Tag: Webinar

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta, Seminarkan 5 Paper Di Webinar International Kebahasaan

Tiga program studi dilingkungan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta, yakni Prodi Sastra Indonesia, Prodi Sastra Inggris dan Prodi Sastra Jepang, menggelar kegiatan akhir tahun 2023 dengan mengadakan Webinar International melalui aplikasi zoom meeting dengan mengangkat tema Kajian Bahasa dan Sastra Di Era Digital di Kampus II Universitas Bung Hatta, 17/12/2023.

Ketua pelaksana Temmy Thamrin, S.S., M.Hum., Ph.D dalam sambutannya menyebutkan, bahwa saat ini perkembangan ilmu khususnya Bahasa dan Sastra, sudah sangat berkembang banyak teknologi digital yang memudahkan pemelajar mempelajari ilmu Bahasa dan sastra.

Disebutkan juga, webinar yang diadakan Fakultas Ilmu Budaya Universitas tersebut adalag salah satu implementasi kerja sama FIB Universitas Bung Hata dengan Universitas Illinois University Amerika, dan salah satu pematerinya adalah Rahmi H. Aoyama, Ph.D dari Northern Illinois University, Amerika.

Webinar yang diikuti lebih dari 60 peserta tersebut yang berasal dosen-dosen pengajar Bahasa dan Sastra, Mahasiswa dari beberapa universitas , yaitu BALAI BAHASA PADANG, Universitas Gadjah Mada, STBA JIA, dan Universita Bung Hatta, menghadirkan pembicara Rahmi H. Aoyama, Ph.D dari Northern Illinois University, Amerika, dengan topik Penggunaan tehnologi berbasis AI: Spoken Dialog System (SDS) dalam pengajaran Bahasa Indonesia.

Pembicara kedua Prof. Dr. Diana Kartika, Guru Besar Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta, dengan topik Aplikasi LIKARI Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang. Berikutnya adalah Dr. Yusrita Yanti, M.Hum, Dosen Prodi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta, mengantarkan topik Politeness Principles in Cyber Communication.

Pemakalah selanjutntya Tatang Hariri, PhD dari Universitas Gadjah Mada, dengan topik Anomulus di dalam Bahasa Jepang. Dan pembicara ke lima adalah Dr. Endut Ahadiat, M.Hum, Dosen Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta, mengantarkan topik Mengenal Sastra Digital dan Menjadi Narasi dalam Film (*indrawadi)

Webinar Administrasi Publik UMJ Bahas Isu Stunting di Era Digital


25

Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) terkhusus mata kuliah Seminar Isu Administrasi Publik menggelar webinar nasional series keempat membahas isu stunting di era digital dengan tajuk Mempromosikan Pertumbuhan Sehat dan Best Practice SPBE Pada Pencegahan Stunting di Indonesia, yang digelar secara daring.(18/12/2023).

Baca juga : Webinar Nasional Prodi AP FISIP UMJ: Cegah Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi

Ketua Prodi Administrasi Publik FISIP UMJ, Nida Handayani, S.IP., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan isu stunting saat ini perlu diperhatikan, khususnya administrasi publik yang berperan sebagai pengambilan kebijakan. Nida berharap melalui webinar ini dapat menjadi inspirasi dan ide dalam menanggapi isu yang terjadi.

Dalam kesempatan itu, Dekan FISIP UMJ, Prof. Dr. Evi Satispi, M.Si., sebagai narasumber pertama membahas tentang kebijakan stunting yang ada di Indonesia. Evi menerangkan bahwa digitalisasi pemerintah dapat mengetahui permasalahan di masyarakat dengan adanya data yang konkret. Pemerintah dalam hal ini harus melakukan penanganan stunting berdasarkan kebutuhan masing-masing daerah.

Pada kesempatan yang sama, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Catur Rosidati, S.KM.,M.KM sebagai narasumber kedua menjelaskan tentang penyebab, dampak, dan upaya pencegahan stunting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Rosidati  menjelaskan bahwa pemerintah, akademisi, dan keluarga memiliki peran dalam pencegahan stunting. “Ketika ingin menangani masalah stunting, harus dimulai dari bawah. Pemerintah harus memperhatikan Pembangunan Sumber Daya Manusia dengan kondisi yang sehat, tidak stunting,” Ungkap Rosidati.

Dalam pencegahan stunting, diperlukan komitmen yang melibatkan berbagai stakeholder agar dalam proses pencegahannya dapat berjalan dengan baik. Lebih lanjut Rosidati mengatakan, pencegahan stunting harus dicegah sejak usia remaja dengan cara menjaga kesehatan untuk mencegahh anemia dan kekurangan energi kronik dengan berolahraga dan menjaga pola makan sesuai gizi seimbang.

Sebagai narasumber ketiga, Kepala Dinas Kesehatan Sumedang, Dr. dr. H. Aceng Solahudin Ahmad, M.Kes., membahas tentang best practice SPBE di Sumedang. Pemerintah Sumedang berhasil menurunkan stunting dengan menggunakan sistem digitalisasi melalui aplikasi e- SIMPATI yang berkolaborasi dengan telkomsel untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sumedang. Dengan demikian pemerintah dapat mengintervensi dan mengamati kebutuhan di masing-masing daerah.

Editor : Dian Fauzalia

Webinar Mahasiswa FKM UMJ Angkat Topik Akhiri AIDS Di 2030


44

Dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia,  Mahasiswa Magister Peminatan Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM UMJ) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang menggelar webinar mengangkat topik Bergerak Bersama Komunitas Akhiri AIDS 2030, Rabu, (6/12/2023). Kegiatan ini juga didukung oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dan Pergerakan Anggota Muda IAKMI (PAMI) Nasional.

Baca juga : Mahasiswa FKM UMJ Ikuti Forum Kesehatan Internasional

Webinar yang digelar secara daring ini menghadirkan tiga narasumber diantaranya Ketua Tim Kerja sama HIV PIMS, Dr. Endang Lukitosari, United Nation Programme on HIV and AIDS Indonesia, Bagus Rahmat Prabowo, dr, MScPH, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dr. Dini Anggraeni, MM., sebagai Keynote Speech.

Setiap tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Tema yang diambil pada webinar kali ini menggaris bawahi bahwa kolaborasi, keterlibatan aktif masyarakat, dan komitmen bersama menjadi penting untuk mencapai target global dalam mengeliminasi AIDS di tahun 2023. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dr. Dini Anggraeni, MM.

AIDS merupakan salah satu penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian, sehingga penting untuk memunculkan kesadaran dan tindakan dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh komunitas global terkait HIV dan AIDS.  Peran aktif komunitas adalah kunci utama dalam mencapai tujuan untuk menciptakan perubahan positif, memberikan dukungan dan menghancurkan dinding stigma yang terkadang masih menjadi punggawa bagi pencegahan HIV AIDS.

“Dengan bergerak bersama kita dapat membangun lingkungan yang mendukung, memberdayakan dan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat,” Ungkap Dini. Lebih lanjut Dini mengatakan bahwa Dinas Kesehatan kota Tangerang berkomitmen untuk mengeliminasi AIDS di 2030 dengan menyediakan pelayanan yang ramah, terjangkau, dan berkualitas.

Ketua Tim Kerja sama HIV PIMS, Dr. Endang Lukitosari, MPH., sebagai narasumber pertama menjelaskan tentang Komitmen Kementerian Kesehatan dalam eliminasi AIDS 2023. Mengawali pemarapan, Endang menjelaskan tentang data epidemi HIV di Indonesia dan target ending AIDS. “Dalam data HIV-AIDS, kita semua harus bisa berkolaborasi menghasilkan data, mengkoreksi, dan memanfaatkan data menjadi advokasi yang bisa menjadi kebijakan,” Jelas Endang.

Adapun strategi ending AIDS yang dicanangkan meliputi percepatan pencapaian 95% orang mengetahui status HIV melalui tes deteksi dini, 95% dari ODHIV mendapatkan pengobatan ARV, dan 95% ODHIV ON ARV Virus Tersupresi. Peran komunitas harus mampu mendukung temuan kasus pada kelompok populasi kunci.

Endang menyebut tantangan yang dihadapi dalam penurunan angka AIDS yakni upaya pencegahan belum cukup efektif, belum semua fasilitas kesehatan memberi pelayanan pengobatan HIV, banyak lost to follow up dari ODHIV, dan banyak ODHIV yang belum mendapat akses untuk tes viral load.

United Nation Programme on HIV and AIDS Indonesia, Bagus Rahmat Prabowo, dr, MScPH, yang hadir sebagai narasumber kedua memaparkan tentang Peran Komunitas dalam melakukan penjangkauan, pendampingan, dan perlindungan kpeada ODHV. Menurutnya, komunitas memainkan peran penting dalam pencegahan HIV, pendampingan ODHIV, perlindungan hak-hak, mengurangi stigma, dan mendukung kesetaraan Kesehatan karena komunitas memiliki akses yang lebih baik ke ODHIV di lingkungan sekitarnya. Integrasi program HIV dengan komunitas dapat meningkatkan akses ke layanan dan mendukung individu yang terinfeksi HIV secara holistic.

Selain itu, edukasi dan peningkatan kesadaran tentang HIV adalah kunci untuk mengurangi stigma, meningkatkan pemahaman, dan mendorong tindakan positif. Kolaborasi antara sektor pemerintah, swasta, akademisi, media, dan organisasi masyarakat diperlukan untuk mengatasi tantangan HIV. Dukungan emosional dan sosial dari komunitas juga menjadi kunci dalam membantu ODHIV untuk hidup sehat dan berkontribusi pada upaya global untuk mengakhiri AIDS.

Sebagai narasumber ketiga, Majelis Pakar Pengurus Pusat IAKMI, Husein Habsy, SKM., M.Comm. menjelaskan tentang Peran Organisasi Profesi dalam eliminasi AIDS 2023. “Sebagai sebuah organisasi profesi, fokus utama yang dilakukan adalah penguatan kompetensi dari para anggota. Namun,  pada beberapa isu para anggota dan pengurus mampu untuk menjalankan berbagai intervensi sesuai dengan minatnya termasuk pada bidang kesehatan masyarakat,” Ujar Husein.

IAKMI merupakan salah satu organisasi Kesehatan masyarakat yang bersifat independen dan multidisipliner dalam bidang Kesehatan masyarakat untuk kepentingan Kesehatan masyarakat. Adapun peran tenaga kesmas dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS diantaranya pengelolaan program HIV-AIDS, melakukan temu ilmiah, seminar, workshop, training on HIV-AIDS, melakukan pengabdian masyarakat berupa edukasi/penyuluhan, konsultasi, melakukan publikasi seperti jurnal, buku, artikel, dan turut berkontribusi untuk mencapai target ending AIDS 2023.

Editor : Dian Fauzalia

Webinar PSGA UMJ Teladani Sosok Perempuan Perawi Hadis

Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Muhammadiyah Jakarta (PSGA UMJ) gelar webinar bertajuk Islam, Perempuan, dan Peradaban, Kamis (21/09/2023). Menghadirkan Dr. Nahlah Shabry El-Siedy, Dekan Fakultas Studi Islam Universitas Al-Azhar Mesir, webinar berlangsung sangat interaktif membahas sosok perempuan perawi hadis.

Baca juga : PSGA UMJ Gelar Kajian Keilmuan Perempuan di Bulan Ramadan

Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., mengapresiasi webinar yang mengangkat tema perempuan tersebut. “Islam itu agama pembebas perempuan. Semoga seminar ini dapat menghasilkan pandangan baru tentang Perempuan,” ungkapnya.

Ma’mun juga mengatakan bahwa tokoh perempuan Islam lainnya seperti Khodijah, Aisyah, dan Fatimah adalah sederet nama yang mewarnai perkembangan Islam pada masa itu. Menurutnya Islam adalah satu-satunya agama yang memiliki posisi tegas soal perempuan karena aturan yang dijelaskan Al-Qur’an soal pembagian zakat, waris, dan poligami menunjukkan tingginya derajat perempuan.

Para peserta sangat antusias berdiskusi dengan Dr. Nahlah Shabry El-Siedy yang membahas riwayat hidup Karimah Al-Marwaziyyah Ummul Kiram r.a.

Karimah Marwaziyyah dijuluki sebagai amirul mukminin fil hadis. Sifat jujur, amanah, dan ’adalah (kepatutan) melekat di pribadinya sejak dini. Ini mengundang kepercayaan para ulama untuk menimba ilmu pada perempuan berjuluk Ummul Kiram (ibu orang-orang mulia).

Karimah merupakan sosok perempuan perawi (sanad) otoritatif dari shahih Bukhari. Sanadnya ke Bukhari ia peroleh dari Abu Haitsam al-Kusymahani, Dhahir Ibnu Ahmad Assarkhasi, dan Abdullah Ibnu Yusuf bin Bamuwaih as-Ashbahani.

Sejarawan ad-Dzahabi menggambarkan Karimah sebagai sosok perempuan agung, ahli ilmu, dan mempunyai sanad hadis yang berkualitas. Karimah seorang figur yang produktif berkarya. Karya tulis yang dihasilkan sepanjang hidupnya mencapai 100 kitab.

Karimah merupakan sosok yang sangat mencintai ilmu. Riwayat menyebut ia memilih lajang hingga akhir hayat karena kesibukannya mendalami dan mencintai ilmu. Hal ini terbukti dengan ketinggian ilmu yang dimilikinya dan menempatkannya sebagai ahli hadis perempuan.

Perempuan muliah ini wafat di Mekkah 463 H pada usia 100 tahun. Dikisahkan pula Karimah tidak pernah membedakan jenis kelamin dan menerima siapa pun yang hendak belajar kepadanya. Beberapa ulama besar yang belajar di antaranya Hafizd Abu Bakar al-Khatib al-Baghdadi pengarang kitab sejarah ternama Tarikh Baghdad.

Abu Dzar, pakar hadis dari Harrah menyarankan muridnya agar hanya mengambil riwayat Bukhari dari Karimah. Dari kisah itu, dapat diambil kesimpulan bahwa seorang perempuan hendaknya meneladani karakter unggul yang ada dalam diri Karimah. Perempuan dapat menjadi suluh peradaban.

Editor : Budiman


18

USAHA PELESTARIAN BAHASA BALI, UKM KBB UHN SUGRIWA LAKSANAKAN WEBINAR KEBAHASAAN

DENPASAR, UHN SUGRIWA – Webinar kebahasaan merupakan program kerja tahunan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keterampilan Berbahasa Bali, yang pada tahun ini bertemakan “Tata Kramaning Mabebaosan Basa Bali”. Tujuan dari webinar ini yaitu menyosialisasikan tata cara berbicara bahasa Bali kepada generasi muda, khususnya mahasiswa UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Sabtu (24/06/2023).

Acara webinar dibuka oleh Pembina UKM Keterampilan Berbahasa Bali, Dr. Drs. I Wayan Sugita M.Pd. Dalam sambutannya, ia menyampaikan kemahiran dalam berbahasa Bali tidak boleh kimud (malu) atau takut. Narasumber, yakni dosen Pendidikan Bahasa Bali dan Sastra Agama, Ni Made Ayu Susanthi Pradnya Paramitha S.Pd.B.,M.Pd, memberikan materi dan ilmu yang bermanfaat bagi peserta webinar, utamanya tata cara berbicara dalam bahasa Bali yang baik dan benar.

Sejumlah 175 orang peserta mengikuti webinar ini dengan sangat antusias. Peserta yang merupakan mahasiswa UHN I Gusti Bagus Sugriwa ini memiliki minat yang cukup besar terhadap keberadaan Bahasa Bali.

Diharapakan pelaksanaan webinar kebahasaan ini dapat membuka pola berpikir bahwa bahasa Bali tidaklah sulit untuk dipelajari dan diterapkan di kehidupan sehari-hari. Sehingga sebagai generasi muda jangan sampai tidak tahu bahkan tidak peduli dengan keberadaan bahasa ibu, yaitu bahasa Bali sebagai bahasa daerah yang patut dilestarikan. (nas/sas).
Pusdok-Humas-Uhnsugriwa
#uhnsugriwa

Ceremonial Penandatangan MOU antara Univesitas Esa Unggul dengan Universitas Dwijendra Bali Serta Webinar Kolaborasi Fakultas Teknik

Ceremonial Penandatangan MOU Serta Webinar dilakukan secara Online

Esaunggul.ac.id, Dalam rangka mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi yang lebih baik serta senantiasa terus meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Perguruan Tinggi, Universitas Esa Unggul dan Universitas Dwijendra Bali menggelar penandatanganan MoU kerja sama serta Webinar Kolaborasi Fakultas Teknik pada Rabu, 07 Juni 2023 yang dilaksanakan secara Online.

Kegiatan Ceremonial Penandatangan MOU serta webinar ini bertemakan : “The Future of Work in a Digital World: Challenges and Innovations”. Dengan menjalin kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dalam sistem pendidikan dan bermanfaat bagi civitas akademika bukan hanya bagi kedua institusi, tapi juga untuk para pemangku kepentingan lainnya .

Tak Cuma Universitas Esa Unggul dan Universitas Dwijendra yang berpartisipasi dalam kegiataan ini ada beberapa Universitas di Indonesia yang mengikuti Webinar kali ini. Adapun nama – nama perguruan tinggi dan Perusahaan Industri Indonesia  yang hadir dan Kolaborasi ini ialah :

  • PT Cakap
  • Universitas Dwijendra
  • Universitas Udayana
  • Universitas Terbuka Denpasar
  • Politeknik Negeri Bali
  • Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Universitas Satya Negara Indonesia
  • Universitas Pendidkan Ganesha
  • Universitas Esa Unggul

Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma A.P., S.T., M.B.A., IPU, ASEAN Eng

Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma A.P., S.T., M.B.A., IPU, ASEAN Eng. menambahkan bahwa harapannya dan manfaat tersebut bukan hanya bagi kedua institusi, tapi juga untuk para pemangku kepentingan lainnya yaitu terutama peserta didik, dunia industri dan juga masyarakat secara umum.

“memang perguruan tinggi  dalam  menjalankan misinya dalam Akademika harus besinergi dengan kampus lain dalam berbagai macam tantangan Internal maupun Eksternal, dalam menghadapi tantangan ini kita perlu melakukan Kersa sama. Semoga kerja sama ini bisa saling belajar antar Akademika kedua Universitas, tutupnya”.