Tag: Peduli

Civitas Akademika Universitas Bung Hatta Peduli Bencana

Badai keras disertai hujan deras yang melanda Kota Padang, hari Minggu 23/7-2033 lalu sekitar jam 15.00 WIB, mengakibatkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan, salah satunya adalah rumah Rinaldi anggota satuan pengamanan Universitas Bung Hatta di Kampung Tangah Pasia Ulak Karang.

Bencana alam yang melanda salah satu keluarga besar Universitas Bung Hatta tersebut, membuat banyak kalangan tergerak untuk memberikan bantuan, seperti yag dilakukan civitas akdemika Universitas Bung Hatta menggalang dana melalui WatsApp Grup dan menyalurkannya ke yang bersangkutan melalui tim dana sosial di lingkungan Universitas Bung Hatta, Jumat (28/7/2023).

Salah seorang pengurus dana sosial UBH, Edi Sunarto menyampaikan bahwa penggalangan dana ini merupakan wujud kepedulian keluarga besar Universitas Bung Hatta terhadap warganya yang tertimpa musibah, pengumpulan donasi dilakukan melalui grup-grup WhatsApp dilingkungan Universitas Bung Hatta maupun grup-grup alumni.

“Kami sudah menyalurkan donasi yang terkumpul ke yang bersangkutan, dan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan juga kepada semua pihak, semoga bantuan tersebut dapat meringankan beban salah satu keluarga besar kita yang ditimpa musibah,” ujar Edi. (*Indrawadi)

BEASISWA BCA FINANCE PEDULI 2023 – Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

PENDAFTARAN BEASISWA BCA FINANCE PEDULI 2023 DIBUKA !!

Halo Para Mahasiswa di seluruh Indonesia,

PT BCA Finance sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia menyadari bahwa kelangsungan usaha Perusahaan tak lepas dari peran dan kontribusi dari masyarakat. Oleh karena itu, Perusahaan berkomitmen untuk melakukan pengembangan sosial kemasyarakatan dan meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat kurang mampu melalui Program Beasiswa BCA Finance Peduli.

Tahun ini PT. BCA Finance mengadakan Program Beasiswa BCA Finance Peduli 2023 dengan memberikan :

  - Bantuan dana pendidikan sebesar Rp 3.500.000 (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) per semester (diberikan kepada mahasiswa aktif semester 5 hingga maksimal semester 8)

  - Pelatihan skill relevan untuk penerima Beasiswa Semester 8 sebagai persiapan memasuki dunia kerja

Adapun persyaratan minimum yang harus dipenuhi oleh calon penerima Beasiswa BCA Finance adalah :

 1. Mahasiswa/i PTN/PTS semua jurusan di Indonesia yang sedang menempuh program Strata-1 (S-1).

 2. Mahasiswa aktif S1 yang pada saat pendaftaran Beasiswa dibuka, sedang menempuh studi minimal semester 4 perkuliahan dan tidak lebih dari semester 6.

 3. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) IPK minimum 3,20; IPS terakhir 3,00 dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) IPK minimum 3,40; IPS terakhir 3,20.

 4. Melampirkan Softcopy Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kelurahan sesuai dengan daerah asal pada KTP.

 5. Melampirkan Softcopy tagihan rekening listrik 2 bulan terakhir, sesuai dengan daerah asal pada KTP.

 6. Melampirkan softcopy surat keterangan dari Fakultas yang menyatakan bahwa Mahasiswa/i ybs tidak sedang menerima beasiswa dari tempat lain.

 7. Aktif Berorganisasi (Kemahasiswaan / Karang Taruna / Organisasi Non Politik Lainnya).

 8. Tidak pernah terlibat dalam tindak kasus pidana / kasus perdata, serta penyalahgunaan NAPZA (narkotika, psikotropika dan zat adiktif).

Setiap lampiran tersebut dikirimkan apabila lolos Seleksi Beasiswa Tahap 1, ya…

Pendaftaran Beasiswa dibuka pada periode :

1 Juni – 9 Juli 2023

Untuk mengetahui informasi terbaru mengenai Beasiswa BCA Finance Peduli 2023, dapat disimak melalui :

https://bit.ly/InfoBeasiswaBCAF2023

Selamat mengikuti Seleksi Beasiswa BCA Finance Peduli 2023 !!

Ketua MPKS PP Muhammadiyah: Ayo Peduli Lansia

Dalam rangka peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HALUN) ke-27, Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MPKS) bekerjasama dengan Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (Kesos FISIP UMJ) menyelengarakan diskusi publik untuk mewujudkan lansia sehat, sejahtera dan bermartabat. Diskusi yang dihadiri para pemangku kebijakan, sivitas akademika, praktisi Kesehatan, dan masyarakat Ini dilaksanakan secara hybrid pada hari Selasa (30/05/2023) di Ruang Rapat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Baca juga : Majelis Dikdasmen dan Non-Formal PP Muhammadiyah Bahas Empat Isu Pendidikan

Acara ini dihadiri oleh Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, S.Sos., M.Si., Figur Ulama Muhammadiyah Dr. Kiai Saad Ibrahim, Ketua MPKS PP Muhammadiyah Dr. Mariman Darto, M.Si., Kaprodi Kesos FISIP UMJ Muhammad Sahrul, M.Si. dan dosen FISIP UMJ. Diskusi publik ini juga diisi oleh narasumber Ketua Komisi 8 DPR RI Dr. Ashabul Kahfi, M.Ag., Penggiat Kelanjutusiaan Dr. Adhi Santika, MS. SH., Dosen Kesos FISIP UMJ Rahmawati, S.Ag., M.Si. Acara ini juga diikuti oleh mahasiswa Prodi Kesos FISIP UMJ dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) se-Indonesia  yang hadir secara daring via Zoom.

Muhammadiyah berperan sangat penting karena memilki strategi terhadap persoalan terhadap lansia dan berharap proses mitigasi demografi kependudukan dapat seimbang dan kendala terhadap kondisi ketimpangan masalah lansia.

“Antisipasi terhadap persoalan lansia ini perlu dilakukan agar tidak menjadi beban dengan mendorong dan mengaktivasi serta meningkatkan produktivitas mereka dengan program yang kita lakukan,” papar Ketua MPKS PP Muhammadiyah Dr. Mariman Darto, M.Si.

Usia lansia dapat dikatakan bukan usia yang muda lagi karena kondisi fisik yang sudah melemah, kondisi fisik ini membuat terbatas untuk bersosial dan tidak seperti di masa muda. Pada kondisi tertentu lansia seringkali merasakan kesepian seperti diitinggal wafat pasangan, finansial, dan tempat tinggal.

“Bahwa yang terpenting di usia lansia adalah bagaimana menjalani masa lansia dengan kondisi bahagia adalah keinginan semua orang,” papar Ketua Komisi 8 DPR RI Dr. Ashabul Kahfi, M.Ag.

“Banyak sekali demografis yang menunjukan jumlah angka lansia baik dari angka kesehatan, umur dan kondisi yang lain. Perhitungan demografi ini memang benar adanya, tetapi tidak hanya terpaku pada itu saja melainkan kita juga harus memikirkan langkah-langkah dengan membuat program sosial dan lebih memperdalam bagaimana dimensi sosial di usia lansia,” papar Penggiat Kelanjutusiaan Dr. Adhi Santika, MS. SH.

Di usia lansia tidak hanya fisik, finansial, keluarga dan faktor lainnya, tetapi bagaimana pemerintah juga memberikan wujud untuk mensejahterakan lansia dengan memberikan program pelayanan sosial dan pengaturan terhadap peraturan perundang-undangan tentang lansia. “Tidak hanya pemerintah, perguruan tinggi juga memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan lansia. Semua yang terlibat dalam perguruan tinggi termasuk dosen, mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan,” papar Dosen Kesos FISIP UMJ Rahmawati, S.Ag., M.Si.

Editor : Tria Patrianti


2