Tag: Tinggi

Universitas Bung Hatta Jalin Kerjasama dengan 4 Perguruan Tinggi Korea Selatan Dan Busan Indonesia Centre

Universitas Bung Hatta menanda tangani naskah MoU dengan 4 Perguruan Tinggi Korea Selatan yakni Sehan University and Mokpo Science University, Kyungdong University, Jungwon University,dan Busan Indonesia Center (BIC) di LSPR Institute of Communication and Business Trans Park – Juanda Bekasi Campus, 20/9/2023.

Naskah MoU tersebut ditandatangani oleh Rektor Universitas Bung Hatta yang di wakili oleh Wakil Rektor II Universitas Bung Hatta Dr. Elfiondri, S.S., M.Hum, hadir juga Kabid Kerjasama Temmy Thamrin, S.S., M.Hum., Ph.D dan Bendahara Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta Dr. Dwi Fitri Puspa, S.E., M.Si., Ak., CA.

Kabid Kerjasama Universitas Bung Hatta Temmy Thamrin menyebutkan, bahwa penandatangani MoU dengan 4 Universitas Korea Selatan dan dengan Busan Indonesian Center (BIC) tersebut adalah kolaborasi antara LLDIKTI III dan LLDIKTI X. Disebutkan juga, bahwa Universitas Bung Hatta akan menjadi salah satu pusat Korean Language training centre, disamping implementasi kegiatan kerjasama lainnya.

Temmy menambahkan, acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah 10 Afdalisma, SH, M.Pd serta dengan pimpinan 4 Perguruan Tinggi lainnya di wilayah LLDIKTI 10, hadir juga 10 Perguruan Tinggi lainnya dari LLDIKTI Wilayah 3.(*Indrawadi),

43 Mahasiswa PMM 3 dari 30 Perguruan Tinggi Se-Indonesia Pilih Universitas Bung Hatta

Sebanyak 43 orang mahasiswa dari 30 Perguruan Tinggi se-Indonesia melaksanakan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) tahun 2023 di Universitas Bung Hatta, hal ini disampaikan Koordinator PPM3 Universitas Bung Hatta Zulfadli,S.Kom,M.Sc saat menyambut secara resmi ke 43 orang mahasiswa tersebut di Aula Balairung Caraka, Kampus 1 Universitas Bung Hatta Ulak Karang, Sabtu,17/9/2023.

Disebutkan juga, bahwa PMM 3 adalah Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun 2023 yang memungkinkan para peserta untuk menjalani kuliah antar Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta.

“Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun 2023 (PMM 3) merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman”, jelas dosen TRKJ Fakultas Teknologi Industri itu.

Koordinator PMM Universitas Bung Hatta Dr.Syukma Netti,M.Si dalam sambutannya menuturkan bahwa PMM UGM 2023 angkatan 3 ini mengusung tema “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”. Harapannya, para mahasiswa PMM mendapatkan pengalaman yang akan membantu para mahasiswa PMM ini berkembang, sekaligus pengalaman yang diperoleh dapat menjadi bekal untuk masa depan.

Menurutnya, mahasiswa PMM tidak dibedakan dengan mahasiswa reguler. Setiap mahasiswa mendapatkan hak yang sama seperti mahasiswa reguler UBH, mulai dari mendapatkan NIM (Nomor Induk Mahasiswa) dan juga dapat menggunakan seluruh fasilitas yang ada di Universitas Bung Hatta.

Rektor Universitas Bung Hatta yang diwakili oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, alumni dan kerjasama Dr. Hidayat, S.T.,M.T.,IPM menyambut dengan tangan terbuka kedatangan Mahasiswa PMM 3 Kemendikbud mengucapkan terima kasih karena telah memilih Universitas Bung Hatta sebagai tempat belajar, berdiakusi, bertukar pikiran selama mengikuti PMM 3 periode Ganjil 2023-2024.

Ia berharap mahasiswa PMM 3 dapat segera menyesuaikan diri dengan proses pembelejaran di Universitas Bung Hatta. Disebutkan juga, setiap perguruan tinggi memiliki ciri khas dalam mengelola standar pembelajaran, sehingga adaptasi menjadi poin penting bagi mahasiswa PMM 3.

Hadir juga dalam acara tersebut Dekan dan Wakil Fakultas Hukum, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri, Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta jajaran struktural lainnya dilingkungan Universitas Bung Hatta.

Acara penyambutan diakhiri dengan foto bersama dan saling bersalaman sebagai wujud persaudaraan sebagai keluarga besar Universitas Bung Hatta. (*Indrawadi).

UPT. Bahasa Gelar Debat Bahasa Inggris Tingkat Perguruan Tinggi

TELANAIPURA,- UPT. Bahasa Universitas Jambi mengadakan kegiatan lomba debat Bahasa Inggris dengan tema “Embracing Industrial Revolution 4.0 in Universities.” Lomba debat dilaksanakan di Aula UPT Bahasa Lantai 2, Kampus Unja Telanaipura, Rabu (30/8). Peserta lomba debat bahasa inggris diikuti oleh perwakilan beberapa fakultas yang ada di Unja, juga dari berbagai perguruan tinggi diantaranya; Universitas Batanghari, UIN STS Jambi, dan Poltekes Kemenkes Jambi.

Ketua pelaksana sekaligus Kepala UPT. Bahasa Universitas Jambi, Eddy Haryanto, S.Pd., M.Sc.Ed., MPP., Ph.D., mengatakan bahwa pelaksanaan debat bahasa inggris yang diadakan kali ini bertujuan untuk mempersiapkan dan mempertajam keahlian berbahasa inggris mahasiswa Unja dan juga mahasiswa yang ada Provinsi Jambi untuk bersaing dalam lomba debat berbahasa inggris di tingkat Nasional maupun Internasional.

“Ini merupakan langkah awal bagi mahasiswa untuk bisa berlatih dan mengasah keterampilan berbahasa inggris serta tehnik dalam berdebat,” ungkapnya.

Lomba debat bahasa inggris UPT. Bahasa dibuka oleh Dr. Supian yang dalam hal ini mewakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jambi. Dalam sambutannya mengatakan bahwa sangat menyambut baik dan mengapresiasi lomba debat bahasa inggris yang diinisiasi oleh UPT. Bahasa.

Dengan adanya lomba debat bahasa inggris ini diharapkan para mahasiswa dapat menguasai dan mengasah bahasa inggris dengan baik, serta mampu menguasai tehnik bagaimana cara berdebat menggunakan keterampilan berbahasa inggris. Juga dapat memperkaya wawasannya yang dapat disampaikan dalam bahasa inggris.

“Semoga dengan adanya lomba debat bahasa inggris ini menghasilkan para pemenang-pemenang yang layak dan berkualitas,” ungkapnya.

Selain itu, kegiatan ini terus perlu untuk digalahkan dan dikembangkan ketingkat nasional. Karena dengan begitu dapat memperluas jangkauan peserta yang mengikuti, dapat memperluas cakupan-cakupan wawasan, dan juga dapat menambah IKU (Indikator Kinerja Utama) Universitas Jambi.

IRWAN/HUMAS


Post Views: 89

Prof Ibnu Sina Sebut Pendidikan Tinggi Hukum Alami Reorientasi

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (FH UMJ) Prof. Dr. Ibnu Sina Chandranegara, MH., menyebut bahwa pendidikan tinggi hukum telah mengalami reorientasi. Hal ini disampaikannya saat orasi ilmiah pada Wisuda XXVI STIH IBLAM di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (12/8/2023).

Pendidikan tinggi hukum perlu menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi terutama penguasaan teknologi yang semakin pesat. Ada dua rekomendasi penting untuk para wisudawan STIH IBLAM yaitu sikap beradaptasi dan kemampuan berkolaborasi.

Pesatnya teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu berimplikasi terhadap berbagai aspek termasuk dalam hal ini dunia hukum. Dinamisnya perkembangan yang terjadi ini tentu menjadi salah satu aspek penting yang patut diperhatikan seksama oleh penyelenggara pendidikan tinggi hukum.

Baca Juga: Prof. Ibnu Sina: Konstitusi Berperan sebagai Medium Penataan dan Pengelolaan Kekuasaan

“Perkembangan sejarah dari pendidikan tinggi hukum di Indonesia itu mengalami reorientasi. Ditambah lagi, masa kini bagaimana menghadapi tantangan khususnya penguasaan teknologi yang pesat,” ujar Prof. Ibnu.

Kondisi tersebut membuat lulusan hukum harus ‘bertarung’ dengan gagasan baru di bidang hukum. Tantangan ke depan adalah kompetisi semakin pesat seiring dengan jumlah Sarjana Hukum yang meningkat.

Menurutnya, segala tantangan yang muncul ini tidak lepas dari 3 poin penting. Pertama, adanya kecenderungan pergerakan peran materi hukum sebagai sarana stimulus ekonomi, penguasaan teknologi, bahkan sektor politik dan budaya. Kedua, tendensi penurunan biaya jasa hukum konvensional.

Ketiga, the hyperconnectivity society yaitu perkembangan sarana pendukung sistem hukum yang sekarang sudah berorientasi pada sistem sosial yang hyperconnectivity. Ketiga poin tersebut melahirkan kondisi dimana pendidikan tinggi hukum perlu menyesuaikan dengan perkembangan yang ada.

“Teknologi mulai memainkan peran yang penting dalam pemberian jasa hukum, banyak pekerjaan mulai tergantikan. Dampaknya adalah the more for the less problem. Tuntutan yang tinggi kepada Sarjana Hukum, tapi biaya jasa hukum semakin murah. Ini yang kemudian berkembang di masa mendatang,” ungkapnya.

Meski di satu sisi sejumlah pekerjaan bidang hukum bakal tergantikan, tidak menutup kemungkinan pula berkembangnya lapangan pekerjaan pada sejumlah sektor terutama yang berkaitan dengan pengembangan sistem informasi. Oleh karena itulah lulusan pendidikan tinggi hukum harus mulai dapat membekali diri dengan kemampuan interpersonal dan intrapersonal.

Tak kalah penting bagi Sarjana Hukum maupun Magister Hukum agar terus menimba ilmu dan memperbarui pengetahuan. Mengingat semakin banyaknya aturan fundamental baru yang diterbitkan seperti UU Cipta Kerja maupun KUHP baru.

Tantangan tersebut menurut Ibnu Sina dapat memengaruhi cara berhukum yang akan cenderung jauh lebih praktiks dan mudah penyesuaiannya. Ia kemudian merekomendasikan dua kemampuan yang perlu dimiliki yaitu adaptasi dan kolaborasi.

Terlepas dari itu, Ibnu Sina berpesan untuk jebolan fakultas hukum agar tetap optimis dengan kekuatan yang dimiliki jauh lebih besar daripada tantangan yang bakal dihadapi. “Setiap orang ada zamannya dan setiap zaman ada orangnya, postulat ini memberi keyakinan pada kita bahwa waktu akan menentukan relevansi kita.”

Di tengah transformasi bentuk yang dialami hukum pada masa ini, kata Ibnu Sina, Sarjana Hukum dituntut mempunyai kemampuan adaptasi dan terbuka sebesar-besarnya untuk kolaborasi. Dengan tetap menuntut ilmu baik dan bermanfaat agar tetap relevan di perkembangan zaman.

Editor: Dinar Meidiana


6

Universitas Esa Unggul Melakukan Kerja Sama Dengan Beberapa Perguruan Tinggi di Bali

enandatanganan perjanjian kerja sama MOU dengan Politeknik Negeri Bali

Esaunggul.ac.id, Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi yang berkualitas tinggi Univeritas Esa Unggul (UEU) mengajak beberapa Perguruan Tinggi untuk bersama- sama bersinergi untuk bekerja sama demi kemajuan bersama secara akademik dan peneletian.

Universitas Esa Unggul yang melakukan kerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi di Provinsi Bali, diantaranya Universitas Mahasaraswati Bali , Universitas Dwijendra, Universitas Udaya, Universitas Mahasaraswati Bali dan Politeknik Negeri Bali.

enandatanganan perjanjian kerja sama MOU dengan Universitas Udaya

Jalinan kerja sama yg dilakukan antara beberapa Perguruan Tinggi ini adalah upaya demi mewujudkan komitmen UEU untuk memberikan pendidikan unggul kepada mahasiswa di seluruh Indonesia dan menjadi world-class university. Dalam penandatangan yang dilakukan oleh beberapa Perguruan Tinggi di tanda tangani langsung oleh Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma A.P., S.T., M.B.A., IPU, ASEAN Eng, pada Senin, 19 Juni 2023 di Bali. Di dampingi oleh Dekan Fakultas Teknik , Dekan Fisioterapi dan Ka .Biro Kerjasama Universitas Esa Unggul.

Sementara Arief juga menjelaskan, di era yang menuntut kolaborasi ini, Perguruan Tinggi mesti berbenah dan memperbaiki diri, tentunya tidak bisa dilakukan sendiri namun perlu adanya dukungan serta kerjasama dengan seluruh elemen termasuk dengan perguruan tinggi lainnya.

“memang perguruan tinggi dalam menjalankan misinya dalam Akademik harus besinergi dengan kampus lain dalam berbagai macam tantangan Internal maupun Eksternal, dalam menghadapi tantangan ini kita perlu melakukan kerja sama. Semoga kerja sama ini bisa saling belajar demi mewujudkan pendidikan yang unggul, tuturnya”.

Penandatangan kerja sama dengan Universitas Mahasaraswati Bali , Universitas Dwijendra dan Universitas Mahasaraswati Bali

UBL Jadi Perguruan Tinggi Pelaksana Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 3

Jakarta – Universitas Bandar Lampung kembali akan menjadi Perguruan Tinggi Pelaksana Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 3 tahun 2023. Hal ini dituangkan dalam penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) perguruan tinggi penerima mahasiswa PMM oleh rektor UBL diwakili Direktur Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Yanuar Dwi Prastyo, S.Pd.I., M.A., Ph.D. selaku PIC PMM UBL dengan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan di Gedung D Kemendikbudristek, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

“Tahun ini UBL kembali menjadi salah satu perguruan tinggi penerima mahasiswa PMM Batch 3. Kita akan menerima mahasiswa dari seluruh Indonesia yang akan menghabiskan 1 (satu) semester menempuh pendidikan di berbagai program studi di UBL. Selain itu juga mereka akan menjalani rangkaian kegiatan dengan fokus menciptakan pemahaman komprehensif tentang kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial bagi mahasiswa melalui Modul Nusantara,” ungkap Yanuar.

Yanuar juga menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa yang akan terlibat pada Batch 3 mengalami peningkatan. “Tahun lalu, UBL menerima 61 mahasiswa dari 39 kampus dari seluruh Indonesia, tahun ini mengalami peningkatan menjadi 105 mahasiswa yang berasal dari 56 perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia” tambah Yanuar.

Dikutip dari laman Pusat Informasi Kampus Merdeka Kemdikbud, kegiatan Modul Nusantara bertujuan memaksimalkan ruang jumpa mahasiswa, menambah, pemahaman, dan pengendapan makna toleransi. Diharapkan, rangkaian kegiatannya bantu mahasiswa mengenal kekayaan budaya Nusantara dari berbagai golongan, suku, ras, agama, dan kepercayaan dengan dibimbing Dosen Modul Nusantara (Dosen MN) dan dibantu oleh Liaison Officer (LO).


Jadi Perempuan Pertama di Jambi Kota Seberang Raih Gelar Guru Besar. Prof Muazza: “Doa, Semangat tinggi, dan Persahabatan Kunci Sukses”

MENDALO,- Dr. Dra. Muazza, M.Si Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (UNJA) meraih jabatan tertinggi fungsional dosen sebagai Guru Besar/Profesor dalam bidang ilmu Manajemen Sumberdaya Manusia.

Jabatan Profesor ini berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 24400/M/07/2023 tentang kenaikan jabatan akademik/fungsional dosen yang ditetapkan pada 26 April 2023 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim.

Dr. Muazza mengatakan jabatan guru besar ini merupakan anugerah yang besar tapi sekaligus jabatan ini merupakan Amanah yang berat baginya karena jabatan ini mempunyai tanggung jawab besar yang harus diemban, terutama dalam menjalankan tuntutan tri dharma perguruan tinggi.

“Tidak terpikirkan oleh saya mendapatkan gelar guru besar ini menjadi kenyataan, karena diwaktu kecil sekitar kelas 5 SD saya sering menuliskan nama saya dengan gelar Prof, tanpa tau makna gelar tersebut. Seiring dengan berjalan waktu saya mengetahui jabatan tersebut dan saya merasa tidak mungkin meraihnya, akan tetapi saya terus berdoa semoga Allah berikan jalan yang terbaik bagi saya,” ujar Prof. Muazza.

Prof, Muazza juga mengatakan untuk mendapatkan gelar guru besar merupakan perjuangan yang panjang dan penuh rintangan yang berat namun dengan doa dan semangat yang tinggi, serta menjalin persahabatan yang baik merupakan kunci untuk mencapai keberhasilan.

“Tidak ada kata tidak kalau Allah berkehendak atas apa yang dia kehendaki, pencapaian gelar guru besar ini tentunya banyak pihak yang telah membantu dengan dukungan dan doa dari keluarga, suami saya Drs. H.M. Yakub, anak-anak saya Dr. Susan Tara wifa, M.Kes, Ammar Hazrob, SIP, Gufran Abshor serta keluarga besar, para guru besar, dosen, Rektor beserta jajarannya, Dekanat, Kaprodi dan Kajur Ilmu Pengetahuan Sosial, para dosen dan kolega, para sahabat dan para mahasiswa serta para tenaga kependidikan, gelar guru besar ini dapat berhasil diraih,” tuturnya.

Ia juga juga berharap dengan menyandang gelar ini dapat memberikan kontribusi ilmu bagi sivitas akademika dan masyarakat, khususnya masyarakat Kota Seberang, terima kasih yang terhingga ia ucapkan kepada semua yang telah membantu memberikan petunjuk untuk membuka jalan, serta dukungan moril maupun spiritual, dengan menyandang gelar guru besar ini, ia selalu berdoa agar dapat diberikan jalan utuk dapat memberikan kontribusi keilmuan yang lebih baik kepada civitas akademika dan masyarakat, sekaligus semoga dapat menjadi motivasi bagi dosen, mahasiswa, dan khususnya para perempuan di Jambi Kota Seberang.

“Alhamdulilah saya merupakan perempuan pertama yang mendapat gelar professor di tempat kelahiran saya tepatnya di kelurahan Tahtul Yaman kecamatan Pelayangan Jambi Kota Seberang dan tidak kalah pentingnya dengan gelar ini semoga akan lahir professor-profesor baru, dan tantangan kedepan tetap ada namun hadapi dengan doa, semangat yang kuat dan jalin persahabatan,” pungkasnya.

Silvia Yuliansari Asril/HUMAS


Post Views: 1,713

Tim PKM Pindo FKIP Universitas Bung Hatta bagi Wawasan Masuk Perguruan Tinggi dan Terapkan Konsep The King bagi Siswa SMK Nusatama Kota Padang

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Pindo) FKIP Universitas Bung Hatta menerapkan metode konsep the king kepada siswa SMK Nusatama Kota Padang, Rabu (31/5/23).

Dengan didampingi Guru Kelas Rina Anggraini, S. Pd., para siswa di sekolah tersebut dibekali keterampilan menjawab soal bahasa Indonesia untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi. Mereka juga diberikan pemahaman tentang dinamika perguruan tinggi, prospek, dan tantangan ke depan dalam menghadapi persaingan dunia kerja, baik di industri maupun di swasta atau pemerintahan.

“Siswa SMK disiapkan untuk mampu bekerja setelah mereka lulus sekolah nanti. Namun, mereka juga berpeluang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk mendukung kemampuan dan keterampilan selama duduk di bangku sekolah,”kata Rio Rinaldi, S. Pd., M. Pd., ketua sekaligus narasumber Tim Pengabdian kepada Masyarakat Pindo FKIP Universitas Bung Hatta.

Lebih lanjut, sebut Rio Rinaldi, para siswa perlu dibekali dengan wawasan masuk perguruan tinggi agar mereka memiliki pandangan yang luas ketika hendak memilih perguruan tinggi dan program studi yang mendukung bidang ilmunya semasa di sekolah.

“Sementara, sebagai bekal bagi mereka saat menghadapi ujian di kelas XII nanti dan masuk perguruan tinggi, para siswa diajarkan tentang cara cepat menjawab soal melalui konsep the king. Konsep the king merupakan susunan suku kata atau huruf-huruf yang membentuk kata-kata yang mudah diingat. Kata-kata yang mudah diingat itu merupakan konsep materi tentang ejaan bahasa Indonesia, misalnya huruf kapital, tanda baca, pembentukan kata (afiksasi), kalimat efektif, dan sebagainya,”imbuhnya.

Para siswa yang mengikuti kegiatan itu menyimak penjelasan narasumber dan diberikan kesempatan untuk berinteraksi seputar kehidupan kampus. Usai mendengarkan penjelasan materi, para siswa diajak untuk menyelesaikan soal melalui konsep the king.

Kepala SMK Nusatama Kota Padang yang diwakili oleh Guru Kelas SMK Nusatama Kota Padang, Rina Anggraini, S. Pd., menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang dilakukan oleh Tim PKM Pindo FKIP Universitas Bung Hatta ini. Mereka berharap, kegiatan ini dapat terselenggara kembali.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, motivasi belajar siswa dan ketangkasan mereka dalam menjawab soal menjadi lebih maksimal. Setelah diberikan penjelasan tentang wawasan masuk perguruan tinggi, semoga banyak juga di antara mereka melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sehingga lulusan SMK Nusatama Kota Padang menjadi insan yang unggul tidak hanya di dunia kerja, tetapi juga terdepan di bidang akademik,”tutup Rina Anggraini, S. Pd.(*)