Tag: Pembicara

Hadirkan Pembicara dari Jepang, UBL Gelar Simposium Internasional SDGs

Bandar Lampung – “Sustainable and Resilient Coastal Society” terkait dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-2 (Tanpa Kelaparan), ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan tujuan ke-14 yaitu Menjaga Ekosistem Lautan menjadi tema simposium internasional yang diselenggarakan oleh SDGs Center Universitas Bandar Lampung bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Magister Teknik (MT) Universitas Bandar Lampung.

Bertempat di Auditorium Pascasarjana UBL, Sabtu 26/08/2023, simposium internasional ini menghadirkan pembicara utama yaitu Prof. Hiroyuki Miyake dan Prof. Fumitoshi Murae dari Universitas Kitakyushu, Jepang serta Kepala Bappeda Provinsi Lampung yang diwakili oleh Kabid P3M Eka Yuslita Dewi, S.T., M.T. selaku Koordinator Sekretariat SDGs Provinsi Lampung.

Prof. Miyake dalam paparannya menjelaskan tentang keberhasilan kota Kitakyushu, Jepang yang merupakan kota industri di tepi laut yang tercemar berat namun bisa bangkit kembali menjadi kota yang bersih dan ramah lingkungan akibat kesadaran pemerintah dan peran serta masyarakat. “Saat ini Kitakyushu bertranformasi menjadi kota industri yang ramah lingkungan. Keterlibatan berbagai gerakan masyarakat anti polusi dengan tagline “We Want A Blue Sky” berhasil meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat untuk bersama mengatasi polusi dengan berbagai kegiatan dan berhasil mendapatkan berbagai perhargaan salah satunya sebagai model kota promosi SDGs pada tahun 2018,” terangnya.

Sementara itu Eka Yuslita Dewi berbagi informasi tentang pencapaian SDGs di Provinsi Lampung khususnya sinergitas SDGs dalam pemberdayaan masyarakar pesisir. “Dalam mencapai tujuan utama pilar lingkungan yaitu konservasi dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan ada beberapa kebijakan yang telah dilakukan yaitu mengelola/melindungi ekosistem laut/pesisir dan memperkuat ketahanannya serta restorasi lautan yang sehat dan produktif kemudian melestarikan setidaknya 10% dari wilayah pesisir/laut, konsisten dengan hukum nasional dan internasional dengan berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia serta menyediakan akses untuk nelayan skala kecil (small-scale artisanal fishers) terhadap sumber daya laut dan pasar,” papar Eka.

Prof. Murae menutup simposium ini dengan konsep pendidikan lingkungan khususnya terhadap bahaya bencana alam di Jepang dan bagaimana mitigasi serta adaptasinya. Dihadiri lebih dari 150 peserta yang mayoritasnya merupakan mahasiswa, simposium ini berlangsung dengan interaktif dimana peserta secara antusias bertanya dan berdiskusi dengan para nara sumber.


Dosen FISIP UMJ Jadi Pembicara pada Seminar Kemenlu

Dosen Prodi Magister Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) menjadi pembicara dalam Seminar Bali Civil Society and Media Forum 2023 yang digelar oleh Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI), Kamis (20/07/2023). Pada seminar yang digelar secara hybrid tersebut Dr. Asep Setiawan, MA., menyampaikan materi tentang kontribusi media pada penyegaran demokrasi.

Baca juga : Jelang Pilpres MIPOL FISIP UMJ Gelar Lecture Series

Mantan penyiar BBC London yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Pers Indonesia menjelaskan bahwa Pemilu berfungsi sebagai landasan demokrasi, menyediakan mekanisme partisipasi warga negara, perwakilan dan transfer kekuasaan secara damai. Pemilu membawa pembaharuan politik dengan memberikan kesempatan kepada warga negara untuk terlibat dalam proses demokrasi.

Lebih lanjut, Asep menegaskan bahwa salah satu fungsi penting media dalam menyegarkan kembali demokrasi adalah perannya dalam meminta pertanggungjawaban aktor politik atas tindakan  dan kebijakan yang mereka lakukan. Media berfungsi sebagai sumber informasi penting selama proses pemilihan, berkontribusi pada pengambilan keputusan yang terinformasi oleh para pemilih. Outlet media memberikan wawasan kritis tentang kandidat, partai, dan posisi kebijakan melalui mekanisme investigatif, pelaporan yang tidak bias dan pemeriksaan fakta.

Pada seminar dengan tema How can Civil Society and Media Help? Kemenlu juga menghadirkan tiga pembicara lainnya yakni Executive Director Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi Khoirunnisa N. Agustyanti, Co-Founder and Executive Director Project Multatuli Evi Mariani dan Senior Lecturer University of Sidney Aim Sinpeng.

Khoirunnisa menyampaikan bahwa democratic elections sangatlah kompoleks karena tidak hanya berfokus pada presidential election namun pada pemilihan DPR, DPRD dan lain sebagainya. Media sosial harusnya diarahkan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan presdential election dan memperkenalkan latar belakang para kandidat anggota dewan.

Sementara itu, Evi Mariani menunjukkan fakta bahwa media sosial berpotensi menjadi polusi dan mencelakai demokrasi di bangsa. Hal ini disebabkan beberapa media sudah dikuasai oleh politisi yang dikhawatirkan akan mempengaruhi objektivitas pemberitaan dan tidak lagi setara namun cenderung dipolitisasi untuk kepentingan tertentu.

Ia juga menjelaskan bahwa legitimasi dan relevansi demokrasi dinilai antara lain dari kemampuannya menyediakan akses yang adil dan merata terhadap masyarakat sipil. Menurutnya, hal tersebut menjadi tantangan bagi masyarakat terutama pemerintah dalam mengendalikan media di Indonesia.

Editor : Tria Patrianti


20