Tag: Peran

Peringati Hari Ibu, PSGA UMJ Refleksikan Peran Perempuan dari Berbagai Perspektif


29

Dalam rangka memperingati hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2023, Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Muhammadiyah Jakarta (PSGA UMJ) merefleksikan peran perempuan dalam ketahanan keluarga dari berbagai perspektif melalui webinar bertajuk Peranan Perempuan dalam Ketahanan Keluarga, Rabu, (20/12/2023).

Baca juga : Webinar PSGA UMJ Teladani Sosok Perempuan Perawi Hadis

Peringatan hari ibu bukan hanya dimaknai sebagai perayaan, tetapi juga bagaimana peran perempuan dalam keluarga. Ibu merupakan sosok yang memiliki peran penting di dalam keluarga, oleh karenanya perlu ada peran perempuan-perempuan yang berkualitas dalam membentuk sebuah ketahanan keluarga yang baik. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur PSGA UMJ, yang juga menjabat sebagai dosen Fakultas Agama Islam UMJ, Dr. Oneng Nurul Bariyah, M.Ag., dalam sambutannya sekaligus membuka acara.

Diskusi yang digelar secara hybrid ini menghadirkan lima narasumber yang berkompeten di bidangnya. Dalam kesempatan itu, Wakil rektor III Universitas Muhammadiyah Cirebon, Dr. Wiwi Hartati, S.Kom, M.Si.,sebagai narasumber pertama menyampaikan peran ibu dalam ketahanan pangan keluarga dari perspektif pendidikan. Wanita yang berperan sebagai ibu dalam keluarga tentu memiliki peran sebagai pendidik yang amat penting dalam menciptakan ketahanan keluarga. Tanpa dukungan wanita melalui pendidikan karakter yang mereka ajarkan kepada anak-anaknya, maka kaum lelaki atau suami bisa jadi tidak memiliki kekuatan yang memadai untuk menciptakan keluarga yang sejahtera.

Secara operasional sejahtera umumnya ketahanan keluarga dapat tercipta apabila keluarga yang bersangkutan menjalani 8 fungsi keluarga, yang salah satunya pendidikan. Penguatan ketahanan keluarga dapat diperoleh melalui pendidikan karakter yang meningkatkan kualitas agama, moral, dan mempersiapkan kehidupan untuk bersosialisasi di masyarakat luas.

Dosen Fakultas Pertanian UMJ, Dr. Rita Tri Puspitasari, M.Si., yang menyampaikan peran ibu dalam perspektif lingkungan menjelaskan beragam jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai ketahanan masyarakat. Diantaranya tanaman tersebut adalah tanaman Soko yang dapat mendekomposisi zat formaldehida yang berasal dari asap rokok, tanaman Mahoni yang dapat dimanfaatkan untuk lingkungan karena mengurangi polusi udara sekitar 47%,  pohon beringin yang efektif menyejukkan lingkungan karena banyak oksigen, dan jenis tanaman lainnya.

Sebagai narasumber ketiga, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMJ, Dr. Nuraini, MM., menyampaikan perspektifnya dari segi ekonomi. “Bagi saya ibu adalah seorang manajer yang handal. Perempuan diberikan kelebihan untuk bisa mengandung, melahirkan, memelihara, dan mendidik calon manusia,” Ungkapnya.

Di dalam islam perempuan tidak dilarang untuk bekerja. Perempuan berhak untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi dan kemampuan yang ada di dalam dirinya, namun juga harus memerhatikan beberapa hal, salah satunya mengatur waktu antara bekerja dengan keluarga.

Nuraini juga menjelaskan peran strategis 85% aktivitas belanja keluarga di pegang oleh perempuan. Lebih lanjut Nuraini menyebutkan lima peran wanita dalam mengelola keuangan diantaranya menentukan tujuan keuangan, membuat pos keuangan, memilih produk keuangan sesuai kebutuhan, dan bijak dalam berhutang dan berinvestasi.

Dilanjutkan oleh narasumber keempat, Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan UMJ, Ns. Lily Herlinah, M.Kep. Sp. Kep. Kom., yang menyampaikan perspektifnya dari perawatan dan kesehatan. “Dalam generasi Z saat ini peran keluarga sangat dibutuhkan,” Ujar Lily. Keluarga merupakan pilar suatu bangsa sebagai unit sosial ekonomi terkecil dalam masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi masyarakat.

Keluarga memiliki lima tugas kesehatan yakni keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mampu mengambil keputusan, memberikan perawatan sederhana di rumah, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.

Terakhir Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ, Dr. Siti Riptifah Trihandari, M.Kes., yang menyampaikan perspektifnya dari kesehatan gizi. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat kimia yang diperlukan untuk tumbuh, berkembang, dan menjaga kesehatan. Siti mengatakan pedoman gizi seimbang pada makanan prinsipnya adalah karbohidrat, vitamin, mineral, dan lauk.  Dalam hal ini ibu memiliki peranan penting dalam menyikapi pangan keluarga, yaitu memilih makanan dengan gizi seimbang.

Editor : Dian Fauzalia

Optimalisasi Peran Kader Dalam Mengeliminasi TB Paru di Desa Teluk Naga Tangerang

Skip to content

Optimalisasi Peran Kader Dalam Mengeliminasi TB Paru di Desa Teluk Naga Tangerang

Kegiataan Pengabdian Masyarakat

Esaunggul.ac.id, Dosen Esa Unggul menggelar pengabdian masyarakat (PENGMAS) di desa teluk naga tangerang pada tanggal 6 oktober 2023, kegiatan yang di lakukan dilakukan di Kampung Rawalini/Kampung Air Port RT02/08 Desa Teluk Naga kabupaten tangerang ini dihadiri oleh 10 orang kader kesehatan, tim kegiatan ini terdiri dari Ernalinda Rosya, S.Kep.,Ns.,M.Kep (Prodi Keperawatan) Veza Azteria, S.Si.,M.Si (Prodi Kesmas) Sri Lestari, S.Pd, MA (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris) dan Nara Sumber Ns. Kartini, S.Kep.,Ns., M.Kep.Sp.Mat tim juga ikut melibatkan mahasiswa sebagai fasilitator. Ketua Tim Ernalinda Rosya berharap dengan pengmas ini para kader dapat lebih terlatih untuk terjun langsung ke masyarakat untuk memberikan edukasi tentang bahaya TB di desa teluk naga sehingga warga dapat lebih menjaga diri untuk bergaya hidup sehat.

Masyarakat desa dapat berkontribusi dalam eliminasi TB di desa dengan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan partisipasi dalam upaya pencegahan dan pengendalian TB. Masyarakat desa juga dapat membantu dalam mendeteksi kasus TB dan mempromosikan perilaku hidup sehat yang dapat mencegah penyebaran TB. Selain itu, masyarakat desa dapat berperan aktif dalam program pengobatan TB dengan mendukung pasien TB dalam menjalani pengobatan secara teratur dan mematuhi aturan pengobatan.Pemerintah desa juga dapat memanfaatkan Dana Desa untuk mendukung program TB control di desa.

Tujuan utama dari kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan Kader Kesehatan tentang TB Paru dan Melatih kader untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang TB Paru pada masyarakat karena Pemberantasan tuberkulosis (TB) di pedesaan memerlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat lokal, dan lembaga swadaya masyarakat. Pemerintah, khususnya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, mempunyai tanggung jawab untuk memberikan kebijakan dan pendanaan untuk pengendalian TBC di pedesaan.

Dokumentasi selama kegiatan di di desa teluk naga tangerang

Pemerintah juga harus memfasilitasi dan memberdayakan masyarakat lokal untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan partisipasi mereka dalam upaya pengendalian TBC. Selain itu, keterlibatan berbagai sektor, seperti kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial, diperlukan untuk mengatasi akar penyebab kerentanan TBC di daerah pedesaan. Penggunaan Dana Desa (Dana Desa) dapat menjadi salah satu sumber pendanaan pengendalian TBC di pedesaan. Keberhasilan pengendalian TBC di daerah pedesaan memerlukan upaya berkelanjutan dan tindakan kolektif dari seluruh pemangku kepentingan.

Page load link

Go to Top

Beri Kuliah Umum di UBL, Ganjar Pranowo Paparkan Peran Anak Muda Songsong Indonesia Emas 2045

Bandar Lampung – Tokoh politik nasional yang juga Calon Presiden (Capres) dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang, Ganjar Pranowo menjadi narasumber dalam kegiatan Stadium General bertema “Anak Muda, Menyongsong Kepemimpinan Indonesia Emas 2045” di Convention Hall Mahligai Agung Pascasrajana Universitas Bandar Lampung (UBL), Rabu 23 Oktober 2023.

Acara yang dihadiri ratusan kaum muda Lampung dari berbagai universitas dan organisasi kepemudaan ini berlangsung interaktif dan meriah. Kaum muda Lampung diharapkan Ganjar dapat berperan aktif menuju Indonesia Emas 2045. “Anak muda harus aktif bersuara, memberikan pendapat dan mengekpresikan diri serta berperan aktir dalam membangun Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Bonus demografi Indonesia pada 2045 sangat penting untuk disikapi, karena masa depan Indonesia akan sangat tergantung pada generasi muda saat ini. Hal ini juga menjadi sorotan Ganjar dalam penyampaian materinya. “Apakah kita ingin mempercepat Indonesia mencapai status ‘emas’ pada tahun 2045? Maka anak muda harus aktif berperan serta bergerak, dan mereka harus aktif dalam memberikan pandangan dan pendapat,” tegas Ganjar.

Ganjar mengemukakan contoh bahwa mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama pada usia 35 tahun, menjadi anggota partai politik, dan pada usia 48 tahun, dia menjadi presiden. Demikian pula, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, bergabung dengan organisasi pada usia 21 tahun dan kemudian menjadi presiden pada usia 60 tahun. ”Saya pun mulai terlibat dalam partai politik pada usia 24 tahun, menjadi anggota DPRD pada usia 36 tahun, dan menjadi Gubernur pada usia 45 tahun. Ini menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin,” terangnya.

Tidak lupa juga Ganjar berbagi pengalaman pribadi, mengatakan bahwa ideologi harus dijalankan dari hati. Ia menekankan bahwa dirinya belajar dari proses yang tidak instan, dengan mengalami masa-masa sulit, tetapi selalu bangkit kembali. Oleh karena itu, ia mendorong kaum muda untuk menghabiskan waktu mereka untuk berkreasi dan berekspresi.


LPPA PWA DKI Jakarta Bahas Peran Perempuan Dalam Politik

Sekretaris Jendral Partai Perindo Ahmad Rofiq, menyebut posisi perempuan strategis dalam pembangunan politik. Jumlah pemilih perempuan lebih banyak dibandingkan dengan pemilih laki-laki. Hal tersebut disampaikan saat memaparkan materi dalam Diskusi Publik Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Aula Hotel Alia Cikini secara hybrid, Rabu (27/9/23).

Baca juga : PWM DKI Jakarta: Warga Muhammadiyah Tidak Boleh Apatis

“Dalam survei Litbang Kompas, potensi suara perempuan sangat banyak dibanding laki-laki. Perempuan sangat strategis dalam politik, tentu dalam hal suara. Untuk itu, partisipasi perempuan ke depan dalam politik sangat penting. Hal itu terlihat dengan data bahwa dengan tujuh puluh dua persen memilih, dan sisanya golput,” pungkas Rofiq

Selain itu, Rofiq menjelaskan posisi perempuan dalam politik tidak ideal. Keterwakilan perempuan dalam politik dianggap sebagai pelengkap, komoditas politik, dan hanya sedikit perempuan yang berpolitik.

Berbeda dengan hari pertama, diskusi kali ini membahas tentang peran dan kepemimpinan dalam politik. Narasumber hari kedua ini diisi oleh Sekjend Perindo, Ahmad Rofiq, Ketua Divisi Kajian LPPA Dr. Endang Sulastri, M.Si., Ketua LPPA PP ‘Aisyiyah Prof. Dr. Syamsiyatun., dan Dimoderasi oleh Anggota LPPA PWA DKI Jakarta, Dr. Tria Patrianti, M.I.Kom.

Menurut Rofiq sebagai pemilih potensial, arah referensi politik perempuan akan mempengaruhi elektabilitas suara calon maupun partai politik. Oleh karenanya ia mendorong ‘Aisyiyah menjadi gerbang terdepan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan. Nantinya, akan ada perubahan yang sejalan dengan misi ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah.

“Ini menjadi sebuah kesempatan untuk melakukan perubahan yang siginifikan dalam politik. Dalam politik, jangan hanya berbicara dalam konteks teoritik. Tetapi, kita harus ikut telibat aktif sehingga bisa mewujudkan perubahan itu,” ungkap Rofiq

Ketua Divisi Kajian LPPA PWA DKI Jakarta Dr. Endang Sulastri, menyampaikan bahwa dalam sistem demokrasi, kedaulatan politik berada di tangan rakyat. Untuk merealisasikan kedaulatan rakyat diperlukan perwakilan politik yang dibentuk melalui pemilihan umum (Pemilu). Untuk itu, penting untuk membahas strategi dan optimalisasi kader ‘Aisyiyah dalam pemilu serentak mendatang.

Lebih lanjut, Ia menyoroti bagaimana diskusi sebelumnya, kebijakan Pimpinan Wilayah Muhamammadiyah (PWM) DKI Jakarta mengenai diaspora kader dalam politik. Endang berharap pembahasan ini bisa menjadi komitmen bahwa kader “Aisyiyah siap untuk terlibat aktif dalam politik.

Selain itu, Endang yang juga dikenal sebagai dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), menjelaskan bagaimana mengoptimalisasi peran kader ‘Aisyiyah dalam pemilu. Optimalisasi peran itu dimulai dari sebagai pemilih, terlibat dalam penyelenggaraan pemilu, pemantau, saksi, ataupun relawan.

“Mari kita siapkan ‘Aisyiyah ini, jangan sampai tertinggal. Kita mulai identifikasi siapa yang mengisi peran-peran itu,” ungkap Endang.

Setelah membahas tentang keterlibatan perempuan, Ketua LPPA PP ‘Aisyiyah Prof. Dr. Syamsiyatun membahas secara khusus tantangan kepemimpinan perempuan dalam politik. Syamsiyatun menjelaskan bagaimana mewujudkan kepemimpinan profetik perempuan.

“Manhaj (metode) Muhammadiyah meniscayakan aktivasi dari berbagai nalar dalam memahami dan mengimplementasikan ajaran Islam yang diajarkan Nabi dalam konteks kepemimpinan,” tutur Syamsiatun.

Selain itu, Syamsidar juga menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah perlu terlibat dalam politik, baik itu formal ataupun non formal dengan landasan kepemimpinan profetik. Dalam hal kepemimpinan organisasi, ‘Aisyiyah perlu mensinergikan berbagai kepemimpinan perempuan di berbagai ranah untuk mencapai tujuan bersama.

Terakhir, ia mengajak untuk menilik kembali sejauh mana ‘Aisyiyah berperan dalam menginternalisasi nilai-nilai profetik yang dirumuskan, cakupan dalam mengaktifkan kepemimpinan, serta ketangguhan dalam menghadapi tantangan.

Dalam sesi lain, Hesti kader Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Jakarta Timur, mendukung kegiatan program yang diselenggarakan oleh LPPA PWA DKI Jakarta. Diskusi publik ini bisa menjadi acuan oleh PDA dalam menyambut pesta demokrasi 2024.

“Ini bisa menjadi acuan bagi kami PDA Jakarta Timur dan pengurus ‘Aisyiyah di wilayah lainnya. Harapannya, ini bisa ditularkan ke daerah masing-masing di wilayah DKI Jakarta. Apalagi menjadi ajang menyambut pesta demokrasi yang akan datang, ” pungkas Hesti ditemui disela-sela kegiatan diskusi publik.

Diskusi kali ini menghasilkan Rencana Tindak Lanjut yang akan dikerjakan oleh PWA yakni membuat materi tentang sosialiasi pemilu disebarkan ke seluruh ranting, pemetaan pemilih, identifikasi kader-kader ‘Aisyiyah untuk menjadi penyelenggara pemilu ditingkat bawah, penguatan kapasitas untuk penyelenggara pemilu, melakukan pendaftaran sebagai pemantau pemilu, dan mendirikan sekolah kader perempuan.

Editor : Dian Fauzalia


17

Prof. Tria Astika: Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Penurunan Angka Stunting

Prof. Dr. Tria Astika Endah Permatasari, S.K.M., M.K.M. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu gizi dan kesehatan pada Rabu, 26 Juli 2023, di Auditorium Dr. Syafri Guricci FKK UMJ. Di usianya yang belum genap 40 tahun, Beliau merupakan salah satu Guru Besar termuda di bidangnya.

Baca juga : Prof. Ibnu Sina: Konstitusi Berperan sebagai Medium Penataan dan Pengelolaan Kekuasaan

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Keselarasan Peran Keluarga, Masyarakat, dan Teknologi: Menyibak Potensi Muhammadiyah dan Tantangan Pencegahan Stunting di Era Disrupsi”, Prof Tria menyampaikan bahwa keluarga, masyarakat, dan pemanfaatan teknologi berperan penting dalam mempercepat penurunan angka stunting.

Indonesia saat ini masih menduduki posisi kedua tertinggi dalam permasalahan stunting, masalah kesehatan masyarakat global yang memberikan dampak transgenerasi. Stunting disebabkan oleh banyak faktor, mencakup faktor kontekstual yang berasal dari lingkungan masyarakat dan faktor penyebab yang muncul dari lingkungan keluarga.

Ditambahkannya, keluarga berperan penting sebagai lingkungan pertama dalam menyediakan kebutuhan bagi anak, sumber literasi gizi, serta menerapkan praktik terbaik dan intervensi sedini mungkin untuk membentuk perilaku anak.

“Peran masyarakat dan pemerintah sebagai faktor penguat yang sangat diperlukan untuk mempercepat penurunan angka stunting, antara lain dengan ketersediaan dan keamanan pangan di tingkat rumah tangga, menjamin kesehatan melalui pelayanan dan perawatan kesehatan yang memadai, menyediakan pendidikan yang berkualitas, mendukung pola pengasuhan anak yang tepat, menyediakan pertanian dan sistem pangan yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan asupan makanan yang berkualitas serta menjamin sanitasi dan lingkungan yang sehat dan memadai,” paparnya.

Tria menilai tantangan yang saat ini dihadapi di era disrupsi adalah terjadinya inovasi dan perubahan secara masif yang dapat mengubah berbagai sistem dari pola lama ke pola baru. Oleh karena itu, upaya pencegahan stunting memerlukan upaya komprehensif yang melibatkan peran yang selaras antara keluarga dan masyarakat serta memerlukan teknologi adaptif, yaitu dikembangkan sesuai dengan situasi karakteristik dan kebutuhan keluarga dan masyarakat dan bersifat interkoneksi serta memiliki inovasi untuk mempercepat penurunan stunting.

Menurutnya, tantangan pencegahan stunting di era disrupsi perlu dilakukan secara holistik, terintegrasi, dan memerlukan keterlibatan multisektoral secara berkesinambungan. Upaya strategis lainnya adalah melalui kemitraan. Tria menjelaskan bahwa Pemerintah telah bermitra dengan Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Muhammadiyah memiliki peran dalam pencegahan stunting di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Muhammadiyah memiliki potensi yang sangat besar dalam penurunan angka stunting yang dapat menjawab tantangan pencegahan dan penanganan stunting di era disrupsi. Sumber daya insani dan amal usaha merupakan dwipotensi gerakan Muhammadiyah sebagai organisasi yang Islam modern yang terstruktur kuat dan mandiri.

Acara pengukuhan gelar guru besar ini, dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, di antaranya adalah Prof. Dr. Aidul Fitriciada Azhari, S.H., M.Hum., Prof. Agus Setyo Muntohar, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Tongat, S.H.,M.H. Selain itu, dihadiri oleh beberapa wakil rektor dan segenap sivitas akademika UMJ. Prosesi ini juga disiarkan langsung melalui kanal youtube TV UMJ.

Editor : Tria Patrianti


7

KKN KOLABORASI UHN IGB SUGRIWA DESA BAYUNG CERIK IKUT SERTA DALAM MENGAMBIL PERAN PEMBUATAN GELANG TRI DATU DI PURA BALAI AGUNG

BANGLI,UHN SUGRIWA-Mahasiswa KKN Kolaborasi Nusantara III Kelompok 10 Desa Bayung Cerik, melaksanakan kegiatan ngaturang ayah pembuatan gelang Tri Datu.

Gelang Tri Datu adalah benang yang digunakan untuk mensimbolisakan Tri Murti dengan tiga warna benang, yaitu merah simbol Dewa Brahma, hitam simbol Dewa Wisnu dan putih simbol Dewa Siwa.

Dalam pelaksanaan ngayah pembuatan gelang Tri Datu di Pura Balai Agung, digunakan untuk sarana Upacara adat yang dinamakan Metebes Ida Bhatara, yaitu prosesi penggantian busana barong ket yang disungsung/disucikan oleh masyarakat Desa Bayung Cerik.

Dalam kegiatan ini mahasiswa KKN Kolaborasi Nusantara III Desa Bayung Cerik melaksanakan kegiatan di Pura Balai Agung yang didampingi oleh ketua STT Desa Bayung Cerik I Wayan Sugiastawa.

Dalam proses pembuatannya kami menghasilkan 2.000 gelang Tri Datu yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat saat malaksanakan prosesi persembahyangan.

Kegiatan ngayah kami diakhiri dengan banyak berbincang-bincang terkait dengan keunikan Desa Bayung Cerik Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. (nas)
@kkn_desabayungcerik2023

.
Pusdok-Humas-Uhnsugriwa
#uhnsugriwa

Peran Aktif Mahasiswa dalam Mendukung Kemajuan Kampus – Universitas Jakarta

Pada hari Jumat, 16 Juli 2021, sivitas akademika FISIP UNIJA mengadakan silahturahmi. Silahturahmi dihadiri Wakil Rektor 3 UNIJA, Ridwan Pohan, S.E., M.Ak., Dekan FISIP UNIJA Drs. Tri Adi Dharma, S.H.,MH, Kepala Unit Penjaminan Mutu FISIP, Drs. Frans Richard, MM, Wakil Dekan 1 FISIP UNIJA, Muhammad Fachrie, S.IP., M.A., Kepala Program Studi Ilmu Politik, Drs. Yusuf DJ Hasani, M.Si, dosen-dosen FISIP UNIJA serta mahasiswa/i FISIP UNIJA. Penyelenggaraan kegiatan ini diketuai oleh Zul Fadhli Sultani, M.Sc, Dosen HI FISIP UNIJA.

Kegiatan ini dihadiri lebih dari 60 mahasiswa FISIP UNIJA

Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FISIP UNIJA, Drs. Tri Adi Dharma, S.H., MH., dan dilanjutkan dengan laporan pelaksanaan kegiatan oleh ketua panitia, Zul Fadhli Sultani, M.Sc. Selanjutnya, mahasiswa dan dosen FISIP UNIJA saling berdiskusi pembelajaran daring, beasiswa dan penerimaan mahasiswa baru. Mahasiswa FISIP UNIJA secara aktif memberikan saran dan masukan kepada fakultas. Hal tersebut tentu saja diterima dengan terbuka agar FISIP UNIJA. Pimpinan FISIP berharap mahasiswa FISIP dapat terus aktif memberikan ide atau gagasan yang konstruktif untuk kemajuan kampus. Pada akhir silahturahmi, sivitas akademika FISIP UNIJA berkomitmen untuk mendukung penerimaan mahasiswa baru FISIP UNIJA.