membahas topik yang fokus pada pilar komunitas ASEAN, yakni keamanan politik, ekonomi, dan sosial budaya, Kegiatan diikuti 150 lebih mahasiswa dari ASEAN, China dan negara lainnya.

Shitu Moe Mahasiswa Perwakilan Universitas Jambi mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Universitas Jambi sehingga ia bersama Muhammad Zikril Pratama bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut.

“Secara pribadi, saya ingin berterima kasih kepada dosen-dosen saya dari Bahasa Inggris karena hadiah yang saya menangkan “r” lebih terkait dengan teknik menulis dan ide kreativitas, untuk struktur penulisannya, saya ucapkan terima kasih kepada Dosen Ibu Melati yang telah mengajari saya selama 3 semester secara konsisten. Untuk ide kreatif, kami mendiskusikan beberapa perspektif hubungan internasional dan ide politik dengan rekan saya Zikril. Alhamdulillah, dukungan mental sangat berperan dalam pencapaian ini,”ujar Shitu Moe yang merupakan Mahasiswa Internasional di Universitas Jambi.

Selain itu ia juga mengatakan rasa syukurnya atas dukungan dari Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Alumni, ketua UPT Layanan Internasional, serta Dosen dan Staf yang ada di Universitas Jambi.

“Sebagai mahasiswa yang memiliki minat terhadap ASEAN, saya ingin membangun lebih banyak jembatan, terutama untuk teman-teman saya di Universitas Jambi. selama saya belajar di UNJA, saya ingin mempromosikan lebih banyak tentang ASEAN dan saya ingin mahasiswa UNJA mendapatkan lebih banyak paparan tentang ASEAN dan Program Internasional, visi yang sama juga dipegang oleh UPT-LI,”terang Shitu Moe.

Shitu Moe juga mengatakan kepada rekan-rekan mahasiswa UNJA lainnya untuk tetap semangat dan selalu memberikan yang terbaik untuk kemajuan bangsa dan negara.

“Sejujurnya, kompetisi saat ini sangat kompetitif, para mahasiswa tersebut berasal dari World Best University, bahkan mayoritas delegasi berasal dari Universitas Peking yang merupakan Universitas terbaik benua ASIA dan peringkat 12 Universitas terbaik dunia, untuk membuat rekor dan memenangkan hadiah ada hal yang tidak bisa kita dapatkan dengan mudah. Namun, alhamdulillah kami berusaha dan mengeluarkan yang terbaik dari apa yang telah saya pelajari di UNJA, dan kami memenangkan hadiah. Jadi, kami ingin menyemangati teman-teman kami bahwa kita semua istimewa dan berbakat terlepas dari dimana kita belajar dan dimana kita tinggal, seperti yang sering saya katakan, “UNJA Maju, Jambi Maju, dan Indonesia Maju, akhirnya ASEAN Jaya”, pungkasnya.

Silvia Yuliansari Asril/HUMAS


Post Views: 153