Tag: FKK

Rektor Lantik Dekan FKK UMJ Periode 2023-2027


4

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., melantik Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) di Aula dr. Syafri Guricci, Rabu (20/12/2023). Berdasarkan SK Rektor No. 792 Tahun 2023, Dr. dr. Tri Ariguntar Wikaning Tyas, Sp.PK., dilantik untuk masa jabatan 2023-2027.

Baca juga : Rektor Lantik Dekan FKM UMJ Periode 2023-2027

Prosesi pelantikan berlangsung khidmat, dr. Tri Ariguntar mengucapkan janji pelantikan disaksikan oleh Anggota Badan Pembina Harian (BPH) UMJ Drs. Ateng, Wakil Rektor I Dr. Muhammad Hadi, M.Kep., Wakil Rektor III Dr. Rini Fatma Kartika, MH., Wakil Rektor IV Dr. Septa Candra, MH., Ketua Senat UMJ Prof. Dr. Masyitoh, M.Ag., dekan, wakil dekan dan dosen di lingkungan UMJ.

Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menyampaikan bahwa ditetapkannya dr. Tri Ariguntar sebagai Dekan FKK UMJ masa jabatan 2023-2027 ialah melalui proses yang demokratis. “Saya pastikan prosesnya demokratis. Itu yang saya tekankan, semuanya selaras dengan aturan yang ada. Maka saya berani mengatakan prosesnya sangat demokratis,” ungkap Ma’mun.

Pada kesempatan itu, Ma’mun mengungkapkan rasa terima kasih pada dekan FKK UMJ dan jajaran periode sebelumnya karena telah bekerja sama dengan baik selama memimpin FKK UMJ. Ia juga menekankan target akreditasi Unggul yang akan diupayakan oleh FKK UMJ pada 2024 mendatang.

Kiri ke kanan, Dr. Muhammad Hadi, M.Kep., Dr. dr. Muhamamd Fahri, Sp.P., FAPSR., FISR., Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., Dr. dr. Tri Ariguntar Wikaning Tyas, Sp.PK., dan Drs. Ateng, seusai penandatanganan Berita Acara dala prosesi Pelantikan Dekan FKK UMJ Periode 2023-2027, di Aula dr. Syafri Guricci, Rabu (20/12/2023).

“Yang harus dikedepankan adalah target akreditasi Unggul. Insyallah, akreditasi FKK UMJ 2024 mendatang bisa meraih Unggul, apalagi dosen Lektor Kepala sudah banyak,” tegas Ma’mun. Selain itu ia juga berpesan agar FKK UMJ merumuskan strategi penerimaan mahasiswa baru.

Sementara itu Anggota BPH UMJ Drs. Ateng menyampaikan bahwa Dekan FKK UMJ memiliki dua amanah sekaligus. “Bicara Muhammadiyah tentu tidak bicara pribadi, maka ini terkait dengan misi Muhammadiyah. Maka amanah yang diberikan kepada Ibu Tri Ariguntar ini dalam pandangan saya ada dua,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan.

Pertama, amanah sebagai dekan untuk menyelenggarakan pendidikan di bidang kedokteran. Kedua, amanah sebagai dekan FKK di UMJ yang merupakan amal usaha Muhammadiyah. Sisi lain yang berkaitan amanahnya dengan misi Muhammadiyah. “Marilah kita bersama-sama melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Menjadikan UMJ ini sebagai alat dakwah,” pungkas Ateng menutup sambutan.

Dekan FKK UMJ 2019-2023 Dr. dr. Muhammad Fahri, Sp.P., FAPSR., FISR., menyampaikan ucapan selamat bertugas pada Dr. dr. Tri Ariguntar Wikaning Tyas, Sp.PK. Fahri menerangkan bahwa FKK UMJ mengalami perkembangan yang baik, terutama dari aspek jabatan fungsional dosen dan program pengabdian kepada masyarakat.

Pencapaian membanggakan juga diraih yaitu Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) FKK UMJ yang meraih pengakuan internasional. “Semoga semua pencapaian FKK UMJ dapat menambah poin akreditasi seperti yang kita targetkan yaitu meraih Unggul,” ungkapnya.

Sebagaimana harapan kepemimpinan terdahulu, Tri Ariguntar mengajak pada seluruh sivitas akademika FKK UMJ agar senantiasa menjalin silaturahmi dan komunikasi dalam upaya meraih Unggul. “Mudah-mudahan saya dapat melaksanakan dan mengemban tugas. Saya mohon doa agar kami dapat menjadi pemimpin yang amanah,” ungkapnya.

Editor : Dian Fauzalia

FKK UMJ Gelar Angkat Sumpah Dokter Angkatan 52


8

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar Angkat Sumpah Dokter Angkatan 52 di Ballroom Pondok Indah Golf Course, Rabu (01/11/2023). Sebanyak 40 lulusan Program Studi Profesi Dokter diangkat sumpah oleh Dekan FKK UMJ Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P., FAPSR, FISR., didampingi oleh rohaniawan.

Baca juga : Lulusan Terbaik FKK UMJ ke 52: Masyarakat Butuh Informasi Kesehatan Akurat

Berdasarkan laporan dari Ketua Prodi Profesi Dokter Dr. dr. Farida, MPH., bahwa FKK UMJ sejak kelahirannya pada 20 tahun silam hingga saat ini telah melahirkan kurang lebih 1700 dokter. Farsida menyampaikan ucapan terima kasih pada seluruh rumah sakit pendidikan yang telah bermitra dengan FKK UMJ dalam proses belajar mahasiswa Prodi Profesi Dokter.

Pada angkatan 52 ini, salah satu lulusan yaitu dr. Raisha Alfathan Muttaqin meraih nilai tertinggi UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter) ke 5 tingkat Nasional dengan nilai 90,66. Selain itu, lulusan terbaik dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif 3,84 diraih oleh dr. Farah Khairunnisa Maulida.

Ketua IDI Tangsel, dr. Fajar Sidik turut hadir, memberikan ucapan selamat pada lulusan dokter FKK UMJ. Sidik menyoroti satu penggal ayat Al-Qur’an yaitu innasshalati wanusuki wamahyaya wamamati lillaahirabbil ‘alamin yang diucap oleh lulusan saat diangkat sumpah.

“Kalian berbeda dengan lulusan dokter dari tempat lain. Secara khusus bukan hanya menjadi dokter, tapi juga dokter muslim. Tolong ini dijaga sepanjang hidup. Anda membawa kehormatan dan kredibilitas sebagai dokter tapi tidak lepas anda sebagai muslim,” katanya.

Lebih lanjut, Fajar menyampaikan pesan pada para dokter muda agar dapat beradaptasi dengan kondisi. Hal ini ditekankan seiring dengan disahkannya UU Omnibuslaw Kesehatan. Fajar menilai UU tersebut akan mengubah konstelasi sistem kesehatan nasional dan berpengaruh pada organisasi profesi.

Lulusan Prodi Profesi Dokter FKK UMJ bersama Pimpinan Universitas, Fakultas, dan tamu undangan, seusai Angkat Sumpah di Ballroom Pondok Indah Golf Course, Rabu (01/11/2023).

“Tidak ada jalan lain kecuali kita menyesuaikan diri dengan UU dan sistem yang ada,” ungkap Fajar. Regulasi tersebut menjadi tantangan karena memungkinkan adanya dokter dan tenaga kesehatan dari luar negeri.

Sebagaimana tema yang diangkat pada Angkat Sumpah Dokter ke 52 yaitu Ad Astra Per Aspera berasal dari Bahasa Latin yang berarti melalui kesulitan menuju kesuksesan. Tantangan maupun hambatan yang muncul adalah dorongan dan paksaan bagi para lulusan untuk menjadi lebih baik.

Dekan FKK UMJ Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P., FAPSR, FISR., saat menyampaikan rasa yakin terhadap kemampuan para lulusan dalam menghadapi hambatan dan tantangan yang lebih besar di dunia kerja.

“Saya yakin dengan kemampuan yang dimiliki saudara sekalian akan melewati hambatan yang tersulit. Lakukanlah yang terbaik sebagai dokter muslim yang berlandaskan Al-Qur’an dan hadis,” tutur Fachri.

Pada momen itu pula, di hadapan orang tua lulusan, Fachri memohon doa bagi kelancaran dan kesuksesan re-akreditasi FKK UMJ yang tidak lama lagi akan berlangsung. Fachri mengajak mahasiswa dan alumni agar turut serta berperan dalam mendukung peningkatan akreditasi FKK UMJ.

Doa dan dukungan juga dimohonkan oleh Wakil Rektor I UMJ Dr. Muhammad Hadi, M.Kep., kepada para lulusan dan orang tua bagi kelancaran proses akreditasi UMJ. Hadi berharap UMJ dapat meningkatkan akreditasi menjadi Unggul.

Hadi menjelaskan bahwa saat ini di lingkungan PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah) terdapat 12 Fakultas Kedokteran dan Kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan jumlah lulusan dokter dari UMJ yang sudah mencapai 1700, Hadi berharap dokter dari PTMA dapat melaksanakan tugas profesi dengan sebaiknya.

“Semoga para lulusan dapat melaksanakan pengabdian, melayani masyarakat untuk meningkatkan kesehatan, berdakwah sekaligus menyebarluaskan kebaikan dan Al Islam Kemuhammadiyahan,” ungkapnya.

Senada dengan hal itu, Anggota BPH yang turut hadir, Drs. Nandi Rahman berpesan agar para lulusan dapat menjadi dokter muslim yang bermuhammadiyah dan senantiasa menjaga 3 komitmen sebagai lulusan Muhammadiyah yaitu komitmen keilmuan, kekaderan, dan dakwah.

“Ilmu itu berkembang, meskipun sekolahnya sudah selesai tapi belajarnya tidak pernah selesai. Sebagai kader Muhammadiyah artinya siap meneruskan gerakan Muhammadiyah di manapun berada. Serta sebagai seorang akademisi dan profesi dokter, Anda punya tugas dakwah melalui bidang Anda. Dakwah itu tidak selamanya di mimbar. Berdakwah juga di depan pasien,” ungkap Nandi.

Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Tari Merak dari mahasiswa FKK UMJ dan persembahan lagu para lulusan. Turut hadir para tamu undangan, Ketua IDI Tangsel dr. Fajar Sidik, Dinas Kesehatan Tangsel, dan Dinas Kesehatan Banjar, serta Direktur dari rumah sakit wahana pendidikan yaitu RS Sekarwangi, RSI Sukapura, dan RSI Pondok Kopi.

Editor : Dian Fauzalia

Masalah Fertilitas Jadi Bahasan Mini Symposium FKK UMJ

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar Mini-Symposium dengan tema A to Z Fertility Problems secara daring melalui Zoom Meeting, Sabtu (23/9/23).

Fertilitas atau kesuburan didefinisikan sebagai kemampuan alamiah seseorang untuk mendapatkan kehamilan. Namun, keadaan tersebut tidak mudah untuk setiap orang, karena memiliki tingkat keseburuan yang berbeda. Tingkat kesuburan akan terlihat saat pasangan mempunyai ketidakmampuan untuk menghasilkan kehamilan secara alami yang disebut dengan infertilitas. Hal itu merupakan pembahasan dalam Mini Symposium FKK UMJ.

Baca juga : FKK UMJ Angkat Isu Stroke dalam Seminar Internasional

Dekan FKK UMJ, Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P, FAPSR., FISR., dalam sambutannya menuturkan fertilitas merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat. Oleh karenanya, dr. Fachri menyambut baik rangkaian acara ini karena diskusi tentang masalah fertilitas di Indonesia akan tuntas dibahas bersama narasumber.

“Saya sangat menyambut dengan Mini Symposium ini, karena permasalahan kesehatan ini (Fertilitas) sering terjadi di masyarakat,” ungkap Fachri.

FKK UMJ menghadirkan tiga narasumber yaitu Ketua Program Studi FKK UMJ, Dr. dr. Tri Ariguntar W, Sp. PK, Dokter Spesialis Adrologi Bocah Indonesia Fertility Clinic, dr. Mira Krishtania, Sp. And, dan Dosen Program Studi (Prodi) Kodekteran FKK UMJ, dr. Diah Sartika Sari, SP.OG (KFER). Dengan dimoderasi oleh Dosen Prodi FKK UMJ, dr. Devi Marischa Malik, Sp. OG (KFER).

Narasumber pertama sekaligus Kaprodi FKK UMJ, Dr. dr. Tri Ariguntar W, Sp. PK, diawal menuturkan bahwa pembahasan fertilitas khususnya analisa sperma merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa kedokteran.

“Ini merupakan salah kompetensi untuk mahasiswa Pendidikan S-1 Kedokteran, yaitu masalah infertilitas tentang analisa sperma. Sehingga untuk menambah pengetahuan kompetensi tersebut, kita membuat Mini Symposium,” ungkap Tri.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa prevalensi infertilitas di Indonesia diperkirakan sekitar 10-12% atau 4-6 juta pasangan dari 39,8 juta pasangan usia subur. Keadaan infertilitas tersebut bisa disebabkan oleh gangguan sistem reproduksi pada pria maupun wanita. Analisa sperma ini dikhususkan untuk pria, sedangkan pemeriksaan wanita lebih kepada hormonal. Tri menjelaskan dalam materinya analisa sperma dilakukan dengan tahap pra analitik, analitik, dan pasca analitik agar tidak mengalami kesalahan diagnosis.

Narasumber kedua, Dokter Spesialis Andrologi, dr. Mira Krishtania, Sp. And, membahas tentang analisa sperma dan perannya dalam penanganan masalah infertilitas pria. Dalam penuturannya, dr. Mira menjelaskan bahwa analisa sperma harus dilakukan secara benar, hal itu untuk memberikan penanganan yang sesuai. Oleh karenanya, keadaan itu juga harus didukung dengan sertifikasi dan akreditasi bagi laboratorium dan para petugas.  Terlebih lagi, analisa sperma adalah dasar penting untuk mengetahui masalah infertilitas pada pria. Dalam materinya, Mira menjelaskan tahapan Anamnesis, Physical Examinations, The Sperm Test, Other Examinations (Laboratory and Imaging Examinations), Male interfility treatments (Prescriptions, Procedures, Assisted Reproductive Technology), serta Semen Analysis.

Narasumber ketiga yang juga merupakan dosen FKK UMJ, dr. Diah Sartika Sari, SP.OG (KFER)., memaparkan masalah fertilitas pada perempuan. Ia menyembutkan kasus interfilitas pada perempuan diantaranya disebabkan oleh ovulations problems, permeability of the tubes, cervical mucus problems, uterine abnormality, dan kasus lainnya. Tidak hanya itu, kasus intefilitas terjadi juga akibat gaya hidup baik laki ataupun perempuan, seperti kosumsi kafein, aktivitas fisik, konsumsi narkoba, high scrotal temperatur, anxiety atau depresi, dan nutrisi.

Terakhir, ia menyampaikan bahwa fertilitas perempuan dipengaruhi banyak faktor, terutama umur. Umur itu akan berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas sel telur. Tentu kesadaran dalam menangani masalah dengan tepat sangat berpengaruh terhadap fertilitas perempuan.

Mini Simposium ini diikuti oleh dosen, mahasiswa, dan civitas akademika FKK UMJ.

Editor : Dian Fauzalia


1

Mahasiswa FKK Raih Medali Perak Indonesia Inventors Day 2023 di Bali

Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) berhasil meraih medali perak dalam ajang Indonesia Inventors Day (IID) 2023 yang digelar di Universitas Udayana, Bali, 16-19 September 2023.

Baca juga : Mahasiswa UMJ Raih Medali Emas Pada Kompetisi Sains Internasional

Melalui hasil risetnya, Razandinta Tafshiilaa Lubna menghasilkan inovasi berupa tempe himetan. Hasil risetnya menunjukkan bahwa tempe himetan dapat digunakan sebagai pembanding atau alternatif makanan yang sesuai untuk terapi obat DPP IV inhibitors untuk pengidap diabetes melitus.

Bersama dr. Resna Murti Wibowo, Sp.PD., M.Kes., sebagai dosen pembimbing, Razandinta berhasil membuat prototipe tempe himetan dan memenangkan medali perak pada INNOPA WINTEX Kkategori Food and Biotechnology.

Melalui saluran telepon, Rabu (20/09/2023), Resna mengatakan bahwa penelitian ini dilakukan Razandinta sejak sekitar 2018. “Saat ini penelitiannya sudah masuk ke insilico riset untuk melihat struktur protein yang ada di tempe himetan,” kata Resna.

Resna mengapresiasi semangat Razandinta dalam melakukan riset. Ia menyebut Razandinta memiliki kemampuan di atas rata-rata mahasiswa FKK pada umumnya. Menurutnya Razandinta sangat fokus pada penelitian untuk menjadi seorang peneliti cendekiawan.

Razandinta Tafshiilaa Lubna (pertama dari kanan) meraih medali perak kategori WINTEX pada Indonesia Inventors Day 2023 di Bali, 16-19 September 2023.

Resna berharap mahasiswa FKK tidak hanya fokus untuk menyelesaikan studi sebagai dokter, tapi juga memiliki pandangan ke depan untuk riset-riset yang dapat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Menurut Resna, hasil inovasi dapat menjadi amal ibadah yang baik. Selain itu ia juga berharap UMJ akan lebih banyak mengirimkan delegasinya pada kompetisi sejenis.

Razandita telah memulai risetnya sejak 2018, saat itu ia masih duduk di kelas 2 SMA. Ide membuat tempe himetan berawal dari kesukaannya dan orang Indonesia pada umumnya dalam mengonsumsi tempe. Kemudian ia mulai belajar dan kursus membuat tempe di daerah Sentul. “Saya melihat pada orang diabetes sulit untuk mencari makanan tambahan untuk dikonsumsi oleh penyandang diabetes,” ungkapnya.

Setelah memenangkan perlombaan ini, Razandita mengatakan bahwa hasil riset tempe himetannya akan dikembangkan lebih lanjut untuk komersialisasi. Razan mengaku mendapat bimbingan dan dampingan dari dosen FKK UMJ dengan baik. Lebih lanjut ia berharap terus mendapat dukungan dari pihak kampus untuk mengikuti lomba-lomba sejenis.

Inovasi tempe himetan ini juga telah memenangkan lomba dan penghargaan di antaranya meraih medali perunggu pada Thailand Inventors Day 2023, dan medali emas pada WSEEC 2023. Pada IID 2023. UMJ menjadi satu dari 2 PTMA yang turut dalam perlombaan, bersaing dengan perguruan tinggi dan industri se-dunia.

Editor : Dian Fauzalia


21

FKK UMJ Angkat Isu Stroke dalam Seminar Internasional

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar seminar internasional dengan tema Stroke, its Diagnostic and Therapy : What Medical Students and Young Doctors Need to Know. Seminar ini diadakan secara daring dan luring di Auditorium dr. Syafri Guricci FKK UMJ, Sabtu, (16/09/2023). Berbagai sudut pandang penyakit stroke menjadi pembahasan dalam seminar yang menghadirkan narasumber dari Jepang.

Baca juga : Kuliah Umum Jadi Pembuka Perayaan Dies Natalis FKK UMJ Ke-20

Pada pemaparannya, narasumber yang berasal dari associate professor from Department of Neurology The Jikei University School of Medicine, Kenichi Sakuta, MD., PhD., membahas tentang Diagnosis and Emergent Therapy of Acute Ischemic Stroke-Trombolytic Therapy. Stroke Iskemik terjadi karena adanya penyembutan pembuluh darah pada pembuluh arteri.

Time is brain atau waktu adalah otak, menjadi kunci utama dalam mendiagnosis gejala stroke. Dengan mengetahui gejala sejak dini, maka akan lebih banyak jaringan otak yang terselamatkan,” tutur Kenichi.

Selain itu, terdapat dua cara untuk mendiagnosis stroke yang dijelaskan oleh Kenichi, yaitu berdasarkan diagnosis mekanisme stroke melalui CT-Scan, dan diagnosis berdasarkan terapi trombolis. Akan tetapi, untuk penggunaan terapi trombolis tentu ada dampak tersendiri baik positif maupun negative.

Penyakit stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan nomor satu di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh narasumber dari FKK UMJ, dr. Robiah Khairani Hasibuan, Sp.S., yang membahas tentang status stroke terkini di Indonesia.

“Prevalensi stroke tertinggi terdapat di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Stroke juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun di negara berkembang. Maka dari itu, stroke harus menjadi prioritas tertinggi dari semua urusan baik di tingkat kesehatan nasional maupun internasional,” ujar dr. Robiah.

Turut hadir dua narasumber lain, Professor Department of Cerebrovascular Surgery, Saitama Medical University International Medical Center, Hidetoshi OOigawa, MD. PhD., membahas tentang Open Vascular Neurosurgery on Aneurysms, AVMs, and Ischemic Lesions. Sementara itu, Assistan Professor from Department of Neurology, Gunma University Graduate School of Medicine, Hiroya Shimauchi-Ohtaki, MD., PhD., membahas tentang Diagnosis and Emergent Therapy of Acute Ischemic Stroke-Neuroendovascular Therapy.

Dekan FKK UMJ, Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P, FAPSR.,FISR., berharap akan terus ada seminar internasional lainnya yang menggugah semangat mahasiswa kedokteran. “Seminar ini membahas berbagai macam sudut pandang tentang stroke, keadaan di masyarakat, bagaimana tata laksana, sampai pada operasi pada gangguan pembuluh darah.”

Seminar Internasional FKK UMJ yang berkolaborasi dengan Asosiasi Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan Muhammadiyah (APKKM) dan Japanese Medical School Internasional Collaborative Assembly (JMICA) merupakan rangkaian dari acara Dies Natalis FKK UMJ ke-20. Kegiatan ini dihadiri 400 peserta daring dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.

Editor : Budiman


17

Kuliah Umum Jadi Pembuka Perayaan Dies Natalis FKK UMJ Ke-20

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar kuliah umum secara hybrid dengan tema History Medicine, di Auditorium dr. Syafri Guricci FKK UMJ, Kamis, (15/09/2023).

baca juga: Kuliah Umum Menyambut Dies Natalis FKK UMJ Yang Ke-20

Kegiatan ini bagian dari rangkaian pembukaan Dies Natalis ke-20 FKK UMJ. Dalam sambutannya, Wakil Dekan I Dr. dr. Risky Akaputra, Sp. P, FISR., mengatakan Dies Natalis FKK UMJ menjadi momentum untuk melakukan evaluasi untuk meningkatkan capaian sehingga bisa mendapatkan akreditasi unggul.
“Usia Ke-20 bukanlah usia yang muda ataupun tua, saat ini adalah usia yang sedang bersemangat untuk menghasilkan peningkatan capaian bagi Fakultas, Institusi, dan Universitas,” pungkas Risky.

FKK UMJ menghadirkan narasumber salah satu pendiri FKK UMJ sekaligus Dokter bedah saraf yaitu Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp. BS (K) dan dimoderasi oleh Kepala departemen bedah FKK UMJ, dr. Zainy Hamzah, SpBs.

Zainy menyampaikan tema kuliah umum diangkat sejalan dengan perayaan Dies Natalis untuk menelusuri kembali sejarah berdirinya FKK UMJ karena Ilmu sangat berkaitan erat dengan sejarah.
“Dengan kita ambil tema kuliah History of Medicine, seperti yang sudah dipaparkan bahwa ilmu yang saat ini kita ketahui bukan yang pertama bahkan dari sebelumnya sudah ada dengan ditandai artefak-artefak yang sudah ditemukan. Jadi sesuai dengan tema untuk Dies Natalis kali ini kita ingin kembali ke rumah, mengingat sejarah dan mengundang para pendiri hingga alumni FKK UMJ,” pungkas Zainy.

Pada sesi pemaparanya Dr.dr. Andi Asadul, menjelaskan bagaimana proses sejarah ilmu kodekteran dalam konteks bedah saraf mulai dari Prehistoric Procedure, Primitive Times, Egyptian, The Greek People, Ancient Romans, Dark and Middle Ages, hingga The Renaissance.

Lebih lanjut, Dokter bedah saraf ini menegaskan bahwa ilmu kedokteran saat ini bukanlah sesuatu yang baru ataupun pertama, perkembangan ilmu kedokteran sudah dimulai sejak lama. “Saya selalu mengatakan tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Jadi apa yang kita pelajari hari ini, sudah pernah dilakukan oleh pendahulu kita dalam bentuk yang lain,” ungkap Andi.

Andi berpesan kepada mahasiswa untuk terus melakukan inovasi, karena inovasi bukan menciptakan sesuatu yang baru tetapi melakukan perubahan dan perbaikan dari bentuk awalnya. “Ilmu kedokteran adalah pembelajaran seumur hidup, mari kita selalu belajar sampai liang lahat,” tutup Andi.

Kuliah Umum Jadi Pembuka Perayaan Dies Natalis FKK UMJ Ke-20
Dekan FKK UMJ Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P, FAPSR. dan Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp. BS (K) saat pemukulan gong sebagai penanda dibukanya rangkaian acara Dies Natalis FKK UMJ di Auditorium dr. Syafri Guricci FKK UMJ, Kamis, (15/09/2023).

Kuliah umum ini ditutup dengan pemukulan gong dan pemotongan tumpeng sebagai penanda dibukanya rangkaian Dies Natalis FKK UMJ. Puncak acara akan dilaksanakan November mendatang.

Editor : Budiman


6

Dosen FKK UMJ Raih Penghargaan Buku Pustaka Terbaik 2023

Dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) Universitas Muhammadiyah Jakarta , Prof. dr. Tria Astika Endah Permatasari, S.KM., M.KM., menerima penghargaan buku pustaka terbaik dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Penghargaan ini diberikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Mariana Ginting, dalam acara Pekan Penghargaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam bertajuk Menjadi Anak Bangsa Kreatif: Pemenang Era Digital di Ruang Auditorium, Gedung Layanan Jasa dan Informasi Perpustakaan Nasional RI, Kamis (07/09/2023).

Baca juga : Prof. Tria Astika: Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Penurunan Angka Stunting

Tria berhasil meraih penghargaan buku pustaka terbaik pertama dalam kategori subjek stunting dengan judul buku “Pencegahan Stunting Pada Balita Melalui Perbaikan Gizi dan Sanitasi: Integrasi Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif” yang diterbitkan pada tahun 2022.

Tim khusus perpustakaan nasional sejak awal tahun 2023 telah melakukan tahapan proses penilaian untuk para pemenang. “Secara pribadi saya tidak tahu karena ini adalah pemilihan langsung oleh perpustakaan nasional. Kami diberitahukan bahwa saat itu menjadi salah satu nominasi dan Alhamdulillah terseleksi melalui proses rangkaian yang luar biasa dari berbagai ahli sampai terpilih menjadi buku terbaik stunting yang pertama,” tutur Tria.

“Mudah-mudahan ini menjadi awal motivasi untuk menulis lebih baik lagi dan memberikan karya terbaik, tentu dengan jumlah yang lebih banyak supaya menebar manfaat dan ilmu ke seluruh pelosok Nusantara,” imbuhnya menyampaikan harapan.

Pada kesempatan yang sama Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando dalam sambutannya mengatakan, saat ini Indonesia menempati peringkat ke-7 dari 49 negara di dunia dalam industri penerbit global. “Kalau Anda mau mengenal dunia, bacalah. Dan jika Anda ingin dikenal dunia, menulislah,” tegas Muhammad Syarif. Indonesia tidak boleh terus meratapi nasibnya yang dihakimi oleh bangsa-bangsa lain selama berpuluh-puluh tahun. Sebab sebenarnya penghakiman itu adalah hukuman yang tidak sesuai dan tidak seharusnya,” tegas Muhammad Syarif.

Acara ini diselenggarakan oleh Perpusnas RI dalam rangka memilih buku referensi terbaik dengan mengambil empat tema yaitu Transformasi Digital, Pemilihan Umum, Stunting dan ASEAN. Selain Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando, turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., Kombes Pol. Dr. Leonardus Simarmata, S.Sos., SIK, MK M.Han.,yang hadir secara daring, Anggota KPU-RI 2022-2027, August Mellaz, tim juri, serta para peserta nominasi penghargaan buku Pustaka terbaik tahun 2023.

Editor : Tria Patrianti


4

Kuliah Tamu FKK UMJ Bahas Pengobatan Dispepsia dan Gerd

Program Studi Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta mengadakan Kuliah Tamu yang membahas tentang Penanganan Sindrom Dispepsia dan GERD di Layanan Primer. Kuliah tamu digelar secara daring, menghadirkan Spesialis Dokter Penyakit Dalam dan diikuti oleh mahasiswa FKK UMJ, Kamis, (03/08/2023).

Baca juga : Mahasiswa Prodi Gizi FKK UMJ Gelar Bazar Makanan

Dekan FKK UMJ, Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P, FAPSR, menyatakan bahwa Kuliah Tamu ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis FKK UMJ ke 20. “Pada usianya yang masih cukup muda ini FKK UMJ terus berusaha mengembangkan diri dengan berbagai inovasi dan memperbaiki segala sesuatu baik dari segi kurikulum dan lainnya sehingga dapat lebih baik di masa mendatang,” ungkapnya

Mahasiswa FKK UMJ menyimak kuliah yang disampaikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG. Menurutnya kasus dispepsia dan gerd meningkat seiring dengan gaya hidup. “Kasus di tengah masyarakat meningkat berhubungan dengan gaya hidup tidak normal dari kebiasaan sering makan keju, coklat yang menyebabkan obesitas,” ungkapnya.

Gejala dipepsia dikarenakan dengan rasa nyeri atau rasa tidak nyaman pada daerah epigastrium atau uluh hati dan faktor Gerd dikarenakan gaya hidup yang tidak normal mulai dari berat badan berlebihan, perokok serta bisa menyerang di atas usia 50 tahun. Ari Fahrial menyebut bahwa persentase pengidap penyakit gerd sekitar 5 hingga 9,9 persen.

Pengobatan Gerd bisa diobati dengan cara mengontrol gaya hidup yang lebih sehat dari berhenti merokok dan mengkonsumsi alkohol, menurunkan berat badan, diet rendah lemak dan menghindari makanan yang bisa menyebabkan naiknya asam lambung.

Menutup paparannya Dekan FK-UI, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG, selalu mengingatkan para tenaga medis terutama dokter untuk menanyakan riwayat kesehatan pasien secara lebih detail, bukan sekedar pertanyaan diagnosa tebakan. 

Kuliah Tamu yang juga ditayangkan di kanal Youtube FKK UMJ TV ini diikuti oleh mahasiswa FKK UMJ dan turut dihadiri oleh Ketua Prodi Profesi Dokter Dr. dr. Farsida, MPH, dan dosen FKK UMJ.

Editor: Dinar Meidiana


2

Komisi Etik FKK UMJ Menerima Kunjungan FERCAP

Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menerima kunjungan Forum for Ethical Review Committees in Asia and the Western Pacific (FERCAP) pada Selasa, (25/07/2023) di Auditorium FKK UMJ. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka melaksanakan rekognisi terhadap Komisi Etik FKK UMJ.

Dalam kunjungan tersebut, dihadiri oleh Dekan FKK UMJ, Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P, FAPSER, FISR., 4 orang Team Survey diantaranya, Prof. Santos Edlyn Jimenez (Philipina) selaku Koordinator FERCAP, Prof. dr. Nur Atik., M.Kes., Ph.D (FK Universitas Padjajaran Bandung), Prof. Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah.,M.Med,Ed., M.Kes. (FK Universitas Gadjah Mada Yogyakarta), dan Desak Ketut Ernawati, S.Si., Apt, PGPharm., Ph.D (FK Universitas Udayana Bali) serta 9 orang trainees  yang mewakili Komisi Etik se-Indonesia.

Tugas dan fungsi dari Komisi Etik adalah untuk melindungi hak dan kesejahteraan manusia yang menjadi subjek dalam sebuah penelitian, maka diperlukan suatu lembaga atau institusi yang memastikan hal tersebut.

Prof. dr. Nur Atik., M.Kes., Ph.D, yang juga berperan sebagai Leader Survey, dalam pemaparannya membahas tentang agenda kegiatan rekognisi yang akan berlangsung selama tiga hari, Pada 25-27 Juli 2023, diantaranya kegiatan survey, kunjungan kantor KEPK FKK UMJ, peninjauan berkas, interview, penilaian full board, dan pemaparan evaluasi. Selama kegiatan tersebut, akan di dampingin oleh tim KEPK FKK UMJ.

Ketua Komisi Etik FKK UMJ, Dr. dr. Resiana Karnina, Sp.An. menyampaikan harapannya, “Setelah Komisi Etik FKK UMJ direkognisi secara internasional, saya berharap tim Komisi Etik FKK UMJ bisa berkembang dan bisa melakukan telaah protokol-protokol dari luar negeri,” ujar Resiana.


6

Prodi Gizi FKK UMJ Angkat Isu Peningkatan Gizi Anak

Program Studi Gizi Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta mengadakan Kuliah Pakar Nutrilinks 2.0 dengan tema Upaya Peningkatan Status Gizi Anak Melalui Konseling Gizi dan Pengembangan Produk Pangan Fungsional. Kegiatan ini diadakan secara daring pada Minggu, (25/06/2023).

Baca juga : Mahasiswa Prodi Gizi FKK UMJ Gelar Bazar Makanan

Ketua Program Studi Gizi, Dr. Sugiatmi, SP., MKM. Membuka Kuliah Pakar 2.0 dengan memberikan pernyataan bahwa tema yang diangkat merupakan isu yang harus diketahui masyarakat umum, bukan hanya mahasiswa gizi FKK UMJ saja.

“Masalah gizi di Indonesia masih tergolong masalah kesehatan masyarakat sehingga perlu untuk di tindak lanjuti yang bisa berupa konseling gizi untuk pencegahan, interpretasi, dan juga pemanfaatan pangan-pangan fungsional. Semoga ilmu yang kita dapat dari para narasumber hari ini dapat menambah wawasan kita dalam menanggulangi masalah gizi di Indonesia,” ujar Sugiatmi.

Acara berlanjut dengan penyampaian materi yang dibawakan oleh Ahli Gizi Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, Diah Maunah, S.Gz, RD. Topik yang diangkat Diah yakni Konseling Gizi yang Efektif Pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Anak di Rumah Sakit.

“Konseling gizi bertujuan untuk membantu klien mengidentifikasi dan menganalisis masalah, memberikan alternatif pemecahan masalah, serta membimbing kemandirian mengatasi masalah. Pada pelaksanaannya, konselor harus membangun kepercayaan diri agar klien mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalahnya sendiri,” tutur Diah.

Masih di pembahasan yang sama, narasumber kedua yang merupakan Ahli Gizi dari Klinik MPASI dan Ahli Gizi ID di media sosial, Qonita Rachmah, S.Gz., M.Sc. menuturkan perihal Tren Parenting dengan Konseling Gizi Online dalam Peningkatan Status Gizi Anak.

Pengetahuan seorang Ibu akan gizi sangat penting untuk mengetahui kadar gizi, perkembangan, juga status gizi. Oleh karenanya, dikatakan Qonitah bahwa di masa depan akan semakin banyak konseling secara online karena pengaruh perkembangan media dan teknologi serta tidak terikat tempat dan waktu antara konselor dan klien.

Pemaparan materi terakhir dibawakan oleh Dosen prodi Gizi Universitas Airlangga, Prof. Dr. Ir. Anis Catur Adi, M.Si. yang menyampaikan tentang pengembangan produk pangan fungsional untuk peningkatan status gizi anak. Gizi berperan penting dalam kehidupan manusia sejak lahir hingga memasuki golden period.

Pasca golden period, pertumbuhan manusia akan semakin berkembang dengan kecukupan jumlah dan jenis zat gizi. Di era modern seperti saat ini, gizi harus diperhatikan dalam memilih makanan. Terkadang banyak masyarakat lebih tertarik dengan makanan cepat saji ketimbang makanan sehat yang dimasak sendiri. (MT/KSU)

Editor : Budiman


1