MENDALO,- Sebanyak 4 (empat) Guru Besar Universitas Jambi (UNJA) dilaporkan telah resmi mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Rektor UNJA periode 2024-2028 pada hari terakhir pendaftaran, Jumat (15/9/23).
Ketua Panitia Pemilihan Rektor (Pilrek) UNJA, Dr. Taufik Yahya, S.H., M.H. menyampaikan bahwa pihak panita telah melakukan persiapan piket harian selama tahapan pendaftaran Pilrek UNJA berlangsung.
4 nama Bakal Calon Rektor UNJA yang telah mendaftarkan diri yakni:
Pertama, Prof. Dr. Ir. Hj. Nurhayati, M.Sc.agr. Guru Besar dari Fakultas Peternakan dan pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Peternakan UNJA Periode 2017-2021.
Kedua, Prof. Dr. H. Haryadi, S.E., M.M.S. Guru Besar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UNJA.
Ketiga, Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D., yang saat ini merupakan Rektor UNJA dan pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UNJA periode 2014-2018.
.
Serta yang keempat, Prof. Dr. Helmi, S.H., M.H. Guru Besar Fakultas Hukum UNJA dan pernah menjabat sebagi Dekan Fakultas Hukum periode 2017-2021.
Dr. Taufik Yahya, S.H., M.H. selaku Ketua Panitia Pemilihan Rektor menyatakan bahwa tidak akan dilakukan perpanjangan waktu pendaftaran Pilrek UNJA.
“Sampai hari terakhir pendaftaran, sudah terdaftar empat Bakal Calon Rektor UNJA sehingga sudah dapat dipastikan tidak ada masa perpanjangan pendaftaran,” ungkap beliau.
Setelah masa pendaftaran Bakal Calon Rektor berakhir pada Jumat (15/9/23), Tim Panitia Pilrek UNJA akan melakukan verifikasi pada Senin, 18 September 2023. Penetapan Bakal Calon Rektor dan Pengambilan Nomor Urut Bakal Calon Rektor akan dilakukan pada 5 Oktober 2023.
Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengukuhkan dua Guru Besar baru, yaitu Prof. Dr. Dra. Andriyani, M.Ag, M.KM., dan Prof. Dr. Gofur Ahmad, S.T, M.M. Acara pengukuhan digelar di Auditorium dr. Syafri Guricci, Selasa (22/08/2023).
Baca juga : Guru Besar UMJ Ciptakan Inovasi Human Big Data
Prof. Dr. Dra. Andriyani, M.Ag., diangkat sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Islam berdasarkan SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nomor 37256/M/07/2023 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen. Andriyani merupakan Guru Besar urutan ke-31 di tahun 2023 dengan angka kredit sebesar 850.
Sementara itu, Prof. Dr. Gofur Ahmad, ST. MM., diangkat sebagai Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia berdasarkan SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nomor 19384/MPK.A/KP.05.01/2022 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen. Gofur menerima SK pada Maret 2022 dengan perolehan angka kredit sebesar 854.
Dalam acara pengukuhan ini, Prof. Andriyani menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Tasawuf, Kesehatan Spiritual, dan Pendidikan Agama: Refleksi Terhadap Pengalaman Diskursus Tasawuf dan Fiqih dalam Penggalan Sejarah Umat Islam Indonesia”. Sedangkan Prof. Gofur menyampaikan orasi ilmiah tentang “Human Intelligence Management: Human Challenge“.
Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menyampaikan ucapan selamat dan ungkapan rasa bangganya pada kedua Guru Besar ini. Ma’mun juga mengungkap keistimewaan pengukuhan kali ini karena kedua Guru Besar baru ini merupakan kakak-beradik.
Selanjutnya Ma’mun mengatakan bahwa gelar Guru Besar merupakan hal yang lazim bagi seorang dosen, sebagai bagian dari rangkaian jabatan fungsional setelah Lektor Kepala. Artinya, gelar Guru Besar hanya bisa dimiliki oleh seorang dosen. Oleh sebab itu, selain gelar Doktor Honoris Causa, Ma’mun tegas menyatakan tidak akan memberikan gelar Guru Besar Kehormatan.
“Nalar saya tidak memahami kebijakan pemberian gelar Profesor Kehormatan. InsyaAllah, selama saya jadi Rektor, saya tidak akan menerbitkan gelar profesor kehormatan. Bagi saya ini hal prinsip yang akan mencederai akal sehat. Semestinya kebijakan ini tidak ada,” tegas Ma’mun.
Senat UMJ, Rektor UMJ, Guru Besar tamu dari Universitas Hasanuddin Makassar Prof. Sukri Palutturi, SKM. M.Sc, PH. Ph.D., bersama Prof. Gofur Ahmad, ST., MM., dan Prof. Andriyani, M.Ag., M.KM., seusai pengukuhan di Auditorium dr. Syafri Guricci, Selasa (22/08/2023).
Pada kesempatan itu juga Ma’mun mengungkapkan rasa bangga atas kelahiran dua Guru Besar UMJ, setelah beberapa bulan lalu UMJ baru saja mengukuhkan dua Guru Besar dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan. Menurutnya, ini merupakan prestasi bagi UMJ sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang merupakan lembaga pendidikan yang mandiri.
“Saat ini kebijakan Pemerintah masih sangat diskriminatif. Ada pembeda yang jelas dan tegas antara PTN dan PTS. Kebijakan terakhir, PTN boleh menerima mahasiswa sebanyak mungkin, seolah pemerintah menganggap PTS tidak penting. Padahal jumlah PTS 90% dari seluruh PT di Indonesia, sedangkan PTN hanya 10% saja. Bayangkan apabila yang 90% ini tutup berjamaah, Pemerintah mau apa?” tutur Ma’mun.
Ma’mun berharap ke depannya nanti Indonesia akan memiliki pemimpin dan menteri yang dapat mengubah kebijakan-kebijakan paradoks sebagaimana yang dijelaskannya.
Pernyataan Ma’mun terkait kebijakan pemberian gelar Guru Besar Kehormatan ditanggapi oleh Ketua Badan pembina Harian UMJ, Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed. Menurutnya, UMJ adalah salah satu perguruan tinggi yang selektif memberikan gelar kehormatan. Diketahui sampai pada usianya yang hampir menginjak 68 tahun ini, UMJ baru memberikan gelar Doktor Honoris Causa pada dua orang, yaitu Ir. Soekarno dan Ustaz Adi Hidayat.
Mu’ti juga mengomentari orasi ilmiah Prof. Gofur yang membahas tentang big data. “Muhammadiyah yang dianggap modern ini belum memiliki data valid tentang jumlah anggota. Tentu saja soal big data menjadi masalah serius di Muhammadiyah. Apa yang baru disampaikan Prof. Gofur telah memperkuat yang ditulis para ahli tentang big data. Hal ini penting bagi Muhammadiyah agar bisa lebih baik menggerakkan umat dalam membangun masyarakat Indonesia yang berkemajuan. Maka kami mendukung Prof. Gofur,” ujar Mu’ti.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., memaparkan bahwa tingkatan dalam jabatan akademik mempengaruhi kepentingan institusi. Oleh karenanya, setiap dosen seharusnya dapat menjadi Guru Besar.
“Di dalam proses akreditasi, yang dilihat adalah tingkatan Rektor ke atas. Saya berharap pak Rektor dapat mendorong para dosen UMJ untuk menaikan jabatan akademiknya hingga tingkat Guru Besar. UMJ memiliki skor 360 ke atas. InsyaAllah dalam waktu dekat UMJ akan submit ke BAN-PT untuk proses menjadi universitas unggul,” tutur Toni.
Toni juga memberi apresiasi atas kinerja Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., karena UMJ telah melahirkan Guru Besar yang membanggakan. Ia juga menyarankan Rektor UMJ untuk membuat forum Guru Besar. Nantinya para Guru Besar ini akan memberikan motivasi kepada para dosen untuk lebih semangat menempuh akselerasi Guru Besar.
“Kami sangat yakin UMJ mampu menjadi inspirasi untuk Perguruan Tinggi lainnya dan menjadi teladan Jakarta untuk Indonesia,” tutup Toni.
Pengukuhan Guru Besar dihadiri oleh Senat UMJ, Ketua Badan Pembina Harian UMJ Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Ketua Senat UMJ Prof. Dr. Masyitoh, M.Ag., para Wakil Rektor, Dekan dan para Wakil Dekan di lingkungan UMJ, Ketua LLDIKTI Wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Jamhari Makruf, MA., Guru Besar tamu dari Universitas Hasanuddin Makassar Prof. Sukri Palutturi, SKM. M.Sc, PH. Ph.D, serta keluarga dan kerabat kedua Guru Besar yang dikukuhkan.
Esaunggul.ac.id, Lembaga pemeringkatan perguruan tinggi dunia, 4 International College and Universities (4ICU) UniRank , telah merilis daftar Universitas negeri dan swasta terbaik di Indonesia untuk edisi 2023. Data tersebut berisi peringkat 585 perguruan tinggi , baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memenuhi kriteria seleksi uniRank.
Peringkat Universitas Esa Unggul Versi UniRank 2023 ,3 PTS Se- Jakarta,10 PTS Se- Indonesia 34 PT Se- Nasional, Berdasarkan Data Badan Pusat Statistk tahun 2022 menyebut ada 279 perguruan tinggi di DKI Jakarta . Dari 279 kampus di Jakarta, UniRank hanya memasukkan 54 perguruan tinggi dalam penilaian. Universitas Esa Unggul naik 15 Peringkat dari sebelumnya peringkat 49 menjadi 34 untuk nasional, rangking di Jakarta dari rangking 4 menjadi rangking 3 dan rangking PTS nasional dari 19 menjadi rangking 10.
Rektor Universitas Esa Unggul Dr. Ir. Arief Kusuma A.P., ST., MBA., IPU, ASEAN Eng. sangat mengapresiasi ini menurut Arief Sisi positifnya adalah kita dapat mengecek seberapa bagus sebuah universitas di negeri sendiri maupun luar negeri secara praktis. Karena metode dan komponen yang digunakan adalah berbasis algoritma, maka kita juga dapat mempertimbangkan pilihan keaktifan sebuah universitas. Hal tersebut berdasarkan penilaian Kepopuleran sebuah universitas inilah cara 4ICU/UniRank University Rankings dalam melakukan penilaian universitas untuk menyajikan data pemeringkatan.
Arief melanjutkan, Universitas Esa Unggulberada di bawah naungan LLDIKTI 3 menjadi kampus yang banyak dipilih calon siswa untuk melanjutkan studinya. Hal ini karena Universitas Esa Unggul telah bermitra dengan Arizona State University (ASU) dan Cintana Alliance, telah mewujudkan visi Universitas Esa Unggul untuk menjadi universitas kelas dunia, dan memberikan pendidikan unggul kepada siswa di seluruh Indonesia.
Selama tujuh tahun terakhir, Arizona State University dinobatkan sebagai universitas paling inovatif oleh US News and World Report dan salah satu universitas paling bergengsi di dunia versi Times Higher Education. Arizona State University juga merupakan rumah bagi beberapa undergraduates teaching peringkat teratas di Amerika Serikat (AS).
Bandar Lampung – Universitas Bandar Lampung (UBL) kembali menambah Guru Besar setelah Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II Prof. Dr. Iskhaq Iskandar M.Sc menyerahkan secara langsung Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Akademik Guru Besar atas nama Dr. I Ketut Seregig, M.H dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi kepada Rektor UBL yang diwakili oleh Wakil Rektor II UBL Drs. Harpain, M.A T, M M pada Kamis, 10/8/2023 di ruang rapat lantai 2 gedung Rektorat UBL.
“Alhamdulillah hari ini Kepala LLDikti Wilayah II Prof. Dr. Iskhaq Iskandar M.Sc menyerahkan secara langsung Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Akademik Profesor atas nama salah dosen Program Studi Ilmu Hukum UBL Dr. I Ketut Seregig, MH. Hal ini tentu membanggakan bagi seluruh civitas academica UBL karena proses meraih jabatan akademik tertinggi ini bukanlah hal yang mudah untuk dilalui. Tentu saja ini tidak lepas dari dukungan pihak kampus, khususnya Rektor UBL untuk terus mendorong peningkatan kualifikasi dosen ke jenjang Guru Besar,” ungkap Harpain.
Dalam sambutannya, Kepala LLDikti Wilayah II menyampaikan ucapakan selamat sekaligus memberikan beberapa pesan kepada Prof. Dr. I Ketut Seregig, SH, MH. “Dengan keluarnya SK ini, Prof I Ketut Seregig menjadi Profesor ke 37 di lingkungan LLDikti Wilayah II. Penambahan Guru Besar ini merupakan berkah bagi UBL sekaligus menunjukkan kematangan dalam suatu bidang ilmu dan juga pengelolaan sumber daya manusianya. Dan saya menitipkan kepada Prof Ketut agar dapat melahirkan lagi Guru Besar lainnya sekaligus menjadi mata air yang jernih yang mengalirkan banyak ilmunya sehingga banyak orang yang dapat menikmatinya. Karena hakekatnya sebagai seorang Guru Besar harus dapat terus mengembangkan bidang keilmuannya tidak dibatasi oleh pagar kampus akan tetapi harus keluar kampus karena karyanya dinantikan oleh bangsa Indonesia. Dengan bertambahnya Guru Besar ini saya juga mendorong agar UBL untuk membuka program S3 Ilmu Hukum,” ungkap Prof Iskhaq.
Terpisah, Prof I Ketut Seregig menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam proses meraih jenjang Guru Besar ini. “Terima kasih atas support yang tiada hentinya kepada Rektor UBL, Kepala LLDikti Wilayah II, Dekan dan Kaprodi Ilmu Hukum serta teman teman sejawat dan seluruh civitas academica UBL. Saya akan menjalankan apa apa yang sudah disampaikan oleh Kepala LLDikti Wilayah II tadi dan akan terus berupaya memberikan karya terbaik dibidang keilmuan saya,” pungkasnya.
Esaunggul.ac.id, Penyakit hepatitis masih merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia termasuk di Indonesia. Hari Hepatitis Sedunia (World Hepatitis Day) diperingati pada tanggal 28 Juli setiap tahunnya guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah global virus hepatitis ini dan upaya pencegahannya. Lantas bagaimana tentang Hari Hepatitis Sedunia tahun 2023 ini, berikut ini rangkuman hasil perbincangan dengan Prof. Maksum Radji, Gurubesar Mikrobiologi, Prodi Farmasi FIKES, Universitas Esa Unggul Jakarta.
Sejarah Hari Hepatitis Sedunia
Apa kata Guru Besar Mikribiologi Esa Unggul Tentang Peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2023
Menurut Prof. Maksum, dengan melansir laman https://www.edudwar.com/world-hepatitis-day/ peringatan hari hepatitis sedunia ini dimulai ketika berbagai kelompok pasien hepatitis di Eropa dan Timur Tengah memperingati Hari Kesadaran Hepatitis C Internasional pada tanggal 1 Oktober 2004. Selain itu, sejumlah kelompok lain juga merayakan hari Hepatitis pada hari yang berbeda. Berdasarkan pertimbangan akan pentingnya untuk memperingati hari tersebut, maka pada tahun 2008 World Hepatitis Alliance dan kelompok pasien hepatitis mendeklarasikan tanggal 19 Mei sebagai Hari Hepatitis Sedunia yang pertama. “Kemudian pada bulan Mei 2010 berdasarkan resolusi sidang Majelis Kesehatan Dunia PBB yang ke-63, tanggal 28 Juli dipilih sebagai pengganti 19 Mei untuk diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia. Hari itu dipilih untuk menghormati Peraih Nobel Baruch Samuel Blumberg, penemu virus hepatitis B, dimana tanggal 28 Juli tersebut merupakan hari ulang tahunnya. Sejak tahun 2011, setiap tanggal 28 Juli diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia”, ungkapnya. “Dr. Blumberg telah menemukan dan mengidentifikasi virus hepatitis B pada tahun 1967, dan dua tahun kemudian ia berhasil mengembangkan vaksin hepatitis B yang pertama. Berdasarkan temuan yang luar biasa tersebut Dr. Blumberg mendapatkan Hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1976”, tambah Prof.Maksum.
Tema dan makna Hari Hepatitis Sedunia tahun 2023
Menurut Prof. Maksum Hari Hepatitis Sedunia yang diperingati setiap tanggal 28 Juli di seluruh dunia ini merupakan salah satu upaya penting untuk meningkatkan kesadaran tentang berbagai jenis hepatitis dan penularannya, serta memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian virus hepatitis, meningkatkan cakupan vaksin hepatitis B dan tanggap global terhadap penyakit hepatitis. Prof. Maksum menambahkan bahwa dengan melansir laman resmi WHO, tema Hari Hepatitis Sedunia 2023 adalah “One Life, One Liver” yang artinya “Satu Kehidupan, Satu Hati”. Tema ini merupakan ajakan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap hepatitis karena penyakit hepatitis ini dapat menghilangkan satu nyawa dan satu hati yang dimiliki oleh setiap manusia.
Penyakit Hepatitis
Prof. Maksum menjelaskan bahwa hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh beberapa jenis virus dan senyawa lain yang dapat menyebabkan berbagai gejala medis, dimana beberapa di antaranya bisa berakibat fatal. Ada lima galur utama virus hepatitis yaitu tipe A, B, C, D, dan E, yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis, “Masing-masing galur virus hepatitis berbeda dalam cara penularan, tingkat keparahan penyakit, distribusi geografis, dan metode pencegahannya. Khususnya virus hepatitis tipe B dan C menyebabkan penyakit kronis dan merupakan penyebab utama kasus sirosis hati, kanker hati, dan kematian akibat virus hepatitis”, paparnya. Prof. Maksum menambahkan bahwa saat ini diperkirakan sebanyak 354 juta orang di seluruh dunia hidup dengan hepatitis B atau C. Indonesia merupakan salah satu negara dari 20 negara dengan kasus penyakit hepatitis tertinggi di dunia. Secara global prevalensi hepatitis B mencapai 2 miliar kasus. Sebanyak 240 juta di antaranya adalah kronis dan berisiko berkembang menjadi kanker hati. Hepatisis B menyebabkan angka kematian yang tinggi, sekitar 500-700 ribu per tahun. Mengutip data yang dilansir dari Kemekes RI, Prof. Maksum menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2022, sekitar 7,1 persen atau 18 juta masyarakat Indonesia terinfeksi hepatitis B, dimana sekitar 35.757 bayi lahir dengan hepatitis B. Hal ini menunjukkan bahwa risiko penularan virus hepatitis khususnya hepatitis B, C, dan D terjadi secara vertikal langsung dari Ibu ke bayinya sangat tinggi. Selain itu transmisi virus hepatitis B, C, dan D dapat terjadi melalui cairan tubuh (air ludah, cairan sperma), penggunaan alat tindik atau tato, maupun penggunaan jarum suntik tidak steril pada pengguna narkoba. Separuh dari dari jumlah tersebut sangat berisiko menjadi hepatitis kronis.
Gejala Klinis
Menurut Prof. Maksum, umumnya orang yang terinfeksi virus hepatitis A, B, C, D atau E hanya menunjukkan gejala ringan. Namun, setiap galur virus dapat menyebabkan gejala yang lebih parah. Gejala hepatitis A, B dan C antara lain termasuk demam, malaise, kehilangan nafsu makan, diare, mual, urin berwarna gelap dan kulit serta bagian putih mata menguning. Dalam beberapa kasus, virus juga dapat menyebabkan infeksi hati kronis yang nantinya dapat berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati, hingga risiko kematian. Hepatitis D (HDV) hanya ditemukan pada orang yang sudah terinfeksi hepatitis B (HBV); namun, infeksi ganda HBV dan HDV dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah dan prognosis yang lebih buruk, termasuk percepatan perkembangan menjadi sirosis hati. Gejala klinis Hepatitis E (HEV) dimulai dengan demam ringan, nafsu makan berkurang, mual dan muntah yang berlangsung selama beberapa hari. Beberapa orang dapat mengalami sakit perut, gatal (tanpa lesi kulit), ruam kulit atau nyeri sendi. Mereka mungkin juga menunjukkan penyakit kuning, dengan urin gelap dan tinja pucat, dan gejala pembesaran hati (hepatomegali), atau gagal hati akut.
Upaya Pencegahan dan Pengobatan
Menurut Prof. Maksum, angka kesakitan dan kematian akibat infeksi virus hepatitis sangat tinggi. Oleh sebab itu upaya pencegahan menjadi faktor yang penting. “Saat ini vaksin hepatitis yang aman dan efektif telah tersedia untuk mencegah virus hepatitis B (HBV). Vaksin ini juga dapat mencegah perkembangan virus hepatitis D (HDV) dan jika diberikan saat bayi lahir dapat mengurangi risiko penularan dari ibu ke anak. Selain itu infeksi hepatitis B kronis dapat diobati dengan senyawa antivirus. Pengobatan dapat memperlambat perkembangan sirosis hati, mengurangi kejadian kanker hati dan meningkatkan kelangsungan hidup. Vaksin untuk mencegah infeksi hepatitis E (HEV) juga tersedia, walaupun saat ini belum tersedia secara luas”, imbuhnya. Prof, Maksum juga menjelaskan bahwa hepatitis C (HCV) dapat menyebabkan infeksi akut dan kronis. Beberapa orang sembuh dengan sendirinya, sementara yang lain dapat terjadi komplikasi lebih lanjut, termasuk sirosis atau kanker. Obat antivirus dapat menyembuhkan lebih dari 95% orang dengan infeksi hepatitis C, sehingga mengurangi risiko kematian akibat sirosis dan kanker hati. Sedangkan Virus hepatitis A (HAV) merupakan virus hepatitis yang paling umum terjadi di negara-negara yang tingkat sanitasinya kurang baik akibat akses ke sumber air bersih terbatas dan adanya risiko makanan yang terkontaminasi. Vaksin yang aman dan efektif juga tersedia untuk mencegah hepatitis A. Sebagian besar infeksi HAV bersifat ringan, dengan sebagian besar dapat pulih sepenuhnya dan menghasilkan imunitas tubuh terhadap infeksi virus hepatitis A. “Upaya pencegahan menjadi faktor yang penting pada penyakit hepatitis. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara meningkatkan pola hidup bersih dan sehat, mengonsumsi makanan yang sehat, hindari merokok dan alkohol, serta hindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril secara bersama dan program vaksinasi guna mencegah penularan hepatitis dari ibu ke bayinya”, tutup Prof. Maksum, mengakhiri perbincangan ini.
Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) masuk posisi 5 besar dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia yang memiliki jumlah penelitian terbanyak berdasarkan bidang fokus dalam kurun waktu 2019-2022.
Data ini termuat dalam pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) yang bertemakan Penguatan Ukhuwah Untuk Bersinergi Memajukan Negeri. Munas pertama Konsorsium LPPM ini diadakan di The Sunan Hotel, Solo, Senin dan Selasa, (17-18/07/2023).
Baca Juga : Penelitian UMJ Menang Pendanaan Matching Fund Kedaireka 2023
Konsorsium LPPM merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyatukan PTMA se-Indonesia agar bersama-sama meningkatkan riset, pengabdian, dan publikasi. UMJ menjadi salah satu PTMA yang berada di posisi teratas pada setiap aspek penelitian, pengabdian, dan publikasi.
Tidak hanya pada aspek jumlah penelitian, UMJ juga menempati posisi 5 besar dan 7 besar PTMA yang memiliki jumlah dosen terdaftar SINTA terbanyak, meraih dana penelitiaan berdasarkan bidang fokus, jumlah publikasi SINTA, Jumlah HKI terbanyak sepanjang tahun 2022, jumlah TKT penelitian paling banyak dalam kurun waktu 2019-2022, dan jumlah SINTA Score terbanyak dalam kurun waktu 2019-2021.
Munas Konsorsium LPPM dihadiriri oleh 20 PTMA se-Indonesia di antaranya Universitas Muhammadiyah Surakarta yang menjadi tuan rumah acara, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Prof. Dr. Hamka, Universitas Muhammadiyah Tangerang, dan lain-lain.
MENDALO,- Universitas Jambi (UNJA) akan melaksanakan pengukuhkan 7 Guru Besar baru pada 27 Juli 2023 di Gedung Balairung Pinang Masak, UNJA Mendalo. Pengukuhan tersebut dilaksanakan dalam Rapat Terbuka Senat UNJA.
Tambahan 7 Guru Besar baru tersebut membuat UNJA kini memiliki 43 Guru Besar aktif. Rinciannya ialah 5 Guru Besar yang berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) serta 2 Guru Besar yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Drs. Kamid, M.Si. (bidang Ilmu Pendidikan Matematika);
Dekan FEB, Prof. Dr. Junaidi. S.E., M.Si. (bidang Ilmu Kependudukan dan Ketenagakerjaan);
Wadek III FEB, Prof. Dr. Shofia Amin, S.E., M.Si. (bidang Ilmu Manajemen Sumberdaya Manusia);
Kaprodi PGPAUD FKIP, Prof. Dr. Drs. Hendra Sofyan, M.Si. (bidang ilmu Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini);
Sekretaris Prodi Doktor Kependidikan, Prof. Urip Sulistiyo, S.Pd., M.Ed., Ph.D. (bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris);
Dr. Drs. H. Firman, M.Si. (bidang Ilmu Manajemen Pendidikan);
Dr. Dra. Muazza, M.Si. (bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia).
Nantinya, setiap Guru Besar yang dikukuhkan akan melakukan orasi ilmiah sesuai bidang ilmu masing-masing di hadapan seluruh anggota Senat dan undangan yang hadir.
Tim dari Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta yakni Ir.Cahayahati,MT (ketua tim), Mirzazoni,ST,MT dan Dr.Hidayat,ST.,MT mengunjungi sekaligus menjajaki kerjasama dengan 3 perusahaan industry besar di Provinsi Riau, dalam rangka pelaksanaan program Hibah PKKM 2023 program studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta.
Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Indah Kiat Pulp & Paper TBK, PT.Perkebunan Nusantara V Pekanbaru dan PT.Kreasijaya Adhikarya Dumai.
Menurut Dr.Hidayat,ST.,MT melalui pesan whatshaapnya disebutkan bahwa sudah banyak mahasiswa Universitas Bung Hatta yang melakukan PKL/Magang dan banyak juga alumni Universitas Bung Hatta yang bekerja di perusahaan tersebut, terutama di PT.Indah Kiat, namun selama ini belum ada naskah kerjasama antara kedua pihak.
Menurutnya lagi, ia bersama tim menjajaki MoU dengan beberapa perusahaan tersebut dalam rangka meningkatkan kerjasama pelaksanaan program Hibah PKKM jurusan Teknik Elektro, Magang Industri dan PKL bagi seluruh mahasiswa Universitas Bung Hatta.
Dalam kunjungan tersebut tim juga bertemu dengan alumni yang bekerja di perusahaan tersebut seperti Go Jok Tong (Teknik Mesin 89), Abdul Latif (Teknik Elektro 89) dan Atabri (Teknik Elektro 89).
Armadi, Humas PT. IKPP menyambut hangat kedatangan rombongan FTI UBH di ruangan kerjanya. Ia mengungkapkan, bahwa PT. IKPP terbuka bekerjasama dengan PTN/PTS yg memang sudah menjadi program Kementrian Pendidikan yaitu MBKM. Apalagi Universitas Bung Hatta yang alumni nya sudah banyak bekerja di PT. IKPP menunjukan etos kerja yang baik, ungkapnya.
Sedangka Go Jok Tong salah seorang alumni Teknik Mesin angkatan 89, sekarang menjabat manajer di PT. Indah Kiat. Disebutkan,sebagai alumni siap membantu dan sebagai penghubung dengan dunia usaha, dunia industri (DUDI). Kerjasama ini terjalin berkat kontribusi alumni yang cinta dengan almamater.
Prof. Dr. Yusra M. Si., dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Bung Hatta secara resmi menerima SK Guru Besar (Profesor) dalam bidang ilmu Pengolahan Hasil Perikanan dengan angka kredit 870,50.
Hal ini tertuang dalam SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen (Guru Besar) Nomor: 29508/M/07/2023 tanggal 12 Juni 2023.
Dengan demikian Prof. Dr. Yusra M. Si., Dosen kelahiran Bukittinggi ini merupakan Guru Besar ke-10 di Universitas Bung Hatta dan Guru Besar ke-4 Di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Mendapat kabar baik tersebut, Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni., menyebutkan bahwa hal itu membuktikan prestasi yang diperoleh SDM Universitas Bung Hatta yang semakin dinamis. Oleh sebab itu, ke depan, Rektor berharap agar seluruh civitas akademika dan dosen Universitas Bung Hatta harus optimis bergerak dan berkiprah di tingkat nasional dan internasional, baik dalam hal pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk dalam hal mengurus jabatan fungsional dosen.
Ditambahkan Rektor, Universitas Bung Hatta telah berhasil memiliki 10 Guru Besar, yakni Prof. Dr. Ir. Hafrijal Syandri, M.S., Prof. Dr. Ir. Nasfryzal Carlo, M. Sc., Prof. Dr. Ir. Amri, M.S., Prof. Dr. Hendra Suherman, M.T., Prof. Dr. Eng. Reni Desmiarti, M.T., Prof. Dr. Diana Kartika, M. Hum., Prof. Dr. Antoni, S.E., M.E.,(alm), Prof. Erman Har, M. Si.,(alm) Prof. Dr. Junaidi, M. Si. dan Prof. Dr. Yusra M. Si., (*Indrawadi)
Universitas Muhammadiyah Jakarta berkomitmen untuk melakukan peningkatan akreditasi baik program studi maupun institusi dan percepatan Guru Besar. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UMJ saat memberikan sambutan di acara Kuliah Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMJ di Aula FEB, Selasa (13/06/2023).
Baca juga : Raih Akreditasi Unggul, FEB UMJ Gelar Tasyakuran
Pada kesempatan tersebut, Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menyampaikan, “Rapat koordinasi dekan yang lalu mendorong betul akreditasi institusi, prodi, dan percepatan Guru Besar. Saat ini ada 17 Guru Besar, dan insyaallah akan ada tambahan 4 Guru Besar lagi tahun ini,” kata Ma’mun.
Menurutnya, FEB UMJ telah menunjukkan keseriusannya dibuktikan dengan berdirinya program Doktor Ilmu Manajemen. Ia juga mendorong para dosen yang hadir untuk mempercepat proses pengajuan jabatan fungsional akademik. “Saya selalu berpesan pada fakultas agar menjaga kekompakan karena itu yang memajukan fakultas,” ungkapnya.
Dr. Luqman Hakim, SE.Ak., MM., saat menyampaikan sambutan dalam Kuliah Umum FEB UMJ di Aula FEB, Selasa (13/06/2023).
Hal itu disampaikan sebagai tanggapan terhadap sambutan Dekan FEB UMJ Dr. Luqman Hakim, SE.Ak., M.Si., yang membahas terkait akreditasi prodi di FEB. Luqman mengucapkan rasa syukurnya karena belum lama ini dua prodi di FEB berhasil meraih akreditasi Unggul yaitu Akuntansi dan Manajemen.
Dengan tegas Luqman mendorong Prodi Ekonomi Islam FEB untuk mencapai Unggul. Menurutnya merupakan cerita baru jika seluruh Program Sarjana FEB terkareditasi Unggul. “Mahasiswa FEB UMJ saat ini ada di tempat yang tepat. Sebuah institusi yang akreditasinya tingkat tertinggi yaitu unggul. Itu bukti bahwa kami mencoba melakukan yang terbaik,” kata Luqman.
Sebanyak lebih dari 200 peserta hadir secara hybrid terdiri dari mahasiswa dan dosen FEB UMJ. Hadir pula Operation & Digital Director – PT Bank Muamalat Ir. Wahyu Avianto, MM., Wadek I Dr. Nuraeni, S.E., M.M., Wadek I Hairul Triwarti, S.E., Ak., M.M., Ketua Prodi, dosen, dan tim Bank Muamalat.