Tag: Kolaborasi

Kolaborasi Forum Rektor PTMA dan KPU RI Kawal Pemilu 2024


39

Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) dan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) berkolaborasi dalam mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Kolaborasi ini diresmikan dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Ketua Umum Forum Rektor PTMA Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., I.P.M., dan Ketua Komisioner KPU RI Hasyim Asy’ari, S.H., M.Si., Ph.D., Kamis (21/12/2023).

Baca juga : Forum Rektor PTMA Resmi Diluncurkan di UMJ

Penandatanganan merupakan rangkaian dari kegiatan Peresmian Forum Rektor PTMA yang digelar di Aula Kasman Singodimedjo Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ). Pada kesempatan itu, Gunawan menegaskan kesiapan Forum Rektor PTMA untuk turut menjadi barisan terdepan dalam mengawal Pemilu 2024 yang jujur dan adil.

Gunawan mengatakan itu merupakan tanggung jawab Muhammadiyah terhadap pendidikan politik terutama bagi tegaknya tiang demokrasi sebagaimana amanat para pendiri bangsa. “Untuk menjunjung tinggi demokrasi dan demi berjalannya Pemilu yang jujur dan adil, maka Muhammadiyah akan menjadi bagian yang berdiri di depan. Demi tegaknya dan terjaganya Pemilu yang jurdil itu, kami siap menurunkan mahasiswa kami yang jumlahnya mencapai 760 ribu untuk membantu KPU mengawasi jalannya Pemilu,” tegas Gunawan.

Hal itu didukung oleh Ketua Komisioner Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Hasyim Asy’ari, S.H., M.Si., Ph.D. Menurutnya KPU RI tidak bisa bekerja sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak. Oleh karenanya ia menyambut sangat baik kerja sama dan dukungan Forum Rektor PTMA.

“Kami meyakini tidak bisa bekerja sendiri maka kami mohon bantuan terutama dari organisasi kemasyarakatan yang memiliki akar kuat,” ungkapnya. Lebih lanjut, Hasyim juga membuka pintu lebar bagi sivitas akademika PTMA untuk program magang, praktikum, dan riset. Lebih lanjut, ia  juga menyerukan pada pimpinan universitas khususnya di lingkungan PTMA agar mengirimkan mahasiswanya untuk menjadi Anggota KPPS.

“Kami menyerukan pada pimpinan-pimpinan kampus yang bekerja sama dengan KPU untuk mengirimkan mahasiswanya untuk menjadi Anggota KPPS di desa atau kelurahan sesuai alamat KTP. Melalui program ini mahasiswa tetap bisa menggunakan hak suara tanpa perlu pindah memilih,” katanya.

Hal tersebut didukung oleh Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., yang juga merupakan Sekretaris Forum Rektor PTMA. Ma’mun menilai tanggung akademisi terhadap penyelenggaraan Pemilu dalam konteks demokrasi dapat dilakukan secara normatif.

“Apa yang disampaikan Ketua KPU itu menjadi penting. Kita konteksnya untuk mengawal dan membantu KPU. Termasuk yang harus kita lakukan secara normatif, harus mendukung janji dari para penegak hukum untuk pemilu yang jurdil netral, misalnya aparat kepolisian. Sebagai bentuk dukungan kalau kita menemui kecurangan kita harus melaporkan,” ungkap Ma’mun.

Penandatanganan nota kesepahaman disaksikan oleh segenap pengurus Forum Rektor PTMA, rektor dan dekan di lingkungan PTMA, para Wakil Rektor dan sivitas akademika UMJ. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan Diskusi Publik dengan tema Pemilu 2024 dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia.

Editor : Dian Fauzalia

Interprofesional Kolaborasi Dalam Pelayanan Kebidananan


46

Interprofesional kolaborasi dalam pelayanan kebidanan menjadi topik utama dalam webinar nasional yang diadakan oleh Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) secara daring melalui Zoom Meeting, Jum’at (15/12/2023).

Baca juga : Prodi Sarjana Kebidanan UMJ Laksanakan Praktik Kegawatdaruratan di BPBD DKI

Interprofesional kolaborasi merupakan praktik kolaborasi antara profesi kesehatan yang saling mempelajari peran masing-masing profesi kesehatan berlandaskan profesionalisme bertujuan dalam peningkatan mutu pelayanan.

Dekan FKK UMJ Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P, FAPSR., FISR menjelaskan pendidikan interprofesional harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kebidanan.
“Dalam webinar ini kita bisa mengetahui lebih jauh profesionalisme dalam bidang kebidananan, sehingga profesi ini bisa berprilaku profesional, dalam pendidikan dan pelayanan, ” ungkap Fachri.

Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber yaitu Dosen Kebidanan FKK UMJ Dr. Hirfa Turrahmi, S.Pd., SST., MKM., Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Hasanudin Prof. Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp., M.Si., Wakil Rektor III Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta Prof. Dr. Mufdillah, S.Pd., S.SiT., M.Sc., dan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr. Ade Jubaedah, S.SiT., MM., MKM.

Wakil Rektor III Unisa, Mufdillah mengungkapkan bahwa ada rencana program untuk setiap desa memiliki satu puskesmas. Hal itu mendorong profesi kebidanan harus meningkatkan kualitas dalam pelayanan. Menurutnya, pendidikan interprofesional kolaborasi bisa menjadi solusi.
“Kita dihadapkan dalam persoalan profesional, bagaimana mulai memperkuat sistem menjadi sebuah kesatuan melalui interprofesional dan kolaborasi,” ungkap Mufdillah.

Lebih lanjut, Mufdillah menjelaskan materi Pendidikan Interpofesional dan Praktik Kolaborasi (IPECP). Ia menyampaikan bahwa ada 4 core dalam kompetensi Interprofesional yakni memanfaatkan informatika, menyediakan patient center care, peningkatan kualitas, dan gunakan bukti berdasarkan praktik.

“Semuanya berada pada bekerja interprofesional pada tim. Selain itu, pendidikan interprofesi akan meningkatkan kualitas tenaga kesehatan dan kolaborasi pelayanan mengembangkan pelayanan kesehatan yang optimal sehingga semuanya berada dalam memperbaiki derajat kesehatan masyarakat, ” tambah Mufdillah

Dosen Kebidanan FKK UMJ Hirfa Turrahmi menjelaskan Profesionalisme dalam prespektif Islam. Ia menyampaikan bahwa bagaimana profesi bersandar pada syariah yakni menjadi amal dan berbasis Iman.
“Seorang mukmin yang profesional adalah yang bekerja (beramal) berdasarkan keimanannya,” ungkap Hirfa

Kemudian, Dekan FK Universitas Hasanudin Ariyanti memberikan materi Bioetik dalam Pelayananan Kesehatan dan Kebidanan. Ariyanti sapaan akrabnya mengungkapkan bioetik berfokus pada hubungan interaksi dalam menjalankan profesi.

Ariyanti menambahkan bahwa masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik. Tentu, hal itu membuat setiap keputusan berdasarkan pada pertimbangan ilmiah dan etika.
“Objek pelayanan kita adalah manusia dan sangat beresiko. Terkadang beberapa petugas bekerja tanpa standar baku. Maka dari itu pendidikan dalam pelayanan penting,” ungkap Ariyanti

Narasumber terakhir, Ketua IBI Ade Jubaedah menjelaskan tentang regulasi terkini dalam pelayanan kebidanan. Ia mengungkapkan bahwa Kebidanan diatur dalam undang-undang kesehatan.

“UU ini berisi ketentuan umum, hak, dan kewajiban, tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah, penyelenggaraan kesehatan, upaya kesehatan, fasilitas pelayanan, SDM kesehatan, perbekalan, farmasi, alat kesehatan, teknologi kesehatan, dan sistem informasi, ” jelas Ade.

Ade banyak menjelaskan mengenai pendidikan sumber daya manusia kesehatan, fasilitas kebidananan, pendidikan kebidanan, tugas dan kewenangan kebidanan.

“Bidan profesional harus memiliki kompetensi klinis dan kompetensi non klinis untuk menganalisa, melakukan advokasi, dan pemberdayaan dalam mencari solusi dan inovasi untuk meningkatkan kualitas, ” ungkap Ade.

Peserta webinar nasional ini mendapatkan sertifikat berstandar SKP IBI. Turut hadir Ketua Program Studi Kebidanan UMJ, Hamidah, AM.Kep.S.ST., M.KM.

Editor : Dian Fauzalia

Dosen FISIP UMJ Tegaskan Perlu Ada Kolaborasi di RAN PE Jilid 2


27

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) Debbie Affianty, M.Si., tegaskan perlu adanya kolaborasi dalam merumuskan RAN PE (Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme berbasis Kekerasan yang mengarah pada Terorisme) Jilid 2.

Baca juga : Keterlibatan Perempuan Sebagai Agen Perdamaian di ASEAN

Hal itu disampaikannya pada saat menanggapi hasil riset tim IRE (Institute for Research and Empowerment) yang digelar secara hybrid, Selasa (05/12/2023). Dosen Program Studi Ilmu Politik ini hadir mewakili Tim Pokja Tematis RAN PE. Debbie mengapresiasi hasil riset tim IRE sebagai peneliti yang dipercaya oleh International NGO Forum on Indonesian Development (INFID).

Debbie menyatakan bahwa sebelum pemerintah, CSO (Civil Society Organization) telah bergerak lebih dulu. “Teman-teman CSO di daerah maupun nasional ada yang bekerja di bagian pencegahan, rehabilitasi, reintegrasi sosial, ada juga yang mengurus korban. Jadi pada 2017 semua yang bergerak itu berupaya untuk dikumpulkan dan bergabung dalam working group (WGWC),” ungkap Debbie.

WGWC (Working Group on Women Preventing Countering Violent Extremis) kemudian bergabung di Tim POKJA Tematis RAN PE dan menjadi lokomotif dalam mengumpulkan CSO secara nasional untuk mendesain POKJA. WGWC dibagi menjadi 7 divisi yaitu pengarusutamaan gender, kesiapsiagaan, pencegahan, hukum, komunikasi strategis, rehabilitasi, dan kepemudaan.

“Dari paparan temuan penelitian INFID, kami dapat amunisi bahwa RAN PE harus ada jilid 2. Penting sekali karena perlu kerangka hukum untuk mengikat Pemerintah Daerah supaya sama-sama bersama CSO untuk penanggulangan dan pencegahan terorisme,” tegas Debbie.

Selain itu dalam RAN PE Jilid 1, PUG (pengarusutamaan gender) disebutkan dalam lampiran bukan di batang tubuh. Oleh karenanya pada RAN PE Jilid 2, PUG ditegaskan Debbie harus ada di batang tubuh. Saat ini ada Rencana Aksi Daerah (RAD PE) yang sudah dibuat dan mayoritas atas inisiasi CSO.

Alasan selanjutnya ialah, RAN PE harusnya bisa menjadi wadah pemberdayaan perempuan. Hal ini disampaikannya karena banyak isu perempuan dengan terorisme misalnya yang berkaitan dengan korban, aktivis pro perdamaian, dan pembuat kebijakan.

“Ini yang harusnya dilihat dalam RAN PE, tidak hanya mengurus aktornya. Maka RAN PE harus diramu bersama-sama. Kita melihat selama ini perspektif gender itu hanya lip service. Perempuan hanya sebagai peserta, bukan yang membuat kebijakan,” ujarnya.

Debbie mengungkapkan pentingnya keterlibatan perempuan dalam pengambilan kebijakan karena keberadaan perempuan tidak bisa hanya dilihat secara fisik tapi juga perlu melihat pengalaman, perspektif, dan segala hal yang berkaitan. Oleh karenanya ia sangat berharap RAN PE Jilid 2 dapat diramu bersama CSO.

Diskusi dan Diseminasi Hasil Penelitian “Kenapa RAN PE Perlu Dilanjutkan?” dihadiri oleh Direktur INFID Misthohizzaman, Plh. Kepala BNPT Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen. Pol. Ibnu Suhendra, dan Direktur IRE Dina Mariana. Hadir pula dua penanggap lainnya yaitu Kasubdit Kerjasama Regional BNPT Yaenurendra H.A.P., Kasi Dit. Kewaspadaan Nasional Kemendagri Ardi Dj.

Editor : Dian Fauzalia

Perkuat Riset, FPIK Unpad Jajaki Kolaborasi Dengan FPIK Universitas Bung Hatta.

Tim dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran jajaki kolaborasi riset dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta. Ketua Pusat Kolaborasi Riset dan Industri Biomaterial Kelautan Unpad dan rombongan disambut Wakil Rektor I Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Hendra Suherman, S.T., M.T., Dekan Fakutas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Ir. Yusra, M.Si dan jajaran di ruang sidang Rektor Uiversitas Bung Hatta, Kamis, 30/11/2023.

Dalam paparannya, Ketua Pusat Kolaborasi Riset Biomaterial Kelautan Unpad , Dr. Emma Rochima, S.Pi.,M.Si mengatakan, untuk mendorong penciptaan dan peningkatan nilai tambah agar dapat menghasilkan produk yang berdaya saing internasional, perlu adanya konsolidasi kelembagaan riset dalam rangka efisiensi dan efektivitas sumber daya manusia, infrastruktur, anggaran untuk iptek.

Disebutkan juga, bahwa kolaborasi dan sinergi dalam pengembangan riset, perlu dilakukan antar lembaga multi disiplin sehingga akan meningkatkan kualitas hasil riset dan inovasi baik berupa capaian akademik maupun manfaat lainnya bagi masyarakat.

Disampaikan juga dalam kesempatan itu berfokus dalam riset dan pengembagan produk dalam upaya menjembatani informasi antara industri dengan Pusat Kolaborasi Riset mengenai kebutuhan pasar dan pengembangan produk berbasis hasil kelautan.

Wakil Rektor I Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Hendra Suherman, S.T., M.T., menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada tim dari Unpad yang telah memilih Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta sebagai salah satu untuk berkolaborasi dalam riset dan mengembangkan produk-produk berbasis kelautan.

Disebutkan juga, bahwa kolaborasi riset antara Unpad dengan Universitas Bung Hatta serta industri, diharapkan mampu menjadi wadah kegiatan riset dan inovasi pengembangan bahan yang ramah lingkungan, dan menghasilkan produk skala industri maupun mendorong nilai tambah produk yang dihasilkan.

Acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan fokus mendiskusikan produk dan bahan yang tersedia di Universitas Bung Hatta dan umumnya di Sumatera Barat, dan diakhiri dengan foto bersama.(*Indrawadi).

Akademisi dan Praktisi Ingatkan Pentingnya Kolaborasi dalam Penanganan Kasus Kekerasan


6

Tren kekerasan yang terjadi di institusi pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Maka dari itu diperlukan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam menanggulanginya. Hal ini disampaikan oleh akademisi dan praktisi yang menjadi narasumber pada seminar yang diselenggarakan dalam rangka memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, di Aula Kasman Singodimedjo, FISIP UMJ, Kamis (30/11/2023).

Baca juga : ULKSP UMJ Berikan Edukasi Pencegahan Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus

Ketiga narasumber yaitu Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah Rohimi Zamzam, Direktur Bale Perempuan Asma’ul Khusnaeny, SH., MH., dan Dr. Khaerul Umam, sepakat bahwa penanganan kekerasan memerlukan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan baik pemerintah, institusi pendidikan, masyarakat, organisasi masyarakat, dan lembaga sosial.

Seminar yang mengusung tema Melindungi yang Belum Terlindungi ini diikuti oleh pimpinan dan guru Yayasan At-Taqwa, serta dosen dan mahasiswa FISIP UMJ. Seminar yang digelar di Aula Kasman Singodimedjo ini merupakan penutup dari rangkaian Program Dana Padanan UMJ 2023 yang diinisiasi oleh dosen Magister Ilmu Administrasi Publik Dr. Khaerul Umam Noer.

Bersama dengan empat mahasiswa FISIP UMJ yaitu Mutia Alifia (Ilmu Politik), Dzaky Furqon Kurnia (Ilmu Komunikasi), Aida Nur Ainun dan Wahyu Handayani (Ilmu Administrasi Publik), Umam melakukan pendampingan bagi guru dan siswa di Yayasan At-Taqwa selama tiga bulan sejak Juli hingga November.

Yayasan At-Taqwa yang berlokasi di Bekasi memiliki sebanyak 198 satuan pendidikan mulai dari dasar, menengah hingga pendidikan tinggi. Umam menerangkan, program ini memberikan pendampingan bagi calon satuan tugas, kepala sekolah, guru dan wali kelas, serta siswa.

“Gagasan dasarnya adalah pada saat itu Yayasan At-Taqwa belum punya basis data terkait dengan kekerasan. Selain itu penting juga membentuk SOP atau pedoman yang bisa dipakai untuk pencegahan dan penanganan kekerasan. Maka diajukanlah program ini ke Kemendikbudristek dan disetujui,” ujar Umam.

Umam bersama timnya memberikan pendampingan sebanyak 5 kali mulai dari pendampingan regulasi, pembuatan SOP yang menghasilkan 7 SOP, paralegal, dan dukungan psikologis awal. Sebanyak 291 guru wali kelas didampingi untuk dapat bisa menerima dan menangani laporan dari siswa.

Euis Kusumawati, S.Pd., salah satu calon Satgas mengaku mendapatkan banyak ilmu baru dalam menangani kasus kekerasan di sekolah. Euis berharap agar ada perlindungan bagi anak dan guru maupun wali kelas. “Kita juga perlu sosialisasikan ilmu ini untuk orang tua. Parenting perlu sekali. Mudah-mudahan sekolah bisa melakukan pendampingan parenting berkelanjutan,” ungkap Euis.

Ketua Umum Yayasan At-Taqwa Dr. KH. Irfan Mas’ud, MA., mengungkapkan ucapan terima kasih kepada UMJ. Irfan menerangkan bahwa melalui kerja sama ini dapat melanjutkan hubungan pendiri Yayasan At-Taqwa dengan Muhammadiyah.

Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menerima Surat Pencatatan Ciptaan Buku Panduan untuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Pondok Pesantren, Madrasah, dan Sekolah di Perguruan Attaqwa dari Dr. KH. Irfan Mas’ud, MA., di Aula Kasman Singodimedjo, Kamis (30/11/2023).

“Atas nama yayasan, kami sangat bergembira bisa hadir. Ucapan terima kasih tak terhingga pada UMJ yang berkenan bekerja sama dengan kami dalam program pembinaan guru-guru kami. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan tentu dimulai dari kualitas guru-gurunya,” ujar Irfan.

Dekan FISIP UMJ Prof. Dr. Evi Satispi, M.Si., mengungkapkan keprihatinannya atas kasus kekerasan yang terus meningkat. “Semoga kasus-kasus kekerasan dapat diidentifikasi meskipun rasanya sulit untuk didata karena tidak ada keterbukaan. Hal ini penting karena kasus kekerasan dapat mempengaruhi perkembangan anak,” ungkap Evi.

Evi berharap program yang diinisiasi oleh Khaerul Umam dapat bermanfaat baik untuk program studi, fakultas, dan masyarakat. Dukungan serupa datang dari Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., yang turut hadir menyambut.

“Kekerasan di sekolah itu semakin hari semakin mengkhawatirkan, semakin menjadi-jadi. Saya sangat sepakat dan mendukung riset-riset terkait masalah kekerasan,”  ungkap Ma’mun. Lebih lanjut, dengan tegas, Ma’mun mendorong institusi pendidikan agar dapat memutus mata rantai kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Turut hadir Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMJ yang diwakili oleh Koordinator Pengabdian kepada Masyarakat Lorenta In Haryanto, M.Sc. Pada kesempatan itu Rektor UMJ menerima Surat Pencatatan Ciptaan Buku Panduan untuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Pondok Pesantren, Madrasah, dan Sekolah di Perguruan Attaqwa dari Ketua Umum Yayasan At-Taqwa.

Editor : Dian Fauzalia

Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta, Perkuat Potensi Kolaborasi Dengan Balitbang Pemprov.Sumbar

Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Eng. Reni Desmiarti, ST., MT. melakukan pertemuan yang sangat produktif dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Barat (Balitbang Provinsi Sumbar). Pertemuan ini bertujuan untuk membahas potensi kolaborasi dalam upaya peningkatan inovasi dan pengembangan teknologi di wilayah Sumatera Barat.

Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Balitbang Provinsi Sumbar dan dihadiri oleh Kepala Balitbang Sumatera Barat, Drs. Bustavidia, MM, Kepala Bidang Sosial dan Pemerintahan, Helmi Heriyanto, ST., M.Eng. dan dosen Fakultas Teknologi Industri Erda Rahmilaila Desfitri, ST., M.Eng., Ph.D. Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya Fakultas Teknologi Industri (FTI) dalam memperkuat kerjasama dengan pihak pemerintah daerah guna mendukung pengembangan teknologi dan penelitian dalam pemanfaatan sumber daya lokal di wilayah Sumatera Barat.

Dalam pertemuan tersebut, dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta menyampaikan beberapa inisiatif penelitian dan proyek inovasi yang tengah dikerjakan oleh FTI. Mereka juga menyoroti potensi kolaborasi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Salah satu contohnya adalah penelitian batu kapur yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sumatera Barat yang merupakan hasil kerjasama FTI-UBH, Balitbang dan ESDM pada tahun 2021.

Kepala Balitbang Provinsi Sumbar menyampaikan komitmen dan akan terus mendukung penelitian dan inovasi yang dilakukan oleh FTI dalam berbagai sektor, terutama inovasi dan rekayasa teknologi yang sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, sambil memanfaatkan sumber daya lokal dan pengetahuan ahli di wilayah Sumatera Barat”, imbuh Dekan.(*IM)

Kolaborasi UMJ Dan Yayasan Attaqwa Hasilkan Regulasi Tentang Kekerasan Seksual

Perguruan Attaqwa dan Universitas Muhammadiyah Jakarta melakukan uji publik peraturan Perguruan tentang Pesantren/Madrasah/Sekolah Merdeka dari Kekerasan pada Selasa (15/8/2023). Kegiatan uji publik ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Yayasan Attaqwa, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Droupadi, Atiqoh Noer Alie Center, dan didukung sepenuhnya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui platform Kedaireka.

Baca juga : Produk Herbal UMJ Raih Pendanaan Matching Fund KEDAIREKA 2023

Uji publik ini diikuti oleh 70 peserta yang berasal dari 51 sekolah dari pondok pesantren, MTs/SMP, MA/SMA/SMK yang bernaung di bawah Perguruan Attaqwa. Latar belakang pesertanya mulai dari wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru BK, penanggungjawab kesantrian, hingga penanggungjawab asrama. Hadir sebagai fasilitator adalah Ahmad Ghozi dari Perguruan Attaqwa, Khaerul Umam Noer dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ni Loh Gusti Madewanti dari Droupadi, dan Sipin Putra dari Universitas Kristen Indonesia.

Khaerul Umam Noer, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, menjelaskan bahwa kerja kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari diskusi antara Attaqwa dan UMJ terkait tidak adanya standardisasi mekanisme penanganan laporan kekerasan di sekolah. Di sisi lain, peraturan Perguruan ini merupakan respon dan tindak lanjut dari Permendikbud 46/2023 yang baru dirilis selasa lalu (8/8) yang mengatur tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan.

Perguruan Attaqwa membawahi tidak kurang dari 200 satuan pendidikan mulai dari level TK, pondok pesantren, madrasah, dan sekolah hingga perguruan tinggi, dengan lebih dari 42.700 siswa. Terungkap laporan angka kekerasan yang ada cenderung naik setiap tahunnya. Dalam uji publik diketahui bahwa angka yang ada merupakan puncak dari gunung es, sebab banyak kekerasan tidak terlapor karena banyak pondok pesantren, madrasah, dan sekolah belum memiliki pedoman yang jelas tentang pencegahan dan penanganan laporan kekerasan.

Dalam peraturan Perguruan ini, dijelaskan bahwa tindak kekerasan di sekolah itu mencakup kekerasan fisik, psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi, dan kebijakan yang mendorong kekerasan. Regulasi ini tidak hanya mengatur mengenai pencegahan dan penanganan, namun juga pemulihan korban dan sanksi bagi pelaku kekerasan.

Ada empat elemen kunci yang diatur dalam Peraturan Perguruan, yaitu mendorong implementasi Sekolah Ramah Anak, penguatan tata kelola sekolah yang anti kekerasan, kejelasan mekanisme pelaporan dan penanganan tindak kekerasan, dan kepastian hukum serta tindak lanjut rekomendasi. Kerja kolaborasi antara Attaqwa, UMJ, Droupadi ini tidak hanya menghasilkan Peraturan Perguruan, namun juga enam pedoman operasional standar terkait Sekolah Ramah Anak, pencegahan, penanganan, sanksi, pengawasan, evaluasi, dan kerjasama lintas sektor.

Ketua LPPM UMJ, Prof. Dr. Tri Yuni Hendrawati, menyambut baik kolaborasi antara UMJ dan Yayasan Attaqwa. Menurutnya, kerja kolaborasi ini membuktikan peran UMJ sebagai kampus yang empowering bagi mitra dan masyarakat luas, ditambah lagi dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Kedaireka, yang diharapkan membawa efek domino bagi pemberantasan kekerasan di satuan pendidikan.

Editor : Tria Patrianti


19

Cetak Talenta Bidang Teknologi Digital, UBL Kolaborasi Dengan Kemenkominfo Gelar Sertifikasi VSGA 2023

Bandar Lampung – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) sebagai leading sector di bidang teknologi informasi dan komunikasi melalui Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi (BPPTIK) menggandeng Universitas Bandar Lampung (UBL) adakan sertifikasi Vocational School Graduate Academy (VSGA) tahun 2023. Pembukaan kegiatan yang juga bekerja sama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II ini diselenggarakan di Auditorium Pascasarjana Kampus B UBL pada Selasa, 25/07/2023.

Dalam sambutannya Rektor UBL Prof. Dr. Ir. M. Yusuf S.Barusman, MBA sangat mendukung kegiatan yang mencetak talenta profesional di bidang teknologi digital ini. “Saat ini kita hidup di era teknologi yang terus berkembang yang mau tidak mau, suka dan tidak suka harus dekat dengan teknologi. Tinggal bagaimana kesiapan kita, dan masalah terbesar yang kira rasakan saat ini adalah talenta. Dalam transformasi internal UBL pun kita menempatkan teknologi sebagai backbone dalam setiap bidang dan terus merekrut serta mengembangkan talenta talenta di bidang IT. Bahkan kita pun berkiprah di masyarakat khususnya membantu pemerintah daerah dalam mentransformasi organisasi dan manajemen dengan penerapan teknologi, salah satunya di bidang pertanian yaitu Kartu Petani Berjaya serta berbagai kerjasama dengan lembaga nasional seperti Pindad, Krakatau Steel dan Garuda Indonesia,” ungkap Yusuf.

Kepala Badan Litbang SDM Kemkominfo, Dr. Hary Budiarto, M.Kom secara resmi membuka kegiatan ini dan memberikan apresiasi kepada UBL yang telah menjadi mitra kegiatan sertifikasi ini. “Vocational School Graduate Academy adalah upaya kita untuk mengakselerasi pendidikan dan pelatihan vokasi karena kebutuhan terhadap talenta vokasi masih banyak sekali. Tentunya talenta ini perlu kompetensi dan juga sertifikasi supaya match dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu saya mengucapkan apresiasi atas kemitraan UBL dalam kegiatan ini dalam upaya mewujudkan masyarakat yang menguasai teknologi digital yang dapat dimanfaatkan khususnya untuk pembangunan ekonomi digital di Lampung,” pungkas Hary.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala BPPTIK Dr. Nursiwan, M.Si, Wakil Rektor I UBL Dr. Hery Riyanto, MT, Dekan dan Kaprodi serta ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di proivinsi Lampung yang terlihat antusias mengikuti kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan selama 2 hari ini.


Keren FIKOM dan DKV Esa Unggul Menggelar Pameran Kolaborasi di Esa Unggul Tangerang

Esaunggul.ac.id, Pameran Kolaborasi Fotografi & Gambar Ilustrasi FIKOM & DKV Universitas Esa Unggul Kampus Tangerang. Selasa, (25/07/2023). Jadi, ada beberapa pameran hasil karya mahasiswa yang merupakan kolaborasi antara dua program studi. Gelaran pameran hasil karya mahasiswa yang bertajuk “Kolaborasi Fotografi & Gambar Ilustrasi” saat ini tengah diselenggarakan teman-teman mahasiswa FIKOM & DKV Universitas Esa Unggul Kampus Tangerang. Acara yang di buka langsung oleh Direktur Operasional Kampus Esa Unggul tangerang Dr. Drs. Dihin Septyanto, ME . Hadir juga dekan Fikom Drs. Erman Anom, MM, Ph.D dan Dekan FDIK Karna Mustaqim, S.Sn, M.A, Ph.D.

Dihin mengemukakan Pameran ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk memamerkan kreativitas dan kemampuan mereka dalam bidang desain komunikasi visual dan Fotografi Selain itu, pameran juga dapat menjadi inspirasi dan referensi bagi adik tingkat dan calon mahasiswa baru yang tertarik dengan jurusan Desain Komunikasi Visual dan FIKOM di Universitas Esa Unggul. Pameran ini diselenggarakan dalam rangka tugas akhir (UAS) semester genap. Meskipun demikian, teman-teman mahasiswa melakukannya dengan penuh semangat dan fun, hingga gak terasa seperti sedang ujian lho!
Semangat selalu ya sobat unggul, semoga semester ini dapat dilewati dengan hasil yang memuaskan.

Teman-teman mahasiswa FIKOM & DKV Universitas Esa Unggul Kampus Tangerang sedang menyelenggarakan pameran hasil karya mahasiswa yang bertajuk “Kolaborasi Fotografi & Gambar Ilustrasi”. Tujuan dari pameran ini adalah untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan karya-karya mahasiswa desain kepada sivitas akademik, adik tingkat, dan masyarakat pada umumnya. Pameran ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan dan gambaran tentang Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual serta melacak Profile Lulusan Program Studi Desain Komunikasi Visual ke depannya.

Selain itu, mahasiswa Desain Komunikasi Visual UEU juga telah menggelar pameran lainnya, seperti pameran Digital Painting “Requiem of Emotion” yang bertujuan untuk menggambarkan visual pemikiran, jiwa, dan emosi individu. Ada juga hasil karya mahasiswa DKV yang lolos pameran virtual Asia Tenggara dan Dunia 2022. Pameran seni juga telah diadakan sebelumnya oleh mahasiswa DKV UEU, seperti pameran yang menampilkan karya-karya yang menggambarkan realitas kehidupan dan pameran seni yang dirayakan untuk semua karya.

KKN KOLABORASI UHN IGB SUGRIWA DESA BAYUNG CERIK IKUT SERTA DALAM MENGAMBIL PERAN PEMBUATAN GELANG TRI DATU DI PURA BALAI AGUNG

BANGLI,UHN SUGRIWA-Mahasiswa KKN Kolaborasi Nusantara III Kelompok 10 Desa Bayung Cerik, melaksanakan kegiatan ngaturang ayah pembuatan gelang Tri Datu.

Gelang Tri Datu adalah benang yang digunakan untuk mensimbolisakan Tri Murti dengan tiga warna benang, yaitu merah simbol Dewa Brahma, hitam simbol Dewa Wisnu dan putih simbol Dewa Siwa.

Dalam pelaksanaan ngayah pembuatan gelang Tri Datu di Pura Balai Agung, digunakan untuk sarana Upacara adat yang dinamakan Metebes Ida Bhatara, yaitu prosesi penggantian busana barong ket yang disungsung/disucikan oleh masyarakat Desa Bayung Cerik.

Dalam kegiatan ini mahasiswa KKN Kolaborasi Nusantara III Desa Bayung Cerik melaksanakan kegiatan di Pura Balai Agung yang didampingi oleh ketua STT Desa Bayung Cerik I Wayan Sugiastawa.

Dalam proses pembuatannya kami menghasilkan 2.000 gelang Tri Datu yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat saat malaksanakan prosesi persembahyangan.

Kegiatan ngayah kami diakhiri dengan banyak berbincang-bincang terkait dengan keunikan Desa Bayung Cerik Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. (nas)
@kkn_desabayungcerik2023

.
Pusdok-Humas-Uhnsugriwa
#uhnsugriwa