Tag: FISIP

Dosen FISIP UMJ Tegaskan Perlu Ada Kolaborasi di RAN PE Jilid 2


27

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) Debbie Affianty, M.Si., tegaskan perlu adanya kolaborasi dalam merumuskan RAN PE (Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme berbasis Kekerasan yang mengarah pada Terorisme) Jilid 2.

Baca juga : Keterlibatan Perempuan Sebagai Agen Perdamaian di ASEAN

Hal itu disampaikannya pada saat menanggapi hasil riset tim IRE (Institute for Research and Empowerment) yang digelar secara hybrid, Selasa (05/12/2023). Dosen Program Studi Ilmu Politik ini hadir mewakili Tim Pokja Tematis RAN PE. Debbie mengapresiasi hasil riset tim IRE sebagai peneliti yang dipercaya oleh International NGO Forum on Indonesian Development (INFID).

Debbie menyatakan bahwa sebelum pemerintah, CSO (Civil Society Organization) telah bergerak lebih dulu. “Teman-teman CSO di daerah maupun nasional ada yang bekerja di bagian pencegahan, rehabilitasi, reintegrasi sosial, ada juga yang mengurus korban. Jadi pada 2017 semua yang bergerak itu berupaya untuk dikumpulkan dan bergabung dalam working group (WGWC),” ungkap Debbie.

WGWC (Working Group on Women Preventing Countering Violent Extremis) kemudian bergabung di Tim POKJA Tematis RAN PE dan menjadi lokomotif dalam mengumpulkan CSO secara nasional untuk mendesain POKJA. WGWC dibagi menjadi 7 divisi yaitu pengarusutamaan gender, kesiapsiagaan, pencegahan, hukum, komunikasi strategis, rehabilitasi, dan kepemudaan.

“Dari paparan temuan penelitian INFID, kami dapat amunisi bahwa RAN PE harus ada jilid 2. Penting sekali karena perlu kerangka hukum untuk mengikat Pemerintah Daerah supaya sama-sama bersama CSO untuk penanggulangan dan pencegahan terorisme,” tegas Debbie.

Selain itu dalam RAN PE Jilid 1, PUG (pengarusutamaan gender) disebutkan dalam lampiran bukan di batang tubuh. Oleh karenanya pada RAN PE Jilid 2, PUG ditegaskan Debbie harus ada di batang tubuh. Saat ini ada Rencana Aksi Daerah (RAD PE) yang sudah dibuat dan mayoritas atas inisiasi CSO.

Alasan selanjutnya ialah, RAN PE harusnya bisa menjadi wadah pemberdayaan perempuan. Hal ini disampaikannya karena banyak isu perempuan dengan terorisme misalnya yang berkaitan dengan korban, aktivis pro perdamaian, dan pembuat kebijakan.

“Ini yang harusnya dilihat dalam RAN PE, tidak hanya mengurus aktornya. Maka RAN PE harus diramu bersama-sama. Kita melihat selama ini perspektif gender itu hanya lip service. Perempuan hanya sebagai peserta, bukan yang membuat kebijakan,” ujarnya.

Debbie mengungkapkan pentingnya keterlibatan perempuan dalam pengambilan kebijakan karena keberadaan perempuan tidak bisa hanya dilihat secara fisik tapi juga perlu melihat pengalaman, perspektif, dan segala hal yang berkaitan. Oleh karenanya ia sangat berharap RAN PE Jilid 2 dapat diramu bersama CSO.

Diskusi dan Diseminasi Hasil Penelitian “Kenapa RAN PE Perlu Dilanjutkan?” dihadiri oleh Direktur INFID Misthohizzaman, Plh. Kepala BNPT Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen. Pol. Ibnu Suhendra, dan Direktur IRE Dina Mariana. Hadir pula dua penanggap lainnya yaitu Kasubdit Kerjasama Regional BNPT Yaenurendra H.A.P., Kasi Dit. Kewaspadaan Nasional Kemendagri Ardi Dj.

Editor : Dian Fauzalia

Mahasiswa FISIP UMJ Raih Juara Presenter Nasional


9

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ), Sabrina Zulfanova Saputri, berhasil meraih Juara Harapan Satu pada kompetisi nasional Presenter Hunt 2023. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Universitas Esa Unggul bekerjasama dengan ANTV dan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) yang berlangsung sejak 9 November 2023 dan puncak acara pada 30 November 2023, di Kemala Balroom, Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Baca juga : Mahasiswa FISIP UMJ Raih Juara Dua Vertical Movie International

Dari ratusan peserta yang turut berpartisipasi dalam kompetisi Presenter Hunt 2023, Zulfa berhasil lolos ke babak grand final dan bersaing dengan sembilan finalis lainnya yang turut berkompetisi secara langsung dihadapan para juri dan penonton. Zulfa bercerita, ketika dirinya lolos ke tahap 10 besar, ia diminta oleh panitia penyelenggara untuk mempersiapkan empat teks berita dengan tema olahraga, politik, ekonomi bisnis, dan pendidikan, yang kemudian akan dipilih secara acak pada saat penampilannya.

Sebelum masuk ke 10 besar, ia juga berhasil melalui tahap 30 besar yang dilakukan secara online melalui zoom meeting. Seusai menyaksikan penampilan dari para peserta, Juri memberikan penilaian terbaiknya hingga terpilih tiga juara utama dan dua juara harapan.

Meskipun ini merupakan pengalaman pertama bagi Zulfa untuk mengikuti lomba presenter, Ia mengaku senang dan bersyukur dapat meraih juara. “Ini salah satu Impian aku ikut lomba presenter dan alhamdulillah menang walaupun harapan satu. Aku berharap kedepannya bisa lebih maksimal lagi menjadi top 3, dan bisa menjadi pengalaman untuk terus belajar dan menjadi ajang untuk karier aku kedepannya,” ungkap Zulfa menyampaikan harapannya.

Lebih lanjut Zulfa mengatakan, keikutsertaannya dalam berkompetisi didukung penuh oleh universitas, baik dari kaprodi, dosen, maupun rekan-rekan nya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Prodi Ilmu komunikasi FISIP UMJ, Jamiati KN, M.I.Kom., yang juga turut hadir menemani zulfa saat berkompetisi, memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh Zulfa. Menurutnya, prestasi ini tentu diraih karena bakat yang dimiliki oleh Zulfa pada bidang presenter. “Kami berharap prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya, khusunya FISIP UMJ, sehingga nantinya menjadi pijakan untuk pencapaian yang lebih tinggi di masa depan,” Pungkas Jamiati.

Editor : Dian Fauzalia

Mahasiswa FISIP UMJ Raih Juara Dua Vertical Movie International


5

Kabar prestasi kali ini datang dari mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) baru saja meraih Juara 2 Vertical Movie Competition di International Virtual Short Course (IVSC), Selasa (14/11/23).

Baca juga : Prodi Ilkom UMJ Jadi CO-Host International Conference

IVSC kali ini mengusung tema Urban Storytelling: Digital Narrative for Sustainable Cities yang mengkaji permasalahan masyarakat perkotaan khususnya terkait Sustainable Development Goals dalam konteks komunikasi.

Mahasiswa pemenang lomba yakni M. Faiq Rizkiansyah Yusuf, M. Adithya Perdana, Dea Zhafira Widyaningsih, dan Dinni Sabrina Bahr yang tergabung dalam satu kelompok. Acara ini digelar secara daring diikuti oleh peserta dari berbagai negara, selain lomba, IVSC juga berisi seminar menghadirkan narasumber dari berbagai universitas di berbagai negara.

Dalam kategori vertical video, ada beberapa tema yang diberikan diantaranya Empowering Dreams, Clean Earth Crusaders, Digital Pioneers, Cultural Warriors, Sustaining Nature’s Harmony, Champions of Equality, Young Innovators for Zero Hungers, Harmony in Health, dan Future Leaders of Sutainable.

Melalui penuturan salah satu anggota kelompok, M. Adithya Perdana menjelaskan bahwa kelompoknya mengambil tema tentang climate change. Menurutnya, climate change menjadi isu global.

“Perubahan iklim isu yang sedang dirasakan semua orang, cuaca berubah tidak menentu. Karena hal itu, kita mau membuat alternatif untuk mengatasi perubahan iklim,” ungkap Adit.

Lebih lanjut, Adhit menyampaikan bahwa video yang dibuat memberikan tips alternatif dalam mengatasi perubahan iklim yakni menggunakan transportasi umum, mengurangi penggunaan plastik, dan memanfaatkan air secukupnya.

Adhit juga berharap semoga ke depan akan ada prestasi lagi yang bisa diraih. Tentunya, video yang ia buat bersama kelompoknya dapat bermanfaat untuk masyarakat.

“Saya berharap semoga bisa meraih juara dan memberikan prestasi untuk UMJ dan terpenting video tersebut bisa bermanfaat untuk orang sekitar,” tutup Adhit

IVSC juga merupakan kerja sama dari beberapa universitas diantaranya Universitas Muhammadiyah Siodarjo Indonesia, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur, Burapha Universitas Thailand, dan Universitas Tunku Abdul Rahman Malaysia.

Editor : Dian Fauzalia

PKKP FISIP UMJ Akan Rekomendasikan Regulasi CSR


4

Mapping regulasi Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia saat ini dianggap belum komprehensif. Belum adanya sistem pengawasan dari Pemerintah mengakibatkan beragamnya pola pelaksanaan CSR di perusahaan. PKKP menyadari kondisi ini dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam bentuk rekomendasi kepada pemerintah untuk membuat regulasi yang tepat.

Baca juga : Diskusi Internasional ILPOL FISIP UMJ Bahas Soal Tantangan Uyghur di China

Untuk memudahkan pemetaan pola CSR di Indonesia, Pusat Kajian Kebijakan Publik UMJ (PKKP UMJ) mengajak BUMN dan Konsultan CSR Spectrum ikut dalam Diskusi Kebijakan CSR di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diselenggarakan di ruang rapat FISIP UMJ, Rabu (1/11/2023).

Diskusi ini menyoroti isu-isu dalam CSR, terutama pada BUMN yang bergerak di sektor tambang atau ekspor komoditas. BUMN tersebut dinilai perlu mempertimbangkan aspek lingkungan dan berkelanjutan dalam operasinya, terutama karena investor semakin peduli dengan isu-isu tersebut.

Diskusi juga membahas mahasiswa, sebagai agen perubahan sosial, memiliki peran penting dalam proyek CSR yang tidak hanya menguntungkan perusahaan tapi juga sebagai wadah mahasiswa untuk mengembangkan diri. Namun, perusahaan harus memastikan bahwa mahasiswa memiliki akses yang cukup untuk menjalankan tugasnya. Dalam hal ini, PKKP nantinya akan melibatkan mahasiswa UMJ untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat.

Dibicarakan juga tentang kebijakan CSR di BUMN yang memiliki beberapa tantangan. Salah satu tantangannya adalah  CSR harus dimaknai dengan pengelolaan dampak sosial, dimulai dari identifikasi kemungkinan yang ditimbulkan akibat proses bisnis dan memelihara dukungan sosial dari stakeholder. Oleh sebab itu perusahaan membutuhkan perguruan tinggi untuk menjadi fasilitator CSR.

Ketua PKKP UMJ, Dr. Rahmat Salam, M.Si., mengatakan bahwa pertemuan ini sangat penting bagi PKKP UMJ dalam upaya memberi berkontribusi nyata kepada masyarakat melalui kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain, mulai dari sisi riset, pelaksanaan program, juga pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu Ketua Prodi Magister Ilmu Administrasi serta tim pengembangan PKKP, Dr. Izzatusolikhah, M.Si., berharap melalui kerja sama yang dilakukan PKKP dengan berbagai mitra, dapat memberikan sumbangan pemikiran yang nantinya bisa menjadi rekomendasi kepada pemerintah setempat untuk dibuatkan regulasi yang tepat.

Turut hadir dalam diskusi ini Tulus Pranowo, Direktur Spectrum Sayed Zakaria, Ketua Yayasan CSR Johan Komaluddin, dan seluruh Tim PKKP.

Editor : Tria Patrianti

Rocky Gerung Jadi Narasumber Stadium General  Mahasiswa FISIP UMJ

Setiap jelang Pemilu, selalu ada beberapa kelompok yang berusaha memecah belah suara masyarakat. Provokasi itu datang dari keadaan yang sudah hampir retak. Hal tersebut disampaikan oleh pengamat politik Rocky Gerung saat menjadi pembicara Stadium General dan Pelantikan Akbar Kelembagaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ), di Auditorium Kasman Singodimedjo, Senin (28/08/2023).

Baca juga : Penampilan Seni Budaya Tutup Rangkaian Kunjungan Universiti Utara Malaysia di UMJ

“Ketika keretakan itu terjadi, masyarakat dapat diprovokasi hanya dengan satu gerakan kecil. Mesin provokasinya bisa melalui apa saja, salah satunya media sosial,” ujar Rocky. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa provokasi bukan hanya untuk memecah belah, tapi bisa juga untuk membangun kembali keutuhan.

Rocky juga menegaskan bahwa gerakan anak muda akan menentukan akhlak politik Indonesia di masa depan. “If you wanna be a leader, lakukan sesuatu berdasarkan kapasitasmu, dan jadikan seniormu sebagai isi kepalamu,” serunya.  

Di sela-sela acara Ketua BEM FISIP UMJ, Wildan Muttaqin, mengungkapkan bahwa ini merupakan momentum pertama kelembagaan FISIP UMJ pada era baru  menghadirkan Rocky Gerung, pengamat politik yang terkenal kritis, sebagai narasumber.

“Kami mengundang seorang pengamat politik sebagai narasumber dan berharap stadium general ini jadi ciri khas atau legacy kami dalam memprovokasi mahasiswa, bahwa gerakan mahasiswa tidak akan pernah padam,” tutur Wildan.

Pada kesempatan yang sama, turut dilaksanakan pelantikan akbar kelembagaan mahasiswa FISIP UMJ oleh Wakil Dekan III Dr. Fal. Harmonis, M.Si., dan dihadiri oleh Dekan FISIP UMJ Prof. Dr. Evi Satispi, M.Si., serta mahasiswa kelembagaan FISIP UMJ.

Editor : Tria Patrianti


4

Rombongan Universiti Utara Malaysia Kunjungi FISIP UMJ

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) menerima kunjungan mahasiswa dan dosen Universiti Utara Malaysia (UUM) di Aula Kasman Singodimedjo, Rabu (23/08/2023). Program ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang disepakati oleh UMJ dan UUM melalui penandatanganan MoU beberapa waktu silam.

Baca juga : UMJ Tandatangani MoU dengan UUM

Rombongan UUM yang berjumlah 24 orang, terdiri dari mahasiswa dan dua dosen, disambut oleh Wakil Dekan II Djoni Gunanto, M.Si., dan Wakil Dekan III Dr. Fal. Harmonis, M.Si. Dalam sambutannya Harmonis mengungkapkan harapannya agar para mahasiswa dan dosen UUM dapat menikmati seluruh rangkaian kegiatan di UMJ.

Berdasarkan keterangan dari penanggung jawab program kunjungan, Amin Shabana, M.Si., rombongan dari UUM ini akan menjalankan rangkaian program kunjungan selama tiga hari hingga Minggu, 27 Agustus 2023.

Kegiatan akan diisi dengan sharing session dan campus tour yang sesuai dengan ruang lingkup kerja sama, meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Perguruan tinggi luar negeri selalu antusias menindaklanjuti MoU dengan melakukan program yang berdasarkan pada lingkup kerja sama. Maka dari itu, kami merancang dengan sebaik mungkin program ini untuk mendukung aspek-aspek yang ada di lingkup kerja sama,” jelas Amin lebih lanjut.

Dosen dan Mahasiswa Universiti Utara Malaysia (UUM) saat berkeliling ke laboratorium FISIP UMJ, Rabu (23/08/2023).

Meskipun UMJ belum mengirimkan rombongan untuk berkunjung ke kampus UUM, namun sebelumnya telah ada tiga mahasiswa UMJ yang melaksanakan program Student Mobility di UMM. Amin berharap kunjungan ini menjadi momen bagi UMJ dan UUM untuk saling mendapatkan hal baru.

“Kami melibatkan mahasiswa, melalui BEM, agar dapat merasakan atmosfer ketika bertemu dengan mahasiswa dari luar negeri. Tentu ini bisa jadi pembelajaran yang baik bagi mahasiswa, seperti transfer knowledge, pengalaman, membuka jejaring, dan relasi dari negara lain,” pungkas Amin.

Mengawali kunjungannya, rombongan UUM  mengikuti sharing session bersama Wakil Dekan III FISIP UMJ Fal. Harmonis, M.Si., dosen UUM Nur Afif Jamalullail, dan Ketua BEM FISIP UMJ Wildan Mutaqin. Kemudian mahasiswa diajak berkeliling ke laboratorium yang ada di FISIP, yaitu M-Radio, lab podcast, dan lab fotografi.

Tampak juga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UMJ turut terlibat menyambut dan mendampingi rombongan mahasiswa UUM selama berkegiatan di UMJ.

Editor : Tria Patrianti


9

FISIP UMJ dan APTISI Gelar Seminar Nasional

Pusat Kebijakan Publik (PKKP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menggelar Seminar Nasional secara hybrid pada Selasa (15/08/2023), di Aula Kasman Singodimedjo FISIP UMJ.

Baca juga : Dosen FISIP UMJ Adakan Workshop Literasi Politik

Seminar bertajuk “Merajut Kebangsaan Indonesia Melalui Kebijakan Publik Untuk Kesejahteraan dan Keadilan Masyarakat Demi Indonesia Emas 2045 “ menghadirkan dua narasumber yaitu Ketua Umum APTISI M. Budi Djatmiko dan Ketua PKKP FISIP UMJ Dr. Rahmat Salam, M.Si.

Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M,Si, yang hadir dan menyambut baik kegiatan yang diinisiasi oleh PKKP ini menyatakan bahwa kolaborasi antar dua lembaga Ini merupakan langkah yang sangat baik. “Saya berharap semua pusat studi yang ada di UMJ bisa berlomba mengadakan kegiatan dan menjalin kerja sama dengan beberapa pihak”, ujarnya.

Ketua PKKP FISIP UMJ Dr. Rahmat Salam yang juga tergabung sebagai anggota APTISI Divisi Kajian Permasalahan Kependidikan Tinggi, Sosial dan Humaniora memantik peserta seminar dengan mengambil isu terkait gagasan Indonesia Emas 2045.

“Ini adalah upaya kita bersama untuk merajut Indonesia dengan kebijakan yang lebih baik menuju Indonesia emas 2045. Dalam hal ini, prodi Administrasi Publik mengambil peran sekaligus menyambut kemerdekaan Indonesia,” ujar Dr. Rahmat Salam memantik acara seminar.

Sementara itu, berbicara tentang kebijakan publik, Ketua Umum APTISI M. Budi Djatmiko mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah memiliki 3 pilar yaitu pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Menurutnya, pemerintah harus memanfaatkan seluruh aspek agar tidak salah kaprah. Kebijakan harus bernilai baik, adil, dan transparasi.

Bersamaan dengan kegiatan ini, UMJ dan APTISI melakukan kesepakatan yang diresmikan dengan Memorandum of Understanding (MoU). Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si dan Ketua Umum APTISI M. Budi Djatmiko menandatangi lembar kesepahaman dengan ruang lingkup bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

“Ini sudah kewajiban kami sebagai ketua umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia memberikan pembinaan dan pendampingan kepada seluruh perguruan tinggi yang berada di Indonesia. Kami juga melihat UMJ memiliki jaringan yang luas, SDM yang baik dan modal investasi,” jelas Budi.

Lebih lanjut, di hadapan sivitas akademika FISIP UMJ, Budi berharap melalui kerja sama, pendidikan di Muhammadiyah khususnya UMJ , kolaborasi antar dua lembaga ini akan  semakin kokoh.

Editor : Tria Patrianti


14

Prodi Administrasi Publik FISIP UMJ Raih Akreditasi Unggul

Setelah melalui proses yang panjang dan tekun, Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) meraih akrteditasi Unggul. Hal ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Nomor 3053/SK/BAN-PT/Ak.KP/S/VIII/2023 Tanggal 1 Agustus 2023.

Pada SK dinyatakan bahwa Program Studi Ilmu Administrasi Publik memenuhi syarat peringkat Akreditasi Unggul terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2023 sampai dengan 16 April 2026. Ini menjadi pengakuan atas kualitas dan prestasi yang luar biasa dari Program Studi Ilmu Administrasi Publik yang sebelumnya telah terakreditasi A pada periode 2016-2021.

Ketua Prodi Ilmu Administrasi Publik FISIP UMJ Nida Handayani, S.IP., M.Si., menyampaikan langkah menuju pencapaian ini. “Dalam mencapai Areditasi unggul, kami menjalankan program kerja berbasis pada instrumen akreditasi, IKU (Indikator Kinerja Utama), IKT (Indikator Kinerja Tambahan) serta kerapihan administrasi,” ujar Nida.

Faktor pendukung yang kuat dalam pencapaian akreditasi Unggul adalah hasil kerja sama yang solid dengan tim pada Prodi Ilmu Administrasi Publik. Tentunya tidak ada perjuangan tanpa tantangan. Tantangan utama yang dihadapi selama persiapan akreditasi atau konversi akreditasi, kerapihan serta pengarsipan seluruh dokumentasi yang diperlukan.

Ia juga menyampaikan bahwa langkah selanjutnya yang akan diambil ditujukan untuk mempertahankan akreditasi Unggul. Salah satunya berupaya tetap konsisten pada program untuk pencapaian sebelumnya, serta melakukan peningkatan dan pembaharuan dengan melakukan kerja sama internasional.

Wakil Rektor I Dr. Muhammad Hadi, M.Kep., memberikan ucapan selamat kepada Prodi Ilmu Administrasi Publik yang telah mencapai akreditasi Unggul. “Pencapaian akreditasi ini akan mendorong dan menjadi tolok ukur prodi lain yang akan melakukan re-akreditasi menuju Unggul,” ungkap Hadi.

Hadi menyampaikan bahwa pencapaian ini akan memperkuat penilaian APT (Akreditasi Perguruan Tinggi) UMJ menuju Unggul yang dijadwalkan 2024 mendatang. Berdasarkan keterangan yang disampaikan melalui pesan singkat pada Rabu (02/08/2023), saat ini UMJ terus berupaya maksimal dalam persiapan akreditasi institusi.

Hadi menuturkan bahwa salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan membentuk Tim Penjamin Mutu di setiap fakultas dan program studi. “Dengan pengerahan sumber daya yang ada maka target utama adalah APT UMJ Unggul begitu pula dengan program studi,” katanya.

Editor: Dinar Meidiana


7

Dosen FISIP UMJ Jadi Pembicara pada Seminar Kemenlu

Dosen Prodi Magister Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) menjadi pembicara dalam Seminar Bali Civil Society and Media Forum 2023 yang digelar oleh Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI), Kamis (20/07/2023). Pada seminar yang digelar secara hybrid tersebut Dr. Asep Setiawan, MA., menyampaikan materi tentang kontribusi media pada penyegaran demokrasi.

Baca juga : Jelang Pilpres MIPOL FISIP UMJ Gelar Lecture Series

Mantan penyiar BBC London yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Pers Indonesia menjelaskan bahwa Pemilu berfungsi sebagai landasan demokrasi, menyediakan mekanisme partisipasi warga negara, perwakilan dan transfer kekuasaan secara damai. Pemilu membawa pembaharuan politik dengan memberikan kesempatan kepada warga negara untuk terlibat dalam proses demokrasi.

Lebih lanjut, Asep menegaskan bahwa salah satu fungsi penting media dalam menyegarkan kembali demokrasi adalah perannya dalam meminta pertanggungjawaban aktor politik atas tindakan  dan kebijakan yang mereka lakukan. Media berfungsi sebagai sumber informasi penting selama proses pemilihan, berkontribusi pada pengambilan keputusan yang terinformasi oleh para pemilih. Outlet media memberikan wawasan kritis tentang kandidat, partai, dan posisi kebijakan melalui mekanisme investigatif, pelaporan yang tidak bias dan pemeriksaan fakta.

Pada seminar dengan tema How can Civil Society and Media Help? Kemenlu juga menghadirkan tiga pembicara lainnya yakni Executive Director Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi Khoirunnisa N. Agustyanti, Co-Founder and Executive Director Project Multatuli Evi Mariani dan Senior Lecturer University of Sidney Aim Sinpeng.

Khoirunnisa menyampaikan bahwa democratic elections sangatlah kompoleks karena tidak hanya berfokus pada presidential election namun pada pemilihan DPR, DPRD dan lain sebagainya. Media sosial harusnya diarahkan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan presdential election dan memperkenalkan latar belakang para kandidat anggota dewan.

Sementara itu, Evi Mariani menunjukkan fakta bahwa media sosial berpotensi menjadi polusi dan mencelakai demokrasi di bangsa. Hal ini disebabkan beberapa media sudah dikuasai oleh politisi yang dikhawatirkan akan mempengaruhi objektivitas pemberitaan dan tidak lagi setara namun cenderung dipolitisasi untuk kepentingan tertentu.

Ia juga menjelaskan bahwa legitimasi dan relevansi demokrasi dinilai antara lain dari kemampuannya menyediakan akses yang adil dan merata terhadap masyarakat sipil. Menurutnya, hal tersebut menjadi tantangan bagi masyarakat terutama pemerintah dalam mengendalikan media di Indonesia.

Editor : Tria Patrianti


20

Jelang Pilpres MIPOL FISIP UMJ Gelar Lecture Series

Sebagai salah satu bentuk persiapan menghadapi  Pilpres 2024, Program Studi Magister Ilmu Politik, FISIP UMJ menggelar Lecture Series bertajuk “Tantangan Pilpres 2024 dan Dampaknya Terhadap Pemerintah yang Efektif”, pada Selasa (18/7/2023).

Baca Juga : KPU Apresiasi MIPOL FISIP UMJ

Acara yang diselenggarakan secara daring ini dibuka oleh Ketua Program Studi Magister Ilmu Politik, Dr. Lusi Andriyani, M.Si., serta dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum.

Lecture Series kali ini menghadirkan tiga pembicara yang kompeten di bidangnya, yaitu Dr. Kasmanto Rinaldi, M.Si. (Kriminilog dan Dosen Pascasarjana Universitas Islam Riau), Indah Novitasari. M.Si (Han) (Dosen Ilmu Politik UKI), dan Drs. Sumarno, M.Si. (Dosen FISIP UMJ yang juga Ketua KPU DKI Jakarta Periode 2013-2018).

Dalam pemaparannya Dr. Kasmanto Rinaldi, M.Si menyampaikan panas dinginnya Pilpres 2024 dari perspektif kriminologi. “Kita harus waspada saat menghadapi kejahatan differential association. Ingat penjahat itu bukan di lahirkan, penjahat itu adalah berproses belajar,” ungkapnya.

Selain itu, Kasmanto juga mengatakan bahwa sukses atau tidaknya seorang pemimpin dapat dilihat dari kesejahteraan masyarakatnya. Jika masyarakat sejahtera berarti ia adalah pemimpin yang berhasil, tetapi jika masyarakat tidak sejahtera berarti ia belum berhasil. 

Pada sesi lainnya, Drs. Sumarno, M.Si., mengupas tentang masalah krusial pemilu presiden 2024. “Proses pemilu yang demokratis, jujur, adil dan bertanggung jawab akan menghasilkan pemerintahan yang memiliki legitimasi sosial politik dan moral yang tinggi,” ujarnya.

Pada sesi terakhir, Indah Novitasari. M.Si (Han) memaparkan pemetaan potensi konflik pada penyelengaraan Pemilu 2024. Menurutnya, konflik politik muncul dari perebutan untuk memenuhi atau kebutuhan penguasa politik dan sejumlah orang yang dikuasai.

“Konflik bukan dihilangkan, melainkan dikelola dan banyak tahapannya.  Selain itu konflik juga perlu disesuaikan dengan tahapan konflik dan kedalaman akar konfliknya,” tutur Indah.

Editor : Tria Patrianti


18