Tag: Peringatan

Dosen FKM UMJ Jadi Narasumber Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke 59


11

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM UMJ) Dr. Nurfadhilah SKM, MKM., menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk Mesin Kecerdasan untuk Pengembangan, Bukan Sekedar Pengaruhan di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (11/11/23).

Baca juga : ERDAMS FKM UMJ Jadi Tim Kesehatan Mukernas IAKMI & AIPTKMI

Diskusi tersebut merupakan kerja sama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama dengan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DKI Jakarta memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 59.

Dosen sekaligus sekretaris Majelis Kesehatan PWA DKI ini membahas kecerdasan genetik untuk pengembangan anak, tidak hanya sekedar pengasuhan tetapi upaya untuk penurunan stunting. Menurutnya, Kecerdasan genetik meskipun memiliki pengaruh hanya sekitar 20% dibanding lingkungan, namun ia menetap.

“Dengan mengetahui mesin kecerdasan seseorang maka pengembangan diri menjadi lebih efektif dan efisien, terhindar dari biaya eksperimen dan kegagalan atau tekanan yang tidak perlu,” jelas Nurfadhilah saat dimintai keterangan melalui pesan singkat.

Tidak hanya itu, Nurfadhilah menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk seorang ibu mengetahui pola pengasuhan dan pengembangan anak.

“Kegiatan ini penting untuk membuka wawasan orang tua bukan hanya tentang pengasuhan anak, namun juga mengembangkan mereka menuju kedewasaan dengan bahagia dan menghindari konflik dalam pendidikan” ungkap Nurfadhilah.

Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya memperkuat aktivitas promotif dan preventif kesehatan kepada masyarakat dikemas dengan gelaran Ayo Sehat Fest.

Menteri Kesehatan RI yaitu Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, (tengah) saat berinteraksi dengan anak didik TK Aisyiyah Bustanul Athfal dan PAUD Dasmen PDA Jakarta Pusat di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (11/11/23).

Ayo Sehat Fest digelar dengan pendekatan siklus hidup manusia yang dimulai dari ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, anak, remaja, usia dewasa, hingga lanjut usia. Selain diskusi, kegiatan ini berisi Fun Run dan Jambore Kader Posyandu yang digelar selama dua hari 11 sampai 12 November.

Turut hadir Menkes Budi Gunadi Sadikin berinteraksi dan melakukan sesi foto bersama guru, orang tua, dan anak didik TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3, 18, 19, 107, dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dasmen PDA Jakarta Pusat.

Editor : Dian Fauzalia

Di Hari Peringatan Sumpah Pemuda, Rektor Universitas Bung Hatta Lantik 905 Orang Wisudawan

Bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda, Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E, MBA., melantik sebanyak 905 orang wisudawan Universitas Bung Hatta periode ke 80 di Auditorium Bung Hatta Convention Hall Kampus 1 Universitas Bung Hatta, Ulak Karang, 28/10/2023.

Pelaksanaan pelantikan 905 orang wisudawan tersebut dilaksanakan selama dua hari yakni Sabtu (28/10/23) dan Minggu (29/10/23) terdiri 75 wisudawan/ti gelar Magister (Jenjang S2); 764 wisudawan/ti gelar Sarjana dan Sarjana Terapan (Jenjang S1 dan D4) dan 66 wisudawan/ti gelar Vokasi (Jenjang D3).

Wisudawan terbaik yang dilantik Sarjana Terapan tingkat universitas adalah Putri Ramadina Daulay lulusan Program Studi Teknik Rekayasa Komputer dan Jaringan dengan IPK 3,75 predikat lulus “Dengan Pujian”.

Lulusan terbaik Sarjana tingkat universitas adalah Zahara Yulia lulusan Program Studi Manajemen dengan IPK 3,93 predikat lulus “Dengan Pujian”. Sementara lulusan terbaik pada Program Magister adalah Latifah Hanum dengan IPK 3,95 predikat lulus “Dengan Pujian” lulusan Program Studi Magister Manajemen.

Dengan diwisudanya lulusan Universitas Bung Hatta hari ini dan esok (Minggu), secara keseluruhan, Universitas Bung Hatta telah meluluskan alumni sebanyak 57.158 orang telah mengabdikan ilmu yang mereka peroleh pada berbagai instansi pemerintah maupun swasta di dalam maupun di luar negeri.

“Berdasarkan data dari program studi, 10 orang diantara wisudawan ini telah diserap dunia kerja sebelum mereka diwisuda hari ini, dan hari ini juga beberapa lulusan menerima sertifikat komptensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)-LSP Universitas Bung Hatta ” imbuh Rektor dalam sambutannya.

Dr. Boy Yendra Tamin, S.H., M.H.,Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Yayasan Pendidikan Bung Hatta terus berkomitmen mendukung kinerja dan pelayanan di Universitas Bung Hatta berbasis teknologi informasi, termasuk dalam mengembangkan kualitas pendidikan.

Ia menyebutkan, kualitas lulusan Universitas Bung Hatta diharapkan terus mengikuti perkembangan teknologi informasi agar saat berkiprah di dunia kerja tetap unggul dan menjadi garda terdepan dan mampu berkiprah dan mengatasi masalah di masyarakat dengan ilmu yang telah dimiliki,”imbuhnya.

Kepala LLDIKTI Wilayah X diwakili oleh Ely Susanti, Analis SDM Aparatur Ahli Madya dalam sambutannya menyampaikan, bahwa LLDIKTI Wilayah X senantiasa terus mendorong dan mendukung semua perguruan tinggi swasta untuk meningkatkan mutu dan menghasilkan guru besar.

Dalam hal ini ia menyebutkan, bahwa Universitas Bung Hatta sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terbesar di LLDIKTI Wilayah X yang telah banyak memiliki Guru Besar dan dalam waktu dekat Universitas Bung Hatta juga akan menghasilkan seorang lagi guru besar.

Dalam kesempatan itu juga, Ely menambahkan bahwa lulusan Universitas Bung Hatta yang di wisuda hari ini yang berasal dari mahasiswa melalui jalur KIP-K menunjukkan prertasi yang sangat bagus, untuk ia menawarkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 yang akan dijembatani oleh LLDIKTI Wilayah X .

Wisuda ke-80 ini juga dihadiri oleh Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Hakim Fahzal Hendri, S.H, M.H S, alumni Fakultas Hukum angkatan 84 yang belakangan ini viral karena sedang menangani i kasus kasus korupsi proyek BAKTI BTS 4G Kemenkominfo yang menjadi perhatian masyarakat.

Dalam kesempatan itu ia memberikan motivasi kepada lulusan Universitas Bung Hatta agar harus menjaga integritas, baik ketika masih kuliah maupun setelah tamat nantinya, Proklamator Bung Hatta adalah contoh orang yang berintegritas dalam sejarah bangsa Indonesia. (*Indrawadi)

Apa kata Guru Besar Mikribiologi Esa Unggul Tentang Peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2023

Esaunggul.ac.id, Penyakit hepatitis masih merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia termasuk di Indonesia. Hari Hepatitis Sedunia (World Hepatitis Day) diperingati pada tanggal 28 Juli setiap tahunnya guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah global virus hepatitis ini dan upaya pencegahannya.
Lantas bagaimana tentang Hari Hepatitis Sedunia tahun 2023 ini, berikut ini rangkuman hasil perbincangan dengan Prof. Maksum Radji, Gurubesar Mikrobiologi, Prodi Farmasi FIKES, Universitas Esa Unggul Jakarta.

Sejarah Hari Hepatitis Sedunia

Apa kata Guru Besar Mikribiologi Esa Unggul  Tentang Peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2023

Apa kata Guru Besar Mikribiologi Esa Unggul Tentang Peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2023

Menurut Prof. Maksum, dengan melansir laman https://www.edudwar.com/world-hepatitis-day/ peringatan hari hepatitis sedunia ini dimulai ketika berbagai kelompok pasien hepatitis di Eropa dan Timur Tengah memperingati Hari Kesadaran Hepatitis C Internasional pada tanggal 1 Oktober 2004. Selain itu, sejumlah kelompok lain juga merayakan hari Hepatitis pada hari yang berbeda. Berdasarkan pertimbangan akan pentingnya untuk memperingati hari tersebut, maka pada tahun 2008 World Hepatitis Alliance dan kelompok pasien hepatitis mendeklarasikan tanggal 19 Mei sebagai Hari Hepatitis Sedunia yang pertama.
“Kemudian pada bulan Mei 2010 berdasarkan resolusi sidang Majelis Kesehatan Dunia PBB yang ke-63, tanggal 28 Juli dipilih sebagai pengganti 19 Mei untuk diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia. Hari itu dipilih untuk menghormati Peraih Nobel Baruch Samuel Blumberg, penemu virus hepatitis B, dimana tanggal 28 Juli tersebut merupakan hari ulang tahunnya. Sejak tahun 2011, setiap tanggal 28 Juli diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia”, ungkapnya.
“Dr. Blumberg telah menemukan dan mengidentifikasi virus hepatitis B pada tahun 1967, dan dua tahun kemudian ia berhasil mengembangkan vaksin hepatitis B yang pertama. Berdasarkan temuan yang luar biasa tersebut Dr. Blumberg mendapatkan Hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1976”, tambah Prof.Maksum.

Tema dan makna Hari Hepatitis Sedunia tahun 2023

Menurut Prof. Maksum Hari Hepatitis Sedunia yang diperingati setiap tanggal 28 Juli di seluruh dunia ini merupakan salah satu upaya penting untuk meningkatkan kesadaran tentang berbagai jenis hepatitis dan penularannya, serta memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian virus hepatitis, meningkatkan cakupan vaksin hepatitis B dan tanggap global terhadap penyakit hepatitis.
Prof. Maksum menambahkan bahwa dengan melansir laman resmi WHO, tema Hari Hepatitis Sedunia 2023 adalah “One Life, One Liver” yang artinya “Satu Kehidupan, Satu Hati”. Tema ini merupakan ajakan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap hepatitis karena penyakit hepatitis ini dapat menghilangkan satu nyawa dan satu hati yang dimiliki oleh setiap manusia.

Penyakit Hepatitis

Prof. Maksum menjelaskan bahwa hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh beberapa jenis virus dan senyawa lain yang dapat menyebabkan berbagai gejala medis, dimana beberapa di antaranya bisa berakibat fatal. Ada lima galur utama virus hepatitis yaitu tipe A, B, C, D, dan E, yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis, “Masing-masing galur virus hepatitis berbeda dalam cara penularan, tingkat keparahan penyakit, distribusi geografis, dan metode pencegahannya. Khususnya virus hepatitis tipe B dan C menyebabkan penyakit kronis dan merupakan penyebab utama kasus sirosis hati, kanker hati, dan kematian akibat virus hepatitis”, paparnya.
Prof. Maksum menambahkan bahwa saat ini diperkirakan sebanyak 354 juta orang di seluruh dunia hidup dengan hepatitis B atau C. Indonesia merupakan salah satu negara dari 20 negara dengan kasus penyakit hepatitis tertinggi di dunia. Secara global prevalensi hepatitis B mencapai 2 miliar kasus. Sebanyak 240 juta di antaranya adalah kronis dan berisiko berkembang menjadi kanker hati. Hepatisis B menyebabkan angka kematian yang tinggi, sekitar 500-700 ribu per tahun.
Mengutip data yang dilansir dari Kemekes RI, Prof. Maksum menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2022, sekitar 7,1 persen atau 18 juta masyarakat Indonesia terinfeksi hepatitis B, dimana sekitar 35.757 bayi lahir dengan hepatitis B. Hal ini menunjukkan bahwa risiko penularan virus hepatitis khususnya hepatitis B, C, dan D terjadi secara vertikal langsung dari Ibu ke bayinya sangat tinggi. Selain itu transmisi virus hepatitis B, C, dan D dapat terjadi melalui cairan tubuh (air ludah, cairan sperma), penggunaan alat tindik atau tato, maupun penggunaan jarum suntik tidak steril pada pengguna narkoba. Separuh dari dari jumlah tersebut sangat berisiko menjadi hepatitis kronis.

Gejala Klinis

Menurut Prof. Maksum, umumnya orang yang terinfeksi virus hepatitis A, B, C, D atau E hanya menunjukkan gejala ringan. Namun, setiap galur virus dapat menyebabkan gejala yang lebih parah. Gejala hepatitis A, B dan C antara lain termasuk demam, malaise, kehilangan nafsu makan, diare, mual, urin berwarna gelap dan kulit serta bagian putih mata menguning. Dalam beberapa kasus, virus juga dapat menyebabkan infeksi hati kronis yang nantinya dapat berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati, hingga risiko kematian.
Hepatitis D (HDV) hanya ditemukan pada orang yang sudah terinfeksi hepatitis B (HBV); namun, infeksi ganda HBV dan HDV dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah dan prognosis yang lebih buruk, termasuk percepatan perkembangan menjadi sirosis hati.
Gejala klinis Hepatitis E (HEV) dimulai dengan demam ringan, nafsu makan berkurang, mual dan muntah yang berlangsung selama beberapa hari. Beberapa orang dapat mengalami sakit perut, gatal (tanpa lesi kulit), ruam kulit atau nyeri sendi. Mereka mungkin juga menunjukkan penyakit kuning, dengan urin gelap dan tinja pucat, dan gejala pembesaran hati (hepatomegali), atau gagal hati akut.

Upaya Pencegahan dan Pengobatan

Menurut Prof. Maksum, angka kesakitan dan kematian akibat infeksi virus hepatitis sangat tinggi. Oleh sebab itu upaya pencegahan menjadi faktor yang penting.
“Saat ini vaksin hepatitis yang aman dan efektif telah tersedia untuk mencegah virus hepatitis B (HBV). Vaksin ini juga dapat mencegah perkembangan virus hepatitis D (HDV) dan jika diberikan saat bayi lahir dapat mengurangi risiko penularan dari ibu ke anak. Selain itu infeksi hepatitis B kronis dapat diobati dengan senyawa antivirus. Pengobatan dapat memperlambat perkembangan sirosis hati, mengurangi kejadian kanker hati dan meningkatkan kelangsungan hidup. Vaksin untuk mencegah infeksi hepatitis E (HEV) juga tersedia, walaupun saat ini belum tersedia secara luas”, imbuhnya.
Prof, Maksum juga menjelaskan bahwa hepatitis C (HCV) dapat menyebabkan infeksi akut dan kronis. Beberapa orang sembuh dengan sendirinya, sementara yang lain dapat terjadi komplikasi lebih lanjut, termasuk sirosis atau kanker. Obat antivirus dapat menyembuhkan lebih dari 95% orang dengan infeksi hepatitis C, sehingga mengurangi risiko kematian akibat sirosis dan kanker hati. Sedangkan Virus hepatitis A (HAV) merupakan virus hepatitis yang paling umum terjadi di negara-negara yang tingkat sanitasinya kurang baik akibat akses ke sumber air bersih terbatas dan adanya risiko makanan yang terkontaminasi. Vaksin yang aman dan efektif juga tersedia untuk mencegah hepatitis A. Sebagian besar infeksi HAV bersifat ringan, dengan sebagian besar dapat pulih sepenuhnya dan menghasilkan imunitas tubuh terhadap infeksi virus hepatitis A.
“Upaya pencegahan menjadi faktor yang penting pada penyakit hepatitis. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara meningkatkan pola hidup bersih dan sehat, mengonsumsi makanan yang sehat, hindari merokok dan alkohol, serta hindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril secara bersama dan program vaksinasi guna mencegah penularan hepatitis dari ibu ke bayinya”, tutup Prof. Maksum, mengakhiri perbincangan ini.