Tag: Symposium

Prodi Arsitektur Universitas Bung Hatta Ikuti Symposium International Nusantara XIV

Dibawah bimbingan dosen pengampu Desy Aryanti, S.T., M.A., sebanyak 9 orang mahasiswa Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta mengikuti Symposium International Nusantara XIV (SIMPORA XIV), tanggal 9 sampai dengan 13 Oktober di Universitas Negeri Makassar.

Disebutkan Desy, kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan rutin dari program kerjasama Universitas Bung Hatta dengan University Teknologi MARA (UiTM) Perak, Malaysia.

Ia juga menjelaskan, bahwa Prodi Arsitektur FTSP Universitas Bung Hatta selalu rutin mengikuti setiap kegiatan tersebut yang juga diikuti oleh beberapa PTN/PTS yang ada di Indonesia di bawah pusat studi “Knowledge of Understanding Tropical Architecture & Interior (KUTAI) UiTM Perak, Malaysia yang di ketuai oleh Prof. Dr. Mohd Sabrizaa Abd Rashid.

Selain acara seminar selama 2 hari, peserta jug melakukan kunjungan lapangan ke beberapa kawasan rumah adat tradisional di Sulawesi Selatan, karena sesuai dengan tema yaitu Anging Mamiri Nusantara

Selain mengunjungi kawasa rumah ada tradisionil, rombongan juga berkesempatan mengunjungi kawasan Adat Amma Toa yag massh memegang teguh adat istiadat nya.

Rombongan juga menyempatkan ke Kawasan Benteng Somba Opu & kawasan replika rumah adat yang ada di Sulawesi Selatan serta mengunjungi tempat proses pembuatan kapal Pinisi, kapal legendaris yang digunakan oleh masyarakat Suku Bugis dalam mengarungi lautan nusantara hingga ke berbagai belahan dunia. (*Indrawadi)

Masalah Fertilitas Jadi Bahasan Mini Symposium FKK UMJ

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar Mini-Symposium dengan tema A to Z Fertility Problems secara daring melalui Zoom Meeting, Sabtu (23/9/23).

Fertilitas atau kesuburan didefinisikan sebagai kemampuan alamiah seseorang untuk mendapatkan kehamilan. Namun, keadaan tersebut tidak mudah untuk setiap orang, karena memiliki tingkat keseburuan yang berbeda. Tingkat kesuburan akan terlihat saat pasangan mempunyai ketidakmampuan untuk menghasilkan kehamilan secara alami yang disebut dengan infertilitas. Hal itu merupakan pembahasan dalam Mini Symposium FKK UMJ.

Baca juga : FKK UMJ Angkat Isu Stroke dalam Seminar Internasional

Dekan FKK UMJ, Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P, FAPSR., FISR., dalam sambutannya menuturkan fertilitas merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat. Oleh karenanya, dr. Fachri menyambut baik rangkaian acara ini karena diskusi tentang masalah fertilitas di Indonesia akan tuntas dibahas bersama narasumber.

“Saya sangat menyambut dengan Mini Symposium ini, karena permasalahan kesehatan ini (Fertilitas) sering terjadi di masyarakat,” ungkap Fachri.

FKK UMJ menghadirkan tiga narasumber yaitu Ketua Program Studi FKK UMJ, Dr. dr. Tri Ariguntar W, Sp. PK, Dokter Spesialis Adrologi Bocah Indonesia Fertility Clinic, dr. Mira Krishtania, Sp. And, dan Dosen Program Studi (Prodi) Kodekteran FKK UMJ, dr. Diah Sartika Sari, SP.OG (KFER). Dengan dimoderasi oleh Dosen Prodi FKK UMJ, dr. Devi Marischa Malik, Sp. OG (KFER).

Narasumber pertama sekaligus Kaprodi FKK UMJ, Dr. dr. Tri Ariguntar W, Sp. PK, diawal menuturkan bahwa pembahasan fertilitas khususnya analisa sperma merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa kedokteran.

“Ini merupakan salah kompetensi untuk mahasiswa Pendidikan S-1 Kedokteran, yaitu masalah infertilitas tentang analisa sperma. Sehingga untuk menambah pengetahuan kompetensi tersebut, kita membuat Mini Symposium,” ungkap Tri.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa prevalensi infertilitas di Indonesia diperkirakan sekitar 10-12% atau 4-6 juta pasangan dari 39,8 juta pasangan usia subur. Keadaan infertilitas tersebut bisa disebabkan oleh gangguan sistem reproduksi pada pria maupun wanita. Analisa sperma ini dikhususkan untuk pria, sedangkan pemeriksaan wanita lebih kepada hormonal. Tri menjelaskan dalam materinya analisa sperma dilakukan dengan tahap pra analitik, analitik, dan pasca analitik agar tidak mengalami kesalahan diagnosis.

Narasumber kedua, Dokter Spesialis Andrologi, dr. Mira Krishtania, Sp. And, membahas tentang analisa sperma dan perannya dalam penanganan masalah infertilitas pria. Dalam penuturannya, dr. Mira menjelaskan bahwa analisa sperma harus dilakukan secara benar, hal itu untuk memberikan penanganan yang sesuai. Oleh karenanya, keadaan itu juga harus didukung dengan sertifikasi dan akreditasi bagi laboratorium dan para petugas.  Terlebih lagi, analisa sperma adalah dasar penting untuk mengetahui masalah infertilitas pada pria. Dalam materinya, Mira menjelaskan tahapan Anamnesis, Physical Examinations, The Sperm Test, Other Examinations (Laboratory and Imaging Examinations), Male interfility treatments (Prescriptions, Procedures, Assisted Reproductive Technology), serta Semen Analysis.

Narasumber ketiga yang juga merupakan dosen FKK UMJ, dr. Diah Sartika Sari, SP.OG (KFER)., memaparkan masalah fertilitas pada perempuan. Ia menyembutkan kasus interfilitas pada perempuan diantaranya disebabkan oleh ovulations problems, permeability of the tubes, cervical mucus problems, uterine abnormality, dan kasus lainnya. Tidak hanya itu, kasus intefilitas terjadi juga akibat gaya hidup baik laki ataupun perempuan, seperti kosumsi kafein, aktivitas fisik, konsumsi narkoba, high scrotal temperatur, anxiety atau depresi, dan nutrisi.

Terakhir, ia menyampaikan bahwa fertilitas perempuan dipengaruhi banyak faktor, terutama umur. Umur itu akan berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas sel telur. Tentu kesadaran dalam menangani masalah dengan tepat sangat berpengaruh terhadap fertilitas perempuan.

Mini Simposium ini diikuti oleh dosen, mahasiswa, dan civitas akademika FKK UMJ.

Editor : Dian Fauzalia


1

Dua Mahasiswa UNJA Zikril dan Shitu Raih “Best Position Paper” pada ASEAN Youth Symposium di China

MENDALO,- Muhammad Zikril Pratama Mahasiswa Fakultas Hukum UNJA dan Sithu Moe Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Jambi berhasil raih “Best Position Paper” pada ASEAN Youth Symposium di China. Kegiatan dilaksanakan di Peking University, China, 18-21 Mei 2023.

ASEAN Youth Symposium di China ini membahas topik yang fokus pada pilar komunitas ASEAN, yakni keamanan politik, ekonomi, dan sosial budaya, Kegiatan diikuti 150 lebih mahasiswa dari ASEAN, China dan negara lainnya.

Shitu Moe Mahasiswa Perwakilan Universitas Jambi mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Universitas Jambi sehingga ia bersama Muhammad Zikril Pratama bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut.

“Secara pribadi, saya ingin berterima kasih kepada dosen-dosen saya dari Bahasa Inggris karena hadiah yang saya menangkan “r” lebih terkait dengan teknik menulis dan ide kreativitas, untuk struktur penulisannya, saya ucapkan terima kasih kepada Dosen Ibu Melati yang telah mengajari saya selama 3 semester secara konsisten. Untuk ide kreatif, kami mendiskusikan beberapa perspektif hubungan internasional dan ide politik dengan rekan saya Zikril. Alhamdulillah, dukungan mental sangat berperan dalam pencapaian ini,”ujar Shitu Moe yang merupakan Mahasiswa Internasional di Universitas Jambi.

Selain itu ia juga mengatakan rasa syukurnya atas dukungan dari Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Alumni, ketua UPT Layanan Internasional, serta Dosen dan Staf yang ada di Universitas Jambi.

“Sebagai mahasiswa yang memiliki minat terhadap ASEAN, saya ingin membangun lebih banyak jembatan, terutama untuk teman-teman saya di Universitas Jambi. selama saya belajar di UNJA, saya ingin mempromosikan lebih banyak tentang ASEAN dan saya ingin mahasiswa UNJA mendapatkan lebih banyak paparan tentang ASEAN dan Program Internasional, visi yang sama juga dipegang oleh UPT-LI,”terang Shitu Moe.

Shitu Moe juga mengatakan kepada rekan-rekan mahasiswa UNJA lainnya untuk tetap semangat dan selalu memberikan yang terbaik untuk kemajuan bangsa dan negara.

“Sejujurnya, kompetisi saat ini sangat kompetitif, para mahasiswa tersebut berasal dari World Best University, bahkan mayoritas delegasi berasal dari Universitas Peking yang merupakan Universitas terbaik benua ASIA dan peringkat 12 Universitas terbaik dunia, untuk membuat rekor dan memenangkan hadiah ada hal yang tidak bisa kita dapatkan dengan mudah. Namun, alhamdulillah kami berusaha dan mengeluarkan yang terbaik dari apa yang telah saya pelajari di UNJA, dan kami memenangkan hadiah. Jadi, kami ingin menyemangati teman-teman kami bahwa kita semua istimewa dan berbakat terlepas dari dimana kita belajar dan dimana kita tinggal, seperti yang sering saya katakan, “UNJA Maju, Jambi Maju, dan Indonesia Maju, akhirnya ASEAN Jaya”, pungkasnya.

Silvia Yuliansari Asril/HUMAS


Post Views: 153