Tag: Ibu

Peringati Hari Ibu, PSGA UMJ Refleksikan Peran Perempuan dari Berbagai Perspektif


29

Dalam rangka memperingati hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2023, Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Muhammadiyah Jakarta (PSGA UMJ) merefleksikan peran perempuan dalam ketahanan keluarga dari berbagai perspektif melalui webinar bertajuk Peranan Perempuan dalam Ketahanan Keluarga, Rabu, (20/12/2023).

Baca juga : Webinar PSGA UMJ Teladani Sosok Perempuan Perawi Hadis

Peringatan hari ibu bukan hanya dimaknai sebagai perayaan, tetapi juga bagaimana peran perempuan dalam keluarga. Ibu merupakan sosok yang memiliki peran penting di dalam keluarga, oleh karenanya perlu ada peran perempuan-perempuan yang berkualitas dalam membentuk sebuah ketahanan keluarga yang baik. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur PSGA UMJ, yang juga menjabat sebagai dosen Fakultas Agama Islam UMJ, Dr. Oneng Nurul Bariyah, M.Ag., dalam sambutannya sekaligus membuka acara.

Diskusi yang digelar secara hybrid ini menghadirkan lima narasumber yang berkompeten di bidangnya. Dalam kesempatan itu, Wakil rektor III Universitas Muhammadiyah Cirebon, Dr. Wiwi Hartati, S.Kom, M.Si.,sebagai narasumber pertama menyampaikan peran ibu dalam ketahanan pangan keluarga dari perspektif pendidikan. Wanita yang berperan sebagai ibu dalam keluarga tentu memiliki peran sebagai pendidik yang amat penting dalam menciptakan ketahanan keluarga. Tanpa dukungan wanita melalui pendidikan karakter yang mereka ajarkan kepada anak-anaknya, maka kaum lelaki atau suami bisa jadi tidak memiliki kekuatan yang memadai untuk menciptakan keluarga yang sejahtera.

Secara operasional sejahtera umumnya ketahanan keluarga dapat tercipta apabila keluarga yang bersangkutan menjalani 8 fungsi keluarga, yang salah satunya pendidikan. Penguatan ketahanan keluarga dapat diperoleh melalui pendidikan karakter yang meningkatkan kualitas agama, moral, dan mempersiapkan kehidupan untuk bersosialisasi di masyarakat luas.

Dosen Fakultas Pertanian UMJ, Dr. Rita Tri Puspitasari, M.Si., yang menyampaikan peran ibu dalam perspektif lingkungan menjelaskan beragam jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai ketahanan masyarakat. Diantaranya tanaman tersebut adalah tanaman Soko yang dapat mendekomposisi zat formaldehida yang berasal dari asap rokok, tanaman Mahoni yang dapat dimanfaatkan untuk lingkungan karena mengurangi polusi udara sekitar 47%,  pohon beringin yang efektif menyejukkan lingkungan karena banyak oksigen, dan jenis tanaman lainnya.

Sebagai narasumber ketiga, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMJ, Dr. Nuraini, MM., menyampaikan perspektifnya dari segi ekonomi. “Bagi saya ibu adalah seorang manajer yang handal. Perempuan diberikan kelebihan untuk bisa mengandung, melahirkan, memelihara, dan mendidik calon manusia,” Ungkapnya.

Di dalam islam perempuan tidak dilarang untuk bekerja. Perempuan berhak untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi dan kemampuan yang ada di dalam dirinya, namun juga harus memerhatikan beberapa hal, salah satunya mengatur waktu antara bekerja dengan keluarga.

Nuraini juga menjelaskan peran strategis 85% aktivitas belanja keluarga di pegang oleh perempuan. Lebih lanjut Nuraini menyebutkan lima peran wanita dalam mengelola keuangan diantaranya menentukan tujuan keuangan, membuat pos keuangan, memilih produk keuangan sesuai kebutuhan, dan bijak dalam berhutang dan berinvestasi.

Dilanjutkan oleh narasumber keempat, Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan UMJ, Ns. Lily Herlinah, M.Kep. Sp. Kep. Kom., yang menyampaikan perspektifnya dari perawatan dan kesehatan. “Dalam generasi Z saat ini peran keluarga sangat dibutuhkan,” Ujar Lily. Keluarga merupakan pilar suatu bangsa sebagai unit sosial ekonomi terkecil dalam masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi masyarakat.

Keluarga memiliki lima tugas kesehatan yakni keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mampu mengambil keputusan, memberikan perawatan sederhana di rumah, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.

Terakhir Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ, Dr. Siti Riptifah Trihandari, M.Kes., yang menyampaikan perspektifnya dari kesehatan gizi. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat kimia yang diperlukan untuk tumbuh, berkembang, dan menjaga kesehatan. Siti mengatakan pedoman gizi seimbang pada makanan prinsipnya adalah karbohidrat, vitamin, mineral, dan lauk.  Dalam hal ini ibu memiliki peranan penting dalam menyikapi pangan keluarga, yaitu memilih makanan dengan gizi seimbang.

Editor : Dian Fauzalia

Akademisi UBL Terlibat Dalam Penyusunan Pedoman Bangunan Gedung Cerdas di Ibu Kota Nusantara

Jakarta – Presiden Indonesia Joko Widodo pada pertengahan tahun 2019 telah mengumumkan bahwa ibu kota Indonesia akan dipindahkan ke luar Jawa yang berlokasi meliputi sebagian besar wilayah administrasi Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Saat ini pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan salah satu proyek prioritas strategis yang tercantum dalam RPJMN 2020-2024 yang tentunya melibatkan banyak pihak dalam prosesnya salah satunya adalah akademisi Universitas Bandar Lampung, Riza Muhida, Ph.D.

Dosen program studi Teknik Mesin UBL ini terlibat sebagai nara sumber dalam penyusunan pedoman bangunan cerdas IKN Nusantara. “Jadi untuk persiapan ibu kota baru, IKN, presiden minta agar bangunan yang dibangun di sana harus memenuhi standar bangunan cerdas. Untuk itu kementerian PUPR perlu membuat pedoman standar bangunan cerdas. Agar pedoman itu bisa memenuhi standar industri yang diinginkan maka diperlukan review atau penanggap dari pedoman yang akan diedarkan tersebut. Oleh karena itu saya dilibatkan sebagai pemerhati bangunan cerdas untuk menanggapi pedoman tersebut sebelum nantinya akan menjadi pedoman penilaian bangunan cerdas di IKN,” ungkap Riza pada Jumat, 4/8/2023 via WhatsApp seusai mengikuti rapat finalisasi pedoman penilaian Bangunan Gedung Cerdas di Ibu Kota Nusantara, pada Kamis dan Jumat, 3-4 Agustus 2023 di Jakarta yang dilaksanakan oleh Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara.

Kepala Pusat Studi Mekatronik dan Otomasi UBL ini juga menjelaskan mengenai standar bangunan cerdas. “Saya menekankan pada standar komunikasi dan keamanan pada bangunan cerdas yang akan dibuat perlu mengikuti standar yang berlaku di dunia walaupun Indonesia dapat membuat standar sendiri sesuai kearifan lokal,” terang alumnus Universitas Osaka Jepang ini.

Kegiatan rapat finalisasi pedoman bangunan cerdas IKN ini merupakan kegiatan lanjutan dari rapat pembahasan rancangan Norma, Standar Prosedur dan Kriteria Smart Building yang digelar sebelumnya pada bulan Mei lalu di Bandung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya dimana Riza Muhida menjadi salah satu narasumber utama kegiatannya.