Tag: Politik

3 Mahasiswa Esa Unggul Meraih Harapan 1 di Debat Politik 2023

Skip to content

3 Mahasiswa Esa Unggul Meraih Harapan 1 di Debat Politik 2023

Esaunggul.ac.id, Universitas Esa Unggul mengirim 3 mahasiswanya dalam ajang Debat politik tahun 2023 yang diadakan oleh KESBANGPOL Kabupaten Tangerang yang dilaksankan pada tanggal 12 Desember 2023 di Tangerang.

Kompetisi ini dilakukan secara langsung dan dalam seru dan menegangkan. Kolaborasi mahasiswa Esa Unggul ini diakui sebagai yang terbaik dalam ajang debat penutupan tahun ini .Mereka berhasil mengungguli peserta lainnya yang berasal dari Universitas – Universitas lainnya.

Tim Debat Universitas Esa Unggul

Dalam ajang ini Tim Debat Esa Unggul berhasil mendapatkan Juara Harapan 1.  Adapun nama-nama mahasiswa yang telah mengharumkan nama Esa Unggul di kancah perdebatan ialah :

  1. Collin Paul (Pembicara Pertama) Fakultas Hukum 2022
  2. Nur Musa Alif (Pembicara Kedua) Fakultas Hukum 2020
  3. Fredrika Sherill (Pembicara Ketiga) Fakultas Hukum 2023

Kemudian Nur Musa Alif mewakili Universitas Esa Unggul mendapatkan Best Speaker (Pembicara Terbaik) di debat politik tahun 2023 yang diadakan oleh kesatuan bangsa dan politik kabupaten tangerang di hotel lemo karawaci pada tanggal 12 Desember 2023

Page load link

Go to Top

Mahasiswa Ilmu Politik UMJ Kunjungi Pusat Kebudayaan Perancis di Jakarta

Antoine Bricout dan Gema Akbar Pratama (tengah), bersama Dr. Asep Setiawan, MA.(kiri), Ali Noerzaman, MA.(ketiga dari kiri), serta mahasiswa Ilmu Politik FISIP UMJ di IFI Jakarta, Rabu (22/11/2023).


4

Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) mengadakan kunjungan ke Pusat Kebudayaan Perancis yang dikenal dengan nama  Institut Français Indonésie (IFI) hari Rabu (22/11/2023). Kunjungan ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Teori dan Praktik Diplomasi yang diampu Dr. Asep Setiawan.

Baca juga : Program Studi Ilmu Politik Gelar Simulasi Sidang PBB

Kunjungan ini diterima oleh Antoine Bricout, Atas Kerjasama Universitas dan Pendidikan di Perpustakaan Pusat Kebudayaan Perancis. Dalam dialog di depan 11 mahasiswa, satu staf dan dua dosen itu Antoine menyatakan berasal dari Marseille dan menceritakan pengalamannya sebagai diplomat mulai dari Burkina Faso di Afrika dan juga sempat bertugas di Turki.

Selain Antonio, Wakil Atase Kerjasama Universitas Gema Akbar Pratama juga ikut dalam dialog dengan mahasiswa. Gema dan Antonio menyatakan bahwa IFI adalah bagian dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kebudayaan Perancis. Selain mempromosikan kebudayaan, IFI juga menjadi tempat warga Indonesia mengikuti Pelajaran Bahasa Perancis, menikmati buku dan karya tulis sastrawan Perancis serta menikmati berbgai video dan audio yang tersedia. Gema menyatakan bahwa Bahasa Perancis saat ini dipakai di 38 negara dengan jumlah penduduk lebih dari 300 juta.

Dalam sesi dialog mahasiswa seperti Mutia Alifia menanyakan pengalaman Antonio selama menjadi diplomat di pusat kebudyaaan baik di Jakarta ataupun di Burkina Paso. Sedangkan Raihan Faliq mengajak diskusi Antonio masalah lingkungan akibat pencemaran kendaraan di kota-kota besar dunia termasuk Indonesia.

Mahasiswa juga diterima oleh Reynaldo yang merupakan asisten Mediatik IFI Thamrin. Reynaldo menguraikan bahwa fasilitas perpustakaannya cukup lengkap bahkan tidak hanya berupa buku dan media seperti CD music dan CD games juga tersedia akses di koleksi di dunia cyber melalui culturetheque.com.

Mahasiswa dalam kunjungan yang didampingi oleh Ali Noerzaman, MA., dosen Ilmu Politik yang merupakan alumni perguruan tinggi di Perancis, disuguhi permainan dengan perangkat yang tersedia di IFI oleh Reynaldi. Sedangkan Tuti Hasanah mengajak mahasiswa belajar pemula Bahasa Perancis dengan metode cepat mulai dari perbendaharana kata, ucapan memperkenalkan diri sampai dengan pengucapan angka.

Sesi ini cukup menarik karena tidak hanya diisi oleh penawaran studi Bahasa Perancis baik offline maupun online tetapi juga mahasiswa diajak mengucapkan perkenalan diri. Asisten Direktur Kursus IFI Mira Tania berhadap kunjungan ini dapat memperluas wawasan mahasiswa terhadap kebudayaan Perancis termasuk Bahasa dan mengundang mahasiswa untuk berkunjung setiap saat untuk menikmati berbagai koleksi pustaka multimedia IFI Thamrin selain IFI di Wijaya, Kawasan Bumi Serpong Damai, IFI Bandung, IFI Yogyakarta dan IFI Surabaya.

UMJ Ikut Berperan Aktif Dalam Politik Kebangsaan


2

Menyambut rangkaian Pemilihan Umum 2024, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) turut berperan aktif dalam proses politik kebangsaan. Salah satu kegiatannya yakni UMJ menjadi tuan rumah pelaksanaan uji publik dan dialog terbuka pasangan Capres dan Cawapres mengenai berbagai isu dan masalah yang berkembang di masyarakat digagas oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Baca juga : Dukungan Untuk Palestina Menyeruak Di Wisuda UMJ Hari Pertama

Hal ini disampaikan oleh Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., pada acara wisuda Ke-78 hari kedua Universitas Muhammadiyah Jakarta, di Auditorium KH. A Azhar Basyir, Gedung Cendikia, Rabu, (22/11/2023).

“Sebagai organisasi masyarakat (Ormas) terbesar adalah suatu kewajiban Muhammadiyah berperan dalam politik kebangsaan, ” ungkap Ma’mun.

“Muhammadiyah sebagai salah satu pendiri bangsa, banyak tokoh yang terlibat dalam perjuangan dari menjelang kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan, tentu itu menjadi dasar yang kuat,” lanjut Ma’mun.

Dialog tersebut akan dilaksanakan di tiga Perguruan Tinggi Muhammadiyah yakni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Dalam uji publik tersebut, tiga paslon akan diuji program yang dijanjikan dalam visi-misi yang mereka serahkan saat pendaftaran ke KPU-RI. UMJ menjadi tuan rumah pasangan nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Ma’mun menyampaikan bahwa Muhammadiyah adalah kaum terpelajar. Tentu, sebagai kaum terpelajar perlu mendengarkan dan memberikan masukan kepada ketiga pasangan calon presiden.

“Kita ingin memberikan masukan, ini sebagai komitmen kita membangun Indonesia dalam konteks yang lebih bermartabat,” tutur Ma’mun.

Ma’mun juga berpesan dihadapan ribuan wisudawan dalam menyikapi situasi politik saat ini. Ia mengingatkan untuk menjaga kerukunan dan saling menghargai perbedaan politik agar tidak menimbulkan perpecahan bangsa.

“Maka saat kita menyikapi politik jangan cenderung hitam-putih. Kita sikapi seperti persoalan muamalah dunawiyah yang setiap saat bisa berubah. Jangan sampai kita terkecoh dan terpecah seperti di pemilu 2019, ” tegas Ma’mun.

UMJ kembali menggelar wisuda yang ke 78. Berbeda dengan tahun sebelumnya, wisuda kali ini dilaksanakan di kampus UMJ selama dua hari berturut-turut dimulai dari Selasa hingga Rabu (21-22/11/23). Proses Wisuda dibagi menjadi dua sesi. Jumlah wisudawan sebanyak 2.030 orang, terdiri dari lulusan Program Doktor 4 orang, Magister 215 orang, Sarjana Strata Satu 1.804, dan Program Diploma Tiga 7 orang.

Editor : Dian Fauzalia

Rektor UMJ Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Politik


52

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dikukuhkan sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Politik, Kamis (09/11/2023). Prosesi pengukuhan dilakukan di Aula KH. A Azhar Basyir Gedung Cendekia dengan khidmat ditandai dengan penyematan lencana Guru Besar oleh Ketua Senat UMJ Prof. Dr. Masyitoh Chusnan, M.Ag.

Baca juga : Rektor UMJ Terima SK Guru Besar

Sebelum disematkan lencana, Ma’mun menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Dialektika Islam dan Pancasila: Dari Ideologi Menuju Aktualisasi. Ma’mun ditetapkan sebagai Guru Besar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor: 37257/M/07/23. Ma’mun merupakan guru besar ke- 20 yang dimiliki UMJ dengan angka kredit sebesar 851,50.

Wakil Rektor I UMJ Dr. Muhammad Hadi, M.Kep., mengatakan bahwa dikukuhkannya Prof. Ma’mun menjadi kebanggaan bagi UMJ karena Ma’mun merupakan dosen produktif yang pemikirannya banyak dirujuk melalui buku, jurnal dan tulisan di media massa. Oleh karenanya ini juga turut menjadi inspirasi bagi dosen di UMJ.

Pernyataan tersebut diakui oleh Ketua Badan Pembina Harian UMJ Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Dalam sambutannya Mu’ti menyebut bahwa Ma’mun merupakan dosen yang sangat produktif dan gagasan yang disampaikan pada orasi ilmiah dinilai luar biasa dan mengandung kritik tajam

“Dengan pengukuhan ini kami yakin bahwa perkembangan kampus UMJ akan semakin dirasakan manfaatnya secara langsung oleh seluruh masyarakat,” ungkapnya.

Menurutnya, pengukuhan ini menunjukkan bahwa dua sayap besar Islam di Indonesia telah melahirkan intelektual yang dapat melintas dua ormas yaitu Ma’mun, kader Muhammadiyah yang berlatar belakang keluarga Nahdlatul Ulama.

“Kita dalam berbagai hal memang harus memperkuat kekuatan-kekuatan yang didukung oleh sayap Islam yang moderat. Ini menjadi bagian penting dari peningkatan kualitas UMJ untuk mencerdaskan umat dan kehidupan bangsa,” pungkas Mu’ti.

Hal senada disampaikan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah III Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc. Menurutnya pengukuhan Prof. Ma’mun merupakan prestasi dan kebanggaan bagi LLDIKTI Wilayah 3. “Prof. Ma’mun telah membuktikan kemampuan, keahlian dan kontribusi luar biasa dalam bidang ilmu politik,” ungkapnya.

Toni bertutur bahwa Ma’mun adalah akademisi yang layak dijadikan teladan bagi anak bangsa karena dapat memadukan dunia akademis, aktivis, dan pesantren. Terlebih saat ini telah menyandang gelar Guru Besar yang memiliki peran penting sebagai bagian dari penentu arah kehidupan bangsa.

“Dunia politik Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan dan persoalan kompleks seperti korupsi dan lain-lain. Oleh karenanya dibutuhkan peran Guru Besar untuk turut serta dalam mengupayakan politik berkeadaban agar menghasilkan pemimpin berkualitas dan jujur,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Toni mengharapkan agar gelar Guru Besar dapat mendorong semangat Ma’mun untuk berperan dalam mengupayakan perubahan pelembagaan demokrasi di Indonesia ke arah yang lebih baik.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir yang hadir di acara pengukuhan, menyatakan bahwa orasi ilmiah Prof. Ma’mun menegaskan kembali bahwa Indonesia adalah negara Pancasila. Menurutnya, Guru Besar ke-283 di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah merupakan sosok pencari ilmu yang luar biasa.

“Terima kasih telah menegaskan kembali bahwa Indonesia adalah negara Pancasila. Kita ingin mengakhiri perdebatan politik lampau. Tidak cukup dengan konsensus bahwa Indonesia adalah negara Pancasila, tapi kita harus membangun Indonesia ini menjadi negara daarul ahdi wassyahadah yaitu Indonesia berkemajuan,” pungkas Haedar.

Pengukuhan Guru Besar disaksikan oleh Wakil Ketua MPR RI Nur Hidayat Wahid, Jazilul Fawaid, Arsul Sani, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar Anggota DPR Hasto Kristiyanto, Wali Kota Tangerang Selatan Drs. Benyamin Davnie, dan sederet tokoh penting lainnya serta sivitas akademika UMJ.

Ulama besar Ustaz Adi Hidayat, menutup pengukuhan dengan doa bagi Prof Ma’mun agar memiliki pengetahuan untuk kebaikan dan kemanfaatan kehidupan bangsa dan negara. Peraih Doktor Honoris Causa dari UMJ ini turut mendoakan UMJ agar menjadi kampus yang dapat menghasilkan generasi terbaik yang dapat memakmurkan bangsa.

Tim Reporter : Dinar Meidiana, Fazri Maulana Akbar, Nadiva Rahma, Qithfirul Fahmi
Editor : Dian Fauzalia

Muhammadiyah Kembali Perkaya Keilmuan di Bidang Politik  


3

Muhammadiyah memperkaya keilmuan di bidang politik melalui Pengukuhan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si.,. Hal tersebut tidak hanya meningkatkan kualitas Muhammadiyah saja, melainkan meningkatkan kualitas pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca juga : Haedar Nashir: Pendidikan Islam Berkemajuan Jadi Tantangan Lembaga Dakwah di Indonesia

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. K.H. Haedar Nashir, M.Si., saat menyampaikan sambutannya dalam acara Pengukuhan Guru Besar dan Orasi Ilmiah di Aula K.H Azhar Basyir, Kamis (09/11/23).

“Dengan lahirnya Guru Besar baru, Muhammadiyah menambah kekayaan pemikiran dalam rangka mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa,” ungkap Haedar.

Prof. Haedar Nashir menyatakan orasi ilmiah Prof. Ma’mun Murod mengangkat tema Islam dan Pancasila: Dari Ideologisasi Menuju Aktualisasi, menegaskan dan memperkokoh bahwa Indonesia adalah Negara Pancasila.

“Kita ingin mengakhiri perdebatan politik lampau, menegaskan Indonesia adalah Negara Pancasila. Namun, hal itu tidak cukup dengan konsensus bahwa Indonesia adalah negara Pancasila, tapi kita harus membangun Indonesia ini menjadi negara daarul ahdi wassyahadah yaitu Indonesia berkemajuan,” Jelas Haedar.

Lebih lanjut, Haedar mengatakan Muhammadiyah menawarkan pemikiran melalui Revitalisasi Etika Berbangsa dan Rekonstruksi Kehidupan Kebangsaan.

“Dalam orasi disampaikan, ada kegelisahan politik, budaya, dan keagamaan mengarah kepada liberalisasi. Liberalisasi itu semakin agresif melampaui tatanan konstitusi yaitu pancasila sebagai dasar negara sudah melampaui batas, “ungkap Haedar.

Haedar melanjutkan, tawaran pemikiran tersebut memiliki prinsip kepada konstitusi dan pancasila sebagai nilai kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ma’mun ditetapkan sebagai Guru Besar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor: 37257/M/07/23. Ma’mun merupakan guru besar ke-283 di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah dan Ke-20 yang dimiliki UMJ.

Editor : Dian Fauzalia

Rektor UMJ Berikan Pemahaman Politik Bagi Kader Muhammadiyah Kota Malang

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., memberikan pemahaman politik bagi kader Muhammadiyah Kota Malang, dalam acara Dialog dan Sarasehan Kebangsaan, di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang, Sabtu (21/10/2023).

Baca juga : Pengajian Fokal IMM Bahas Muhammadiyah dan Pemilu 2024

Pada kegiatan yang digelar oleh Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDP

M) Kota Malang ini, Ma’mun menerangkan pentingnya menempatkan politik secara proporsional. Pendekatan yang digunakan adalah muamalah karena berkaitan dengan urusan kemasyarakatan.

Guru Besar Bidang Ilmu Politik ini menegaskan bahwa politik tidak dapat dipahami dengan pendekatan ibadah mahdhah yang sifatnya ritualistik karena akan sangat kaku. “Pendekatan muamalah penting dalam politik, sehingga fleksibel tanpa harus kehilangan makna dan nilai,” ungkapnya.

Sebanyak lebih dari 100 kader AMM menyimak dengan seksama diskusi yang juga menghadirkan Ketua Ombudsman RI Mohammad Najih, S.H., M.Hum., Ph.D. Turut hadir PDM dan PDA Kota Malang, Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Malang Dr. Nur Subeki, ST., MT., dan Anggota KPU Kota dan Kabupaten Malang.

Peserta kegiatan merupakan kader Muhammadiyah dan Aisyiyah dari tingkat daerah hingga ranting, Pemuda Muhammadiyah, KOKAM, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dan Nasyiatul Aisyiyah.

Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si. (kedua dari kiri), barisan bawah, bersama kader yang tergabung dalam FOKAL IMM se-Malang Raya seusai konsolidasi, Minggu (22/10/2023).

Pada rangkaian agenda di Kota Malang, Ma’mun yang juga alumni IMM Malang berkesempatan berkumpul dengan Forum Komunikasi Alumni (FOKAL) IMM Kota Malang. Agenda tersebut merupakan Konsolidasi FOKAL IMM se-Malang Raya pada Minggu (22/10/2023).

Masih berkaitan dengan tahun politik, Ma’mun membahas perkembangan politik di Indonesia dan pengembangan masa depan FOKAL IMM. Pertemuan tersebut menjadi momen bagi alumni IMM Malang Raya untuk melakukan suksesi Pemilu 2024 mendatang, khususnya bagi kader IMM yang turut menjadi peserta sebagai caleg.

“Kami membahas hal-hal yang harus dilakukan FOKAL IMM dalam 5 tahun ke depan, termasuk kerja-kerja politik. Selain itu juga cara mensukseskan kader-kader IMM yang saat ini pada posisi sebagai calon legislatif. Targetnya kader-kader IMM duduk di DPR RI, DPRD Provinsi, Kota maupun Kabupaten,” pungkasnya.

Agenda lainnya yang dihadiri oleh Rektor UMJ di Malang ialah Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang IMM Malang Raya pada Sabtu (21/10/2023), dan Majelis Ahad Pagi KH. Ahmad Dahlan PDM Kota Batu, Minggu (22/10/2023).

Editor : Dian Fauzalia


21

LPPA PWA DKI Jakarta Bahas Peran Perempuan Dalam Politik

Sekretaris Jendral Partai Perindo Ahmad Rofiq, menyebut posisi perempuan strategis dalam pembangunan politik. Jumlah pemilih perempuan lebih banyak dibandingkan dengan pemilih laki-laki. Hal tersebut disampaikan saat memaparkan materi dalam Diskusi Publik Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Aula Hotel Alia Cikini secara hybrid, Rabu (27/9/23).

Baca juga : PWM DKI Jakarta: Warga Muhammadiyah Tidak Boleh Apatis

“Dalam survei Litbang Kompas, potensi suara perempuan sangat banyak dibanding laki-laki. Perempuan sangat strategis dalam politik, tentu dalam hal suara. Untuk itu, partisipasi perempuan ke depan dalam politik sangat penting. Hal itu terlihat dengan data bahwa dengan tujuh puluh dua persen memilih, dan sisanya golput,” pungkas Rofiq

Selain itu, Rofiq menjelaskan posisi perempuan dalam politik tidak ideal. Keterwakilan perempuan dalam politik dianggap sebagai pelengkap, komoditas politik, dan hanya sedikit perempuan yang berpolitik.

Berbeda dengan hari pertama, diskusi kali ini membahas tentang peran dan kepemimpinan dalam politik. Narasumber hari kedua ini diisi oleh Sekjend Perindo, Ahmad Rofiq, Ketua Divisi Kajian LPPA Dr. Endang Sulastri, M.Si., Ketua LPPA PP ‘Aisyiyah Prof. Dr. Syamsiyatun., dan Dimoderasi oleh Anggota LPPA PWA DKI Jakarta, Dr. Tria Patrianti, M.I.Kom.

Menurut Rofiq sebagai pemilih potensial, arah referensi politik perempuan akan mempengaruhi elektabilitas suara calon maupun partai politik. Oleh karenanya ia mendorong ‘Aisyiyah menjadi gerbang terdepan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan. Nantinya, akan ada perubahan yang sejalan dengan misi ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah.

“Ini menjadi sebuah kesempatan untuk melakukan perubahan yang siginifikan dalam politik. Dalam politik, jangan hanya berbicara dalam konteks teoritik. Tetapi, kita harus ikut telibat aktif sehingga bisa mewujudkan perubahan itu,” ungkap Rofiq

Ketua Divisi Kajian LPPA PWA DKI Jakarta Dr. Endang Sulastri, menyampaikan bahwa dalam sistem demokrasi, kedaulatan politik berada di tangan rakyat. Untuk merealisasikan kedaulatan rakyat diperlukan perwakilan politik yang dibentuk melalui pemilihan umum (Pemilu). Untuk itu, penting untuk membahas strategi dan optimalisasi kader ‘Aisyiyah dalam pemilu serentak mendatang.

Lebih lanjut, Ia menyoroti bagaimana diskusi sebelumnya, kebijakan Pimpinan Wilayah Muhamammadiyah (PWM) DKI Jakarta mengenai diaspora kader dalam politik. Endang berharap pembahasan ini bisa menjadi komitmen bahwa kader “Aisyiyah siap untuk terlibat aktif dalam politik.

Selain itu, Endang yang juga dikenal sebagai dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), menjelaskan bagaimana mengoptimalisasi peran kader ‘Aisyiyah dalam pemilu. Optimalisasi peran itu dimulai dari sebagai pemilih, terlibat dalam penyelenggaraan pemilu, pemantau, saksi, ataupun relawan.

“Mari kita siapkan ‘Aisyiyah ini, jangan sampai tertinggal. Kita mulai identifikasi siapa yang mengisi peran-peran itu,” ungkap Endang.

Setelah membahas tentang keterlibatan perempuan, Ketua LPPA PP ‘Aisyiyah Prof. Dr. Syamsiyatun membahas secara khusus tantangan kepemimpinan perempuan dalam politik. Syamsiyatun menjelaskan bagaimana mewujudkan kepemimpinan profetik perempuan.

“Manhaj (metode) Muhammadiyah meniscayakan aktivasi dari berbagai nalar dalam memahami dan mengimplementasikan ajaran Islam yang diajarkan Nabi dalam konteks kepemimpinan,” tutur Syamsiatun.

Selain itu, Syamsidar juga menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah perlu terlibat dalam politik, baik itu formal ataupun non formal dengan landasan kepemimpinan profetik. Dalam hal kepemimpinan organisasi, ‘Aisyiyah perlu mensinergikan berbagai kepemimpinan perempuan di berbagai ranah untuk mencapai tujuan bersama.

Terakhir, ia mengajak untuk menilik kembali sejauh mana ‘Aisyiyah berperan dalam menginternalisasi nilai-nilai profetik yang dirumuskan, cakupan dalam mengaktifkan kepemimpinan, serta ketangguhan dalam menghadapi tantangan.

Dalam sesi lain, Hesti kader Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Jakarta Timur, mendukung kegiatan program yang diselenggarakan oleh LPPA PWA DKI Jakarta. Diskusi publik ini bisa menjadi acuan oleh PDA dalam menyambut pesta demokrasi 2024.

“Ini bisa menjadi acuan bagi kami PDA Jakarta Timur dan pengurus ‘Aisyiyah di wilayah lainnya. Harapannya, ini bisa ditularkan ke daerah masing-masing di wilayah DKI Jakarta. Apalagi menjadi ajang menyambut pesta demokrasi yang akan datang, ” pungkas Hesti ditemui disela-sela kegiatan diskusi publik.

Diskusi kali ini menghasilkan Rencana Tindak Lanjut yang akan dikerjakan oleh PWA yakni membuat materi tentang sosialiasi pemilu disebarkan ke seluruh ranting, pemetaan pemilih, identifikasi kader-kader ‘Aisyiyah untuk menjadi penyelenggara pemilu ditingkat bawah, penguatan kapasitas untuk penyelenggara pemilu, melakukan pendaftaran sebagai pemantau pemilu, dan mendirikan sekolah kader perempuan.

Editor : Dian Fauzalia


17

Jelang Pemilu, Prodi PPKN UNJA Gelar Kuliah Umum Pendidikan Politik Pemilih Pemula

MENDALO,- Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Jambi (UNJA) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Pendidikan Politik untuk Menciptakan Generasi Cerdas Pemilih Pemula pada Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNJA”. Diselenggarakan di Ruang Aula Rektorat UNJA Mendalo pada Senin (18/09/23).

Kuliah umum tersebut dihadiri oleh Dekan FKIP yang diwakili oleh Wadek Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Supian Ramli, S.Ag., M.Ag.; Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Dr. Rosmiati, S.Pd., M.Pd.; dan Kaprodi PPKN, Dr. M. Salam, M.Si.

Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari Universitas Pendidikan Indonesia, yaitu Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Hendra, M.Pd., melaporkan bahwa kegitan kuliah umum dihadiri sebanyak 570 peserta secara hybrid, baik via Zoom Meeting dan luring. Beliau juga menjelaskan tujuan dari penyelenggaraan kuliah umum ini.

“Pendidikan politik bagi pemilih pemula bertujuan untuk menambah pengetahuan mereka tentang politik sehingga di tahun politik mendatang ini mahasiswa atau pemilih pemula melek terhadap politik yang ada di Indonesia,” ujar beliau.

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si., menjelaskan pentingnya pendidikan politik bagi pemilih pemula serta mengungkapkan antusias mahasiswa terhadap politik terlihat pada sesi tanya jawab berlangsung yang mengartikan tingginya kepedulian mahasiswa selaku pemilih pemula untuk politik yang ada.

“Pemilih pemula itu bukan jumlah tetapi secara teori lebih kritis, independen, serta punya kepedulian yang meningkat dibanding generasi sebelumnya karena pemilih pemula hari ini adalah mereka yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang lebih demokratif. Kemudian pendidikan yang lebih partisipatif, dikelilingi oleh media digital yang menuntut kreativitas. Selaku pemilih pemula, harus menggali pengetahuan terhadap politik yang ada,” jelas beliau.

Kulih umum ini merupakan langkah penting untuk menguatkan pengetahuan pemilih pemula terhadap politik dan menjadi pemilih pemula yang cerdas dalam pesta politik mendatang.

Dimas Anugrah Adiyadmo / Kaka / Asmah / HUMAS


Post Views: 23


UNJA Laksanakan Kuliah Umum Politik Luar Negeri bersama Kemenlu RI

MENDALO,- Universitas Jambi (UNJA) menjadi salah satu penyelenggara Kuliah Umum Politik luar Negeri bersama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI pada 21 Agustus 2023. Bertempat di Ruang Rapat Senat, UNJA Mendalo.

Kuliah umum tersebut diselenggarakan secara serentak di berbagai perguruan tinggi dan mitra Kemenlu RI yang tersebar di 38 Provinsi di seluruh Indonesia. Lebih dari 50 mahasiswa UNJA berbagai Prodi mengikuti kegiatan secara hybrid via zoom dan luring, mereka dengan seksama dan aktif menjawab kuis yang ditanyakan.

Kegiatan di UNJA sendiri dihadiri langsung oleh Sekretaris Dirjen Kerja Sama Multirateral, Yohpy Ichsan Wardana. Selain itu, turut hadir Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Drs. Kamid, M.Si., dan Kepala BAK UNJA, Dr. Yatno, S.Pt., M.Si.

Dra. Retno Lestari Priansari Marsudi, LL.M., selaku Menteri Luar Negeri RI turut mengikuti kegiatan tersebut melalui Zoom Meeting dari Naerobi, Kenya.

“Tahun ini kedua kalinya Kemenlu melaksanakan kuliah umum di 38 Provinsi di Indonesia. Ini merupakan bentuk engagement Kemenlu dengan stakeholders, diplomasi, dan khususnya civitas akademika. Ini juga sekaligus perayaan HUT RI dan HUT Kemenlu ke-78. Terus Melaju Untuk Indonesia Maju,” ujar Menlu melalui Zoom.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Drs. Kamid, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kuliah umum yang berbeda bidang studi menjadi bekal mahasiswa dalam program MBKM.

“Alhamdulillah tim Kemenlu bisa hadir secara langsung di kampus kita untuk mendapat pencerahan mengenai ASEAN dan tantangan global. Ini menjadi pembelajaran yang baik untuk kita, ini tidak menutup segala bidang studi untuk mempelajari banyak hal. MBKM memberi kesempatan mahasiswa untuk mempelajari segala bidang studi yang ada di luar ilmu yang ditekuni,” ujar Prof. Kamid.

Dimas Anugrah Adiyadmo / HUMAS


Post Views: 103


Kader IMM Tingkatkan Wawasan Politik Melalui Kegiatan Birokrasi Merah

Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (PK IMM FT-UMJ) menyelenggarakan Birokrasi Merah atau Bimbingan Roda Aksi dan Literasi. Mengusung tema Revitalisasi Gerakan Politik IMM Demi Mewujudkan Nilai-Nilai Politik Untuk Indonesia Berkemajuan, acara diselenggarakan 24–26 Juli 2023 di Villa Pamentas, Lebak Bulus Jakarta Selatan.

Baca juga : Tabligh Akbar IMM FT UMJ Bersama Kiai Cepu

Birokrasi Merah merupakan pendidikan yang ditujukan agar kader IMM dapat membuka wawasan terhadap nilai-nilai politik dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam menghadapi agenda politik terdekat yaitu Pemilu 2024. Tidak hanya menyimak paparan dari narasumber, kegiatan juga menjadi wadah belajar para kader melalui diskusi.

Sebanyak 25 kader IMM yang berasal dari IMM daerah Jakarta, antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang menghadirkan narasumber di antaranya Rektor UMJ sekaligus Ketua Umum Kornas FOKAL IMM Dr. Ma’mun Murod, M.Si. Turut hadir narasumber lainnya yaitu Ketua Umum PC IMM Jakarta Pusat, Ketua Umum PC IMM Cirendeu, dan Ketua Umum PC IMM Malang Raya.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Kornas Fokal IMM Dr. Ma’mun Murod, M.Si., mejelaskan bagaimana posisi Muhammadiyah di ranah politik. “Muhammadiyah berpolitik tetapi tidak memiliki partai politik. IMM sendiri merupakan seperti anak kandung Muhammadiyah yang non political practice tetapi tidak anti politik. Politik tidak selamanya kotor atau buruk, bahkan politik hadir untuk menghadirkan kemaslahatan,” ungkapnya.

“Melalui kegiatan ini, saya harap kader IMM dapat terjun langsung di ranah politik, menjadi pemimpin berintegritas dan berkualitas dengan berkontribusi positif bagi masyarakat. Selain itu berkomitmen untuk menghadirkan nilai-nilai kemaslahatan,” ujar Arif, Ketua Pelaksana Birokrasi Merah.

Ketua Umum PK IMM FT UMJ Awang Ihsan Wishal mengungkapkan harapannya agar kader IMM yang telah mengikuti Birokrasi Merah memiliki daya kritis. “Kader diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang kritis, khususnya pada setiap kejadian politik,” ujar Awang.

Ia juga menyampaikan pesan pada kader yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan dapat mencari kesempatan belajar di manapun. Hal ini ditegaskannya karena melihat gejolak politik yang patut menjadi dorongan untuk membangun kesadaran bersama terkait pentingnya literasi politik. “Birokrasi merah ada sebagai wadah untuk membentuk pribadi yang kritis akan setiap kebijakan,” ungkapnya.

Penulis : Muhammad Ziqri Nur Akbar (Mahasiswa Teknik Mesin FT-UMJ).
Editor : Dinar Meidiana


3